Nematoda Sista Kuning (Globodera rostochiensis) Penyebab Penyakit pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) dan Cara Pengendaliannya

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol2/422

Authors

  • Alma Fadilah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Nadhira Rasya Salsabila UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Dara Oktaviani UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Fauziah Aktavia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Nida Khairun Nisaa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Linda Advinda Universitas Negeri Padang

Keywords:

Agen hayati; Kentang; Nematoda

Abstract

Nematoda sista kuning (NSK) Globodera rostochiensis merupakan jenis agen hayati yang menyerang tanaman kentang (Solanum tuberosum) dan menyebabkan rendahnya produksi tanaman kentang. Pengendalian NSK saat ini masih banyak menggunakan nematisida kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif berupa keracunan pada manusia dan hewan peliharaan, pencemaran air tanah, serta terbunuhnya organisme bukan sasaran, termasuk musuh alami nematoda seperti jamur dan bakteri. Maka, perlu dilakukannya pengendalian NSK dengan menggunakan agen hayati yang sifatnya ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui siklus hidup nematoda sista kuning, gejala penyakitnya, dan cara pengendaliannya terhadap tanaman kentang. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Berdasarkan data yang diperoleh siklus nematoda sista kuning terdiri dari telur, 4 fase juvenil, dan dewasa. Tanaman yang terinfeksi nematoda sista kuning menyebabkan timbulnya gejala berupa tumbuhan tanaman menjadi kerdil, kekuningan, layu, dan nekrosis. Beberapa agen hayati dapat dimanfaatkan sebagai pengendali nematoda sista kuning pada tanaman kentang, diantaranya bakteri endofit, tumpang sari kunyit, fungi mikoriza arbuskula, dan jamur Lecanicillium lecanii.

Published

2023-03-15

How to Cite

Alma Fadilah, Nadhira Rasya Salsabila, Dara Oktaviani, Fauziah Aktavia, Nida Khairun Nisaa, & Linda Advinda. (2023). Nematoda Sista Kuning (Globodera rostochiensis) Penyebab Penyakit pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) dan Cara Pengendaliannya. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2(2), 62–71. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol2/422

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>