https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/issue/feedProsiding Seminar Nasional Biologi2024-03-31T05:39:07+00:00Open Journal Systems<p>Prosiding Seminar Nasional Biologi ini adalah kumpulan hasil riset dan review artikel dalam bidang Pendidikan Biologi dan Biologi serta topik lainnya yang relevan. Prosiding merupakan kegiatan tahunan dari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang.</p>https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/696Fitoremediasi Air Limbah PT. Bukit Asam, Tbk Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Alternatif Pengelolaan Lingkungan Terhadap Nilai pH2024-03-15T04:45:14+00:00Adam Rahmat Hidayatririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idFrety Abelia Azzumarririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idLara Mukti Taresharirinovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idDitha Paulinaririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idBayu Alci Oktapaniririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idFebriansyahririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idRiri Novita Sunartiririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.id<p>PT. Bukit Asam merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pertambangan batubara. Limbah yang dihasilkan dari pertambangan dapat menjadi ancaman yang bisa memberikan dampak yang memiliki toksisitas yang tinggi. Salah satunya adalah limbah cair yang dihasilkan mengandung hazard yang berbahaya sebab terdapat berbagai logam berat yang berbahaya bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup organisme. Pencemaran air merupakan salah satu pencemaran yang umumnya terjadi di suatu pertambangan. Salah satu yang menjadi permasalahan di Laboratorium PAB PT. Bukit Asam adalah air limbah yang mempunyai nilai pH rendah yaitu berkisar antara pH 2-3, hal ini berada dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh SK Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 1995, bahwa standar baku mutu pH limbah cair adalah 6,9. Nilai Ph yang sangat rendah dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan dan organisme yang terdapat di air. Penelitian ini bertujuan untuk menaikkan nilai pH air limbah hasil buangan Laboratorium PAB PT. Bukit Asam, Tbk dengan menggunakan tumbuhan Eceng Gondok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium PAB PT. Bukit Asam, Tbk selama 7 hari dengan metode Fitoremediasi menggunakan tumbuhan Eceng Gondok. Hasil dari proses fitoremediasi air limbah Laboratorium PAB PT. Bukit Asam, Tbk dengan menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dapat menaikkan ph air dari 2.99 menjadi 5.89, 6.22 dan 6.41. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Tumbuhan Eceng Gondok efektif untuk menaikkan pH air limbah ke nilai pH normal.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adam Rahmat Hidayat, Frety Abelia Azzumar, Lara Mukti Taresha, Ditha Paulina, Bayu Alci Oktapani, Febriansyah, Riri Novita Sunartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/698Produksi Teh Kombucha Serta Mengetahui Jumlah dan Karakterisasi Bakterinya2024-03-15T05:32:26+00:00Adinda Rizky Maulinaadindarizkymaulina2003@gmail.comDivia Yuda Meisyaadindarizkymaulina2003@gmail.comMiftahul Jannahadindarizkymaulina2003@gmail.comIrdawatiadindarizkymaulina2003@gmail.comRada Armiliandiadindarizkymaulina2003@gmail.comTiara Febrianaadindarizkymaulina2003@gmail.comTiti Summaiatiadindarizkymaulina2003@gmail.com<p>Kombucha diketahui sebagai minuman probiotik yang mengandung bakteri hidup pada komposisinya. Kombucha adalah minuman berbahan dasar teh (hitam, hijau, oolong), gula, dan kultur SCOBY difermentasi selama 4-14 hari. Waktu fermentasi berpengaruh terhadap sifat fisikokimia teh kombucha. Produk fermentasi kombucha terbentuk pelikel berwarna putih pucat bertekstur kenyal seperti karet dan menyerupai gel, terapung dipermukaan yang disintesis dari AAB (Acetic acid bacteria), pelikel yang dibentuk oleh bakteri selulosa berada diantara larutan dan udara dikarenakan tingginya kebutuhan oksigen oleh AAB. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah isolat, jumlah koloni, dan karakterisasi bateri pada teh kombucha. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 6 November - 30 November 2023. Tahapan dari penelitian ini terdiri dari: pembuatan dan fermentasi teh kombucha selama 14 hari, menentukan jumlah koloni dan isolat bakteri dari teh kombucha dengan melihat karateristik bakterinya secara makroskopis dan mikroskopis. Didapatkan hasil 9 jenis isolat biakan murni, dengan jumlah koloni sebanyak 100.000 pada 9 isolat tersebut. isolat ini didapatkan dari hasil pengenceran sebanyak 5 kali dengan membiakan biakan triplo. Didapatkan jumlah isolat murni 9 isolat dengan jumlah koloni 100.000 dan bakteri memiliki bentuk basil dengan gram positif, sedangkan yeast berbentuk cocus.</p> <p><em> </em></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adinda Rizky Maulinahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/699Persepsi Kenyamanan Lingkungan Sekolah Peserta Didik Di Lingkungan Sekolah SMA Citra Madinatul Ilmi Banjarbaru2024-03-15T06:09:05+00:00Ahmad Muhaimin2110119210009@mhs.ulm.ac.idNurul Hidayati Utami2110119210009@mhs.ulm.ac.id<p>Lingkungan sebagai faktor utama kenyamanan seseorang memegang peranan penting dalam mempengaruhi kenyamanan peserta didik dalam menerima pembelajaran secara maksimal. Salah satu aspek lingkungan belajar yaitu lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah mencakup aspek-aspek seperti fasilitas sekolah, ketersediaan sumber daya, dan desain ruang kelas. Penilitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah jenis kelamin memiliki pengaruh terhadap persepsi kenyamanan lingkungan sekolah. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan menggunakan angket tentang lingkungan sekolah peserta didik. Sample didasarkan melalui disproportionate stratified random sampling. Populasi merupakan peserta didik SMA Citra Madinatul Ilmi Banjarbaru. Pengujian data menggunakan wilcoxon, yaitu uji nonparametik yang dapat dilakukan untuk melihat apakah dua sampel dipenden, dipilih berdasarkan populasi yang memiliki distribusi yang sama. Instrumen yang digunakan mengacu pada instrument keadaan lingkungan sekolah yang telah divalidasi sebelumnya. Berdasarkan data diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap persepsi kenyamanan lingkungan sekolah. Hal ini membuktikan bahwa persepsi terkait kenyamanan kondisi lingkungan sekolah sama baik dari peserta didik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ahmad Muhaimin, Nurul Hidayati Utamihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/700Analisis Pemahaman Mahasiswa Prodi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Dalam Teori Evolusi 2024-03-15T06:16:25+00:00Ahmad Rizki Fauzanfauzanxx888@gmail.comSully Pudja Kharismafauzanxx888@gmail.comAndi Saputrafauzanxx888@gmail.com<p>Teori evolusi merupakan salah satu konsep utama yang menghubungkan konsep-konsep yang ada dalam biologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman mahasiswa Prodi Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Terhadap Teori Evolusi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 31 mahasiswa dengan menggunakan teknik random sampling berupa angket google form kepada mahasiswa tentang teori evolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase pemahaman mahasiswa tentang teori evolusi, di dapatkan hasil yaitu 48, 39% paham, 38,71% kurang paham, dan 12,90% tidak paham. Rata-rata persentase yang didapatkan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa prodi biologi tentang teori evolusi cukup tinggi.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 semnas semnas; Ahmad Rizki Fauzan, Sully Pudja Kharisma, Andi Saputrahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/701Monitoring Kadar Logam Berat Pada Air Permukaan di Hutan Sekunder KHDTK Kemampo Banyuasin2024-03-15T06:27:44+00:00Ana Rahmihoetary_uin@radenfatah.ac.idSiti Fatimahhoetary_uin@radenfatah.ac.idImam Musliminhoetary_uin@radenfatah.ac.idRA Hoetary Tirta Amalliahoetary_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Kualitas dan potensi air permukaan pada suatu wilayah sangat ditentukan oleh sifat kimia air tanah dan penyebaran sistem akuifer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan logam berat kadmium (Cd), besi (Fe), dan timbal (Pb) yang terdapat di dalam air tanah di Hutan Sekunder KHDTK Kemampo Banyuasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik, dengan menggunakan metode purposive sampling untuk menguji kadar logam berat kadmium (Cd), besi (Fe), dan timbal (Pb) pada air tanah di hutan sekunder KHDTK Kemampo Banyuasin menggunakan AAS. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat kadmium (Cd), besi (Fe), dan timbal (Pb) pada air tanah di Hutan Kemampo semuanya tidak melebihi standar baku mutu. Pencemaran di Hutan Kemampo memiliki tingkat logam berat yang cukup rendah, sehingga lingkungan dianggap berkualitas baik. Oleh karena itu, Hutan Kemampo dapat menjadi contoh untuk penelitian karena kondisinya yang stabil, khususnya dalam hal lingkungan dan logam berat.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ana Rahmi, Siti Fatimah, Imam Muslimin, RA Hoetary Tirta Amalliahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/777Pengaruh Kondisi Pencahayaan Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Pinang (Areca catechu L.)2024-03-22T02:20:44+00:00Dwi Puspita Putridwipuspitaputri01@gmail.comIrma Leilani Eka Putridwipuspitaputri01@gmail.comEra Sulastridwipuspitaputri01@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pinang (</span><em><span style="font-weight: 400;">Areca catechu</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan monokotil yang termasuk ke dalam famili </span><em><span style="font-weight: 400;">Arecaceae</span></em><span style="font-weight: 400;"> pada ordo </span><em><span style="font-weight: 400;">Arecales.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Pohon ini merupakan salah satu tanaman dengan potensi ekonomi yang cukup tinggi. Tanaman yang tergolong palem-paleman ini memiliki banyak sekali manfaat dalam berbagai industri seperti industri farmasi, industri tekstil, industri kertas, industri makanan dan minuman, serta industri pupuk. Untuk menunjang keberhasilan pembibitan pinang, perlu dilakukan pemeliharaan agar pertumbuhan bibit bagus dan akan berdampak pada bagusnya produksi komoditas nantinya. Salah satu bentuk pemeliharaan yakni dengan memastikan kondisi pencahayaan yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit pinang, hal ini dikarenakan kondisi pencahayaan sangat berpengaruh terhadap fisiologi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi pencahayaan pada daerah terdedah, ternaung, dan transisi terhadap pertumbuhan tinggi bibit tanaman Pinang (</span><em><span style="font-weight: 400;">Areca catechu</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.). Penelitian ini dilaksanakan di tempat Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pada bulan Juni-Juli 2023. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun ketiga perlakuan yang digunakan adalah kondisi pencahayaan terdedah, kondisi ternaung, dan kondisi transisi. Parameter yang digunakan dalam pengamatan yaitu tinggi tanaman.Setelah dilakukan pengamatan selama 1 bulan, didapatkan hasil bahwa pertumbuhan tinggi tanaman pinang sangat signifikan pada kondisi pencahayaan di daerah ternaung. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi pencahayaan yang berbeda dapat mempengaruhi tinggi tumbuhan melalui aktifitas fisiologi tumbuhan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dwi Puspita Putri, Irma Leilani Eka Putri, Era Sulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/794Pengaruh Limbah Laboratorium dan Limbah Rumah Tangga Pada Pencemaran Kali Di Lingkungan Universitas Negeri Padang2024-03-22T12:39:04+00:00Adellia Devanadelliadevani@gmail.com Helmi Junitaadelliadevani@gmail.comPutri Hanifaadelliadevani@gmail.comArdiadelliadevani@gmail.com<p>Universitas Negeri Padang (UNP) memiliki aliran sungai kecil atau kali. Area kampus yang dilintasi sungai kecil atau kali ini antara lain adalah Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), ruang belajar dan Fakultas Teknik (FT), ruang belajar Fakultas Bahasa Sastra dan Seni (FBSS), warung-warung dan pemukiman warga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang dihasilkan dari limbah laboratorium dan limbah rumah tangga pada pencemaran kali di lingkungan Universitas Negeri Padang. Pengamatan dilakukan dengan studi literatur, observasi dan wawancara dengan masyarakat dan mahasiswa sekitaran kali di lingkungan Universitas Negeri Padang. Ditemukan warna coklat tua kehijauan di Kali sekitaran Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNP, warna hitam di Fakultas Teknik UNP, dan warna coklat tua di Fakultas Bahasa Dan Seni UNP. Terdapat aroma tidak sedap dan banyaknya hewan seperti serangga, reptil, nyamuk dan lalat yang membawa bakteri serta biawak yang banyak berkembang biak. Maka dari itu diperlukan peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, baik di sekitaran kampus maupun lingkungan.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adellia Devan, Helmi Junita, Putri Hanifa, Ardihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/813Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Miopia Pada Mahasiswa Biologi Angkatan 2023 Universitas Negeri Padang2024-03-22T14:31:03+00:00Dwi Junita Zegadwijunita03@gmail.comHijratul Hasanahdwijunita03@gmail.comAditiya Ramadhanidwijunita03@gmail.comYusni Atifahdwijunita03@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Miopia merupakan keadaan di mana mata memiliki kemampuan pembiasan sinar yang berlebihan, sehingga sinar sejajar yang mencapai mata dibiaskan di depan retina, yakni di area bintik kuning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya miopia pada mahasiswa Biologi angkatan 2023 di Universitas Negeri Padang. Miopia, atau mata minus, merupakan masalah kesehatan mata yang semakin umum terjadi di kalangan mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan kuesioner terhadap mahasiswa Biologi angkatan 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus miopia pada mahasiswa tersebut. Faktor-faktor tersebut melibatkan faktor keturunan, lama penggunaan alat elektronik, jarak membaca dan kondisi penerangan ketika membaca.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dwi Junita Zega, Hijratul Hasanah, Aditiya Ramadhani, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/838Identifikasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Jambu Jamaika (Syzygium malaccense L.) Secara Makroskopis dan Mikroskopis2024-03-24T09:58:35+00:00Aprina Dillaaprinadilla9@gmail.comLinda Advindaaprinadilla9@gmail.comMufridawatiaprinadilla9@gmail.comAgusmarniaprinadilla9@gmail.com<p>Jambu Jamaika (Syzygium malaccense (L.) Merr. &amp; Perry) merupakan salah satu tanaman buah yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia jambu jamaika dikenal dengan jambu bol atau jambu dersono. Penyakit tanaman yang sering dijumpai pada tanaman jambu jamaika adalah puru yang banyak terdapat pada daunnya. Puru merupakan pertumbuhan abnormal pada bagian tumbuhan, ditandai dengan peningkatan biomassa berupa peningkatan jumlah sel (hiperplasia) atau ukuran sel (hipertrofi). Puru bisa disebabkan oleh patogen atau serangga. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2023 di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) dan Pengembangan Agens Hayati (PAH) di Bandar Buat, Kota Padang.<br>Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive, identifikasi dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Berdasarkan hasil pengamatan dan ciri-ciri organisme pengganggu tanaman yang terdapat pada daun jambu jamaika bahwa organisme yang terdapat didalam puru tersebut adalah Trioza vitiensis. Tumbuhan inang T. vitiensis adalah tanaman jambu bol atau jambu jamaika atau S. malaccense (Myrtaceae). Puru yang terbentuk adalah puru tertutup, membentuk bulatan- bulatan yang tidak beraturan, permukaan halus. Puru berkembang pada permukaan atas dan bawah daun.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aprina Dilla, Linda Advinda, Mufridawati, Agusmarnihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/707Analisis Bibliometrik Pengobatan Herbal Terhadap Hipertiroid2024-03-15T07:33:10+00:00Atika Ayu Rahmawatiatikaayu1007@gmail.comMelsi Afrilianaatikaayu1007@gmail.comElsa Yuniartiatikaayu1007@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Hipertiroid adalah hiperaktivitas kelenjar tiroid yang menyebabkan peningkatan kadar hormone tiroid bebas secara berlebihan dalam sirkulasi darah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis ruang lingkup penelitian tentang pengobatan penyakit hipertiroid secara herbal dengan menggunakan pendekatan bibliometrik. Metode penelitian yang digunakan adalah pencarian database menggunakan platform web </span><em><span style="font-weight: 400;">Lens.org</span></em><span style="font-weight: 400;">. Penelitian ini dibatasi dengan keyword TITLE ABS-KEY (herbal AND medicine AND hyperthyroid) dengan rentang tahun 2012 hingga 2023. Jenis dokumen yang dipakai untuk penelitian ini yaitu artikel dan </span><em><span style="font-weight: 400;">conference paper</span></em><span style="font-weight: 400;">. OpenRefine digunakan untuk proses </span><em><span style="font-weight: 400;">clearing</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">editing</span></em><span style="font-weight: 400;"> metadata, sedangkan VOSviewers digunakan sebagai visualisasi dan analisis keterkaitan antarkata kunci pada topik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em><span style="font-weight: 400;"> (biru, hijau, merah, ungu dan kuning) yang mengindikasikan pemetaan antarkata kunci dan keterkaitannya dengan kata kunci lainnya. </span><em><span style="font-weight: 400;">VOSviewers</span></em><span style="font-weight: 400;"> dapat menampilkan pemetaan bibliometrik dalam tiga visualisasi, yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">network, overlay</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">density visualization</span></em><span style="font-weight: 400;">. Pendekatan bibliometrik ini sangat penting untuk menentukan keterbaruan dan kemajuan penelitian selanjutnya dengan mengidentifikasi topik penting dari penelitian sebelumnya, bidang pengetahuan, atau bidang studi yang telah dilakukan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Atika Ayu Rahmawati, Melsi Afriliana, Elsa Yuniartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/724Inventarisasi Jenis Rempah-rempah Dipasar Tradisional Kota Palembang2024-03-16T02:12:24+00:00Ismi Fauziah Kartikasarinasrullahfatahudin@gmail.com Nasrulloh Fatahudinnasrullahfatahudin@gmail.comNurul Pajria Aprilianinasrullahfatahudin@gmail.comAna Rahmnasrullahfatahudin@gmail.comSiti Fatimahnasrullahfatahudin@gmail.comMeta Yuliananasrullahfatahudin@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Rempah adalah bagian tumbuhan yang bersifat aromatik dan bisa dimanfaatkan sebagai bumbu, penyedap rasa, pewangi, dan pengawet makanan yang penggunaannya terbatas. Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan rempah-rempah yang ada di pasar tradisional kota Palembang. Metode penelitian menggunakan metode Deskripsi Kualitatif dengan analisis data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dilakukan secara langsung ditempat (</span><em><span style="font-weight: 400;">insitu</span></em><span style="font-weight: 400;">). Hasil temuan pada penelitian ini teridentifikasi sebanyak 47 jenis tumbuhan rempah yang diperdagangkan di lima pasar tradisional kota Palembang. Dari 47 jenis tumbuhan rempah diperoleh 21 jenis famili. Famili yang paling banyak digunakan oleh Masyarakat kota Palembang berasal dari famili</span> <strong><em>Zingiberaceae</em></strong><span style="font-weight: 400;"> (5 spesies). </span><em><span style="font-weight: 400;">Zingiberaceae</span></em><span style="font-weight: 400;"> adalah famili yang berasal dari tumbuhan obat-obatan yang di gunakan oleh masyarakat baik akar, bunga, daun, dan batangnya.</span><strong> </strong></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ismi Fauziah Kartikasari, Nasrulloh Fatahudin, Nurul Pajria Apriliani, Ana Rahm, Siti Fatimah, Meta Yulianahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/742Uji Kadar Abu Pakan Ternak Daerah Kota Painan Dengan Metode Gravimetri 2024-03-16T04:37:10+00:00Rada Armiliandiradaarmi310302@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Program praktek kerja magang adalah suatu kegiatan pembelajaran dilapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa/i dalam dunia kerja nyata khususnya untuk mahasiswa Program Studi Biologi. Tujuannya yaitu Meningkatkan keterampilan penggunaan alat dan penguasaan metode di laboratorium/ lapangan. Pada pengujian ini menggunakan metode Gravimetri. Berdasarkan tabel observasi yang menyajikan 5 sampel di Kota Painan. Setiap toko makanan hewan menjual merek yang berbeda. Setelah insinerasi ditentukan jumlah abu untuk setiap pakan. pakan jenis ini pada umumnya sangat cocok untuk konsumsi hewani, karena jumlahnya tidak melebihi jumlah abu maksimal, karena diketahui penentuan kadar abu dapat diolah dengan baik atau tidak, dan ditentukan kadar abunya. Jumlah bahan makanan menentukan bahan yang digunakan dan digunakan sebagai parameter nilai gizi bahan makanan. Sedangkan untuk jagung tidak diuji kadar abunya kerena tidak memiliki Standar Nasional Indonesia dalam pengujiannya dan juga dalam batas maksimal kadar abunya. Pada umumnya abu pakan ternak ditentukan dengan dua metode yaitu metode abu langsung (kering) yang masih menggunakan suhu tinggi dalam proses abunya. Metode selanjutnya adalah metode abu tidak langsung (basah). Abu basah digunakan dalam pencernaan untuk mendeteksi logam patogen dan beracun. Prinsip pengabuan basah adalah menambahkan reagen kimia tertentu ke bahan sebelum pengabuan.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rada Armiliandihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/758Inventarisasi Dan Identifikasi Tanaman Obat Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Pangkalan Panji Banyuasin Sumatera Selatan2024-03-16T10:27:12+00:00Yeni Pikauliayenipikaulia4883@gmail.comMartha Sariyenipikaulia4883@gmail.comAndi Saputraandisaputra@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Hutan merupakan sumber daya alam berlimpah dan sangat meningkatkan kualitas hidup semua makhluk hidup. Kekayaan alam khsusus berbagai tanaman yang terdapat dihutan tersebut memiliki potensi salah satunya yaitu tanaman obat/biofarmasi. Biofarmasi disebut juga tanaman obat adalah tanaman yang mempunyai sifat atau kegunaan yang sama dengan tanaman obat, khususnya bagi warga Desa Pangkalan Panji Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat katalog dan mengidentifikasi tanaman terapi di Hutan KHDTK kemampo, Pangkalan Panji, Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan dilaksanakan pada bulan September 2023. Metode penelitian ini deskriftif kualitatif dengan pengambilan data observasi penjelajahan secara vertical di kawasan hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Pangkalan Panji Banyuasin Sumatera Selatan. Temuan penelitian meliputi 3 Class, 5 Ordo, 6Familia, 7 Genus, dan 7 spesies tumbuhan obat, khususnya: </span><em><span style="font-weight: 400;">Mimusops elengi, Nephelium lappaceum, Manilkara Zapota, Averrhoa carambola L, Pteridophyta, Heptapleurum actinophyllum, </span></em><span style="font-weight: 400;">dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Citrus aurantiifolia.</span></em></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yeni Pikaulia, Martha Sari, Andi Saputrahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/767Profil Darah Pasien Kucing (Felis catus) yang Terkena Trombositopenia Melalui Pemeriksaan Hematologi Lengkap di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat2024-03-21T02:42:57+00:00Andini Ovalia Pradilaandiniovaliapradilaa@gmail.comSiska Alicia Farmaandiniovaliapradilaa@gmail.comNirma Cahyanti andiniovaliapradilaa@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kucing (</span><em><span style="font-weight: 400;">Felis catus</span></em><span style="font-weight: 400;">) merupakan hewan mamalia yang berasal dari famili Felidae. Kucing termasuk salah satu jenis hewan karnivora karena secara garis besar termasuk hewan bertulang belakang, berdarah panas dan memiliki kelenjar </span><em><span style="font-weight: 400;">mamae</span></em><span style="font-weight: 400;">. Selama pelaksanaan magang di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat telah banyak ditemukan kucing dengan kondisi nafsu makan dan minum menurun, lemas, lesu, demam, diare, serta gusi pucat. Salah satu penyebab terjadinya kondisi tersebut yaitu karena kekurangan trombosit atau jumlah trombosit menurun atau dikenal dengan trombositopenia. Untuk mengetahui kesehatan kucing dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium, salah satunya pemeriksaan hematologi lengkap. Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui diagnosis beberapa penyakit kelainan darah dari pasien kucing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data yang dihasilkan berupa numerik yang berasal dari alat </span><em><span style="font-weight: 400;">Hematology Analyzer.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil darah pasien kucing yang terkena trombositopenia melalui pemeriksaan hematologi lengkap di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat. Berdasarkan hasil uji hematologi lengkap dapat disimpulkan bahwa terdapat 35 ekor kucing yang mengalami trombositopenia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi virus, infiltrasi sumsum tulang (leukemia, tumor), dan peradangan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Andini Ovalia Pradila, Siska Alicia Farma, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/784Karakterisasi Bakteri Enzim Bromelin dari Nanas dan Madu (Crude) Sebagai Minuman Probiotik2024-03-22T03:47:38+00:00Irdawatiirdawati.amor40@gmail.comWeni Yulastriirdawati.amor40@gmail.comAlifia Chahyunisairdawati.amor40@gmail.comMufidah Insani Tazriirdawati.amor40@gmail.comRivaldo Situmorangirdawati.amor40@gmail.comTiti Summaiatiirdawati.amor40@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Bromelin merupakan enzim pencerna protein (proteinase) atau dapat disebut juga enzim proteolitik yang dapat mempercepat reaksi hidrolisis dari protein. Enzim bromelin merupakan komponen khas dari nanas (</span><em><span style="font-weight: 400;">Ananas comosus</span></em><span style="font-weight: 400;"> (L.) Merr.), hampir semua bagian tanaman nanas mengandung enzim bromelin yang banyak dimanfaatkan di industri makanan dan pengobatan. Enzim bromelin merupakan protein dan memiliki aktivitas enzim yang dipengaruhi oleh suhu Artikel ini bertujuan untuk melihat karakterisasi bakteri enzim bromelin dari nanas dan madu sebagai minuman probiotik. probiotik adalah zat yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme seperti ragi dan bakteri. Zat ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan dan mengembalikan flora usus yang normal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini yaitu enzim bromelain, dimana akan dilihat mikroba yang terdapat pada enzim bromelain tersebut kemudian dilihat bagaimana bentuk dan juga karakterisasi dari mikroba tersebut. Enzim bromelain didapatkan dari hasil fermentasi nanas dan madu. Berdasarkan hasil pengamatan pada enzim bromelin didapatkan 4 isolat yang tumbuh pada media pertumbuhan medium Nutrien Agar (NA). Isolat yang didapatkan merupakan bakteri gram negatif yang memiliki bentuk basil dan yeast melalui pengamatan mikroskopis. Isolat 1 memiliki bentuk basil dan merupakan bakteri gram negatif karena memiliki warna merah. Isolat 2, isolat 3, dan isolat 4 merupakan yeast dengan bentuk bulat. Isolat dominan yang terdapat pada enzim bromelin adalah isolat 2 karena memiliki pertumbuhan yang lebih banyak dibandingkan isolat lain nya. Isolat 2 ini memiliki warna kuning dan berbentuk circular.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irdawati, Weni Yulastri, Alifia Chahyunisa, Mufidah Insani Tazri, Rivaldo Situmorang, Titi Summaiatihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/821Budidaya Kangkung (Ipomoea aquatica) Dengan Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)2024-03-24T03:59:07+00:00Rini Wulandarinindisagala4@gmail.comNindi Rahmi Sagalanindisagala4@gmail.comResti Fevrianindisagala4@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kangkung (</span><em><span style="font-weight: 400;">Ipomea aquatica</span></em><span style="font-weight: 400;">) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat. Banyaknya alih fungsi lahan mempengaruhi produksi tanaman hortikultura. Sebagai solusi untuk mengatasi masalah tanah dan keterbatasan lahan dengan cara lain salah satunya adalah hidroponik. Pada system hidroponik yaitu budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sistem Nutrient Film Technique (NFT) merupakan model budidaya tanaman dengan meletakkan akar tanaman lapisan larutan yang tipis. Larutan tersebut bersirkulasi selama 24 jam dan mengandung kebutuhan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Pertumbuhan tanaman kangkung air dengan menggunakan sistem Nutrient Film Technique (NFT) menunjukan pertumbuhan dan perkembangan yang baik karena ketersediaan nutrisi dan kestabilan kecepatan aliran nutrisi. Pengaruh penggunaan Nutrisi AB mix menunjukkan pertumbuhan lebih signifikan dalam parameter tinggi tanaman dan jumlah daun.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rini Wulandari, Nindi Rahmi Sagala, Resti Fevriahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/847Peran Vital Gen TBX dalam Pembentukan Jantung dan Dampak Mutasi pada Kelainan Jantung2024-03-24T16:06:36+00:00Putri Andrianiputrianndriani691@gmail.comFanesha Panca Putriputrianndriani691@gmail.comNurhapniputrisaldiandini@gmail.comYeni Novitaputrisaldiandini@gmail.comSiska Alicia Farmaputrisaldiandini@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Gen TBX family merupakan keluarga gen faktor transkripsi yang berperan penting dalam proses pembentukan jantung. Salah satu anggota keluarga gen TBX, yaitu TBX1, berperan dalam pembentukan konotrunkus saat embriogenesis jantung. Mutasi pada gen TBX1 dapat menyebabkan kelainan jantung, seperti transposisi arteri besar dan malformasi konotrunkal. Penelitian menunjukkan bahwa deteksi mutasi gen TBX1 dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan kelainan jantung. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa keluarga gen TBX lainnya, seperti TBX20 dan TBX5, juga berperan dalam pembentukan jantung dan dapat menyebabkan kelainan jantung jika terjadi mutasi. Mutasi gen TBX dapat mengakibatkan kelainan pada pembentukan jantung. Gen TBX memainkan peran penting dalam pengaturan perkembangan jantung selama embrio. Mutasi dalam gen ini dapat mengganggu proses pembentukan struktur jantung, seperti septum (pemisah antara bilik jantung) atau katup jantung. Hal ini bisa menyebabkan kondisi seperti penyakit jantung bawaan yang dapat mempengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan, seperti lubang di dinding jantung atau kelainan pada aliran darah yang bisa berdampak pada kesehatan jantung seseorang</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Gen TBX family merupakan keluarga gen faktor transkripsi yang berperan penting dalam proses pembentukan jantung. Salah satu anggota keluarga gen TBX, yaitu TBX1, berperan dalam pembentukan konotrunkus saat embriogenesis jantung. Mutasi pada gen TBX1 dapat menyebabkan kelainan jantung, seperti transposisi arteri besar dan malformasi konotrunkal. Penelitian menunjukkan bahwa deteksi mutasi gen TBX1 dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan kelainan jantung. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa keluarga gen TBX lainnya, seperti TBX20 dan TBX5, juga berperan dalam pembentukan jantung dan dapat menyebabkan kelainan jantung jika terjadi mutasi. Mutasi gen TBX dapat mengakibatkan kelainan pada pembentukan jantung. Gen TBX memainkan peran penting dalam pengaturan perkembangan jantung selama embrio. Mutasi dalam gen ini dapat mengganggu proses pembentukan struktur jantung, seperti septum (pemisah antara bilik jantung) atau katup jantung. Hal ini bisa menyebabkan kondisi seperti penyakit jantung bawaan yang dapat mempengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan, seperti lubang di dinding jantung atau kelainan pada aliran darah yang bisa berdampak pada kesehatan jantung seseorang</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Putri Andriani, Fanesha Panca Putri, Nurhapni, Yeni Novita, Siska Alicia Farmahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/881Pengaruh Implementasi Steam (Science, Technology, Engineering, Art And Mathematics) Dalam Pembelajaran Biologi Abad 212024-03-25T13:38:42+00:00Fadhilatul Azizah26fadhilatul@gmail.comMalika Ardha Defitra26fadhilatul@gmail.comMulyani Dwi Putri26fadhilatul@gmail.comSalsabila Muharani26fadhilatul@gmail.comRahmadhani Fitri26fadhilatul@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Keterampilan abad ke-21 merupakan bagian dari persyaratan kurikulum dan sering kali dilatih di tingkat sekolah dan universitas untuk membantu siswa bersaing di dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi pembelajaran steam pada mata pelajaran biologi abad 21. Penerapan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam memecahkan berbagai permasalahan sulit yang mereka temui dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Metode penelitian pada artikel ini menggunakan studi literatur dari berbagai bahan bacaan, seperti, artikel jurnal, buku, dan sumber lainnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai topik tertentu dan juga menggunakan literatur review dari lima artikel yang relevan. Penggunaan pendekatan STEAM dalam pendidikan memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian berupa studi literatur serta berbagai sumber yang relevan menghasilkan kesimpulan bahwa pengaruh STEAM pada keterampilan peserta didik bisa sangat signifikan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fadhilatul Azizah, Malika Ardha Defitra, Mulyani Dwi Putri, Salsabila Muharani, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/714Validitas Pengembangan Website Hasil Penelitian Sebagai Materi Penunjang Mata Kuliah Cryptogamae2024-03-15T08:36:02+00:00Dina Awaliyah2010119120005@mhs.ulm.ac.idAulia Ajizah2010119120005@mhs.ulm.ac.idNurul Hidayati Utami2110119210009@mhs.ulm.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Berbagai media ajar yang dikembangkan bersifat elektronik untuk mengikuti perkembangan zaman seperti website. Website merupakan halaman yang dapat memberikan informasi. Website dapat dikembangkan sebagai media ajar dalam proses pembelajaran di kelas. Salah satunya melalui pengembangan website yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik mata kuliah cryptogamae sub bahasan lumut. Oleh karena dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan validitas pengembangan website. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kevalidan isi media ajar website sebagai penunjang mata kuliah cryptogamae. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan yang menjelaskan tahapan analisis validasi website. Uji validasi website mengacu 1) kelayakan tampilan desain layar, 2) kelayakan kegrafikan, 3) kelayakan konsistensi, 4) kelayakan kemudahan penggunaan, 5) kelayakan kemanfaatan 6) isi dan 7) kebahasaan. Terdapat tiga validator yang terdiri dari 1 orang ahli media dari dosen teknologi pendidikan dan 2 orang ahli materi dari dosen pendidikan biologi. Produk </span><em><span style="font-weight: 400;">website</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang dikembangkan mendapat persentase 100% untuk uji validasi media dengan kriteria sangat valid, 96% untuk uji validasi materi dengan kriteria sangat valid.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dina Awaliyah, Aulia Ajizah, Nurul Hidayati Utamihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/731Keanekaragaman Tanaman Herbal Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (Khdtk) Kemampo Pangkalan Panji Banyuasin Sumatera Selatan2024-03-16T02:52:19+00:00Nasrullahroyin3110@gmail.comRirin Aulia royin3110@gmail.comIsmi Fauziah Kartikasarinasrullahfatahudin@gmail.comGibran Hadith Fiyadifitri_uin@radenfatah.ac.idArneta Maulia royin3110@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Tanaman obat atau herbal adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki kandungan yang dapat di manfaatkan menjadi bahan obat-obatan herbal yang digunakan untuk mengobati metabolisme di dalam tubuh. Salah satu Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang memiliki beragam jenis tanaman obat yaitu Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo. KHDTK Kemampo adalah hutan yang difungsikan untuk memproduksi secara tetap yang dimana akan dimanfaatkan sebagai hutan penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu, Deskriptif kualitatif, observasi, survey lapangan dan wawancara secara langsung di tempat. Hasil survey lapangan diperoleh 10 jenis tanaman berkhasiat obat seperti Gaharu (aquilaria malaccensis) untuk hipertensi dan kanker, Merbabu bermanfaat menghambat terjadinya hiperpigmentasi, Merawat berfungsi sebagai antibakterial, jengkol dipercaya untuk mengobati penyakit diabetes, sungai sebagai obat sakit gigi, gambar sebagai antioksidan, sengon sebagai obat luka dan antibakteri, walisongo sebagai obat rematik, senggang sebagai antidiabetes dan antibakteri pada luka bakar.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 semnas semnas; Nasrullah, Ririn Aulia , Ismi Fauziah Kartikasari, Gibran Hadith Fiyadi, Arneta Maulia https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/749Analisis Bibliometrik Pengomatan Herbal terhadap Diabetes Melitus2024-03-16T05:56:06+00:00Silvy Annisaannisasilvyy@gmail.comSari Rahma Pintaannisasilvyy@gmail.comElsa Yuniartiatikaayu1007@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Diabetes Melitus (DM) termasuk ke dalam satu dari sejumlah penyakit metabolik kronis dengan kadar glukosa darah yang tinggi sebagai penanda (hiperglikemia). Riset ini dilakukan untuk menganalisis ruang lingkup penelitian tentang pengobatan Diabetes Melitus dengan herbal menggunakan pendekatan bibliometrik. Penelitian dilakukan dengan metode pencarian </span><em><span style="font-weight: 400;">database</span></em><span style="font-weight: 400;"> menggunakan Lens.org. Penelitian dibatasi dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">keyword</span></em><span style="font-weight: 400;"> TITLE-ABS-KEY (herbal AND plants AND diabetes) dengan rentang tahun 2020-2022. Jenis dokumen yang dipakai untuk penelitian ini yaitu artikel dan </span><em><span style="font-weight: 400;">conference paper</span></em><span style="font-weight: 400;">. OpenRefine digunakan untuk proses </span><em><span style="font-weight: 400;">clearing</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">editing</span></em><span style="font-weight: 400;"> metadata, sedangkan VOSviewer digunakan untuk visualisasi dan analisis keterkaitan antarkata kunci pada topik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan kata kunci dan keterkaitannya dengan kata kunci lain dibagi menjadi 4 </span><em><span style="font-weight: 400;">cluster</span></em><span style="font-weight: 400;"> (merah, hijau, biru, dan kuning). VOSviewer mampu menunjukkan pemetaan bibliometrik dalam tiga metode visualisasi berbeda, yaitu visualisasi jaringan, visualisasi cakupan, dan visualisasi kepadatan. Pentingnya pendekatan ini berkaitan dengan penentuan kebaruan penelitian selanjutnya dengan mengidentifikasi setiap penelitian, bidang ilmu, atau topik penting dalam penelitian yang telah dilakukan hingga saat ini.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Silvy Annisa, Sari Rahma Pinta, Elsa Yuniartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/775Review Jurnal : Faktor Kegagalan Kultur Jaringan Pada Tanaman Venus 2024-03-22T02:06:27+00:00Nada Afrionanadasmansago2019@gmail.comVauzianadasmansago2019@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Dalam upaya peningkatan suatu pertumbuhan tanaman digunakan sebuah teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik dalam perbanyakan tanaman secara klonal untuk perbanyakan masal. Salah satu manfaat kultur jaringan adalah dapat memperbanyak tanaman secara massal dalam waktu yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kegagalan kultur jaringan pada tanaman venus . Metode yang digunakan yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">literatur review</span></em><span style="font-weight: 400;"> yaitu dengan mengumpulkan, mengidentifikasi dan kemudian mengevaluasi dari berbagai karya ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor kegagalan kultur jaringan pada tanaman venus adalah Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor kegagalan kultur jaringan pada tanaman venus adalah </span><span style="font-weight: 400;">ketidaktepatan dalam melakukan penakaran bahan dalam pembuatan media, kurangnya sterilisasi, ketidaktepatan dalam pemilihan dan pemotongan eksplan, dan faktor lingkungan yang kurang terpenuhi seperti cahaya, suhu, pH, dan kelembaban</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nada Afriona, Vauziahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/792Review Artikel: Pemanfaatan dan Penerapan Bioteknologi untuk Meningkatkan Hasil dan Produktivitas dalam Bidang Peternakan2024-03-22T09:17:21+00:00Engla Mutiara ZPenglamutiaraa02@gmail.comAlda Vionaenglamutiaraa02@gmail.comMuhammad Ghiffarienglamutiaraa02@gmail.comYusni Atifahenglamutiaraa02@gmail.com<p>Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang identik dengan pemanfaatan proses biologis, organisme atau sistem untuk menghasilkan produk yang berfungsi meningkatkan kualitas hidup manusia. Tingginya permintaan pasar dan meningkatnya kebutuhan manusia terhadap hewan ternak menjadi alasan dikembangkannya berbagai metode di bidang peternakan. Rendahnya penggunaan teknologi dan pengetahuan peternak menjadi alasan perlunya dikembangkan metode bioteknologi di berbagai daerah termasuk Sumatera Barat. Sehingga artikel review ini bertujuan untuk mengkaji aplikasi metode bioteknologi di bidang peternakan sebagai upaya perbaikan produktivitas dan mutu genetik hewan ternak. Beberapa aplikasi bioteknologi seperti Inseminasi Buatan (IB), Transfer Embrio (TE), Fertilisasi In Vitro (FIV), sexing spermatozoa dan kriopreservasi telah diterapkan dan mampu menunjukkan peningkatan produksi populasi, mutu genetik dan pemuliaan pada hewan ternak.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Engla Mutiara ZP, Alda Viona, Muhammad Ghiffari, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/810Inovasi Produksi Enzim Bromelin dari Nanas dan Madu Sebagai Bahan Herbal dengan Mengetahui Aktivitas Antimikrobanya2024-03-22T14:27:49+00:00Irdawatisalum5172@gmail.com Titi Summaiatisalum5172@gmail.comHani Saniasalum5172@gmail.comRachel Alqaramahsalum5172@gmail.com Salum Azizahsalum5172@gmail.comWeni Yulastrisalum5172@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Nanas </span><em><span style="font-weight: 400;">Ananas comosus (L.)</span></em><span style="font-weight: 400;"> memiliki kandungan Enzim Bromelain yang dapat digunakan sebagai aktivitas antibakteri. Madu juga memiliki sifat antibakteri, kandungan-kandungan yang terdapat dalam madu yaitu Flavonoid yang akan menghambat aktivitas antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dengan menggunakan enzim bromelin dari ekstrak buah nanas </span><em><span style="font-weight: 400;">Ananas comosus (L.)</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan madu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menguji daya hambat dengan menggunakan kertas cakram paper disk yang telah dicelupkan kedalam enzim bromelin konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%, terhadap </span><em><span style="font-weight: 400;">Staphylococcus aureus</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Escherichia coli</span></em><span style="font-weight: 400;">. Pengujian dilakukan dengan metode difusi yaitu mengukur diameter zona hambat di sekitar kertas cakram paper disk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim bromelin dapat menghambat pertumbuhan bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">Staphylococcus aureus </span></em><span style="font-weight: 400;">konsentrasi 100% dengan rata-rata 24,5 mm (kategori sangat kuat) konsentrasi 75% rata-rata 12,5 mm (kategori kuat ), 50% rata-rata 9,3 mm (kategori sedang ) dan 25 % rata-tata 10,5 mm (kategori kuat), sedangkan untuk </span><em><span style="font-weight: 400;">E coli</span></em><span style="font-weight: 400;"> diameter zona hambat yang terbentuk yaitu pada konsentrasi 100% dengan rata-rata 5,8 mm (kategori sedang) dan 75 % rata-rata 2,8 mm (kategori lemah) </span><em><span style="font-weight: 400;"> </span></em><span style="font-weight: 400;">hal ini karena adanya usaha desinfeksi yang dilakukan enzim bromelin terhadap mikroba tersebut.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irdawati, Titi Summaiati, Hani Sania, Rachel Alqaramah, Salum Azizah, Weni Yulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/828Literatur Review: Faktor Dan Tingkat Keberhasilan Teknik Inseminasi Buatan (IB) Pada Hewan Ternak Sapi Dan Kambing2024-03-24T04:24:31+00:00Fidia Aura Khairanifidiaaurakhairani@gmail.comNurul Hidayahfidiaaurakhairani@gmail.comYusni Atifahfidiaaurakhairani@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Meningkatnya kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia, telah mempengaruhi peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk peternakan terkhususnya daging hewan ruminansia seperti daging sapi dan kambing. Sehingga mengakibatkan defisit ketersediaan daging sapi dan kambing. Teknik Inseminsai Buatan (IB) atau kawin suntik dinilai efektif dalam meningkatkan populasi dan produksi ternak secara kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan dilakukannya review literatur ini adalah </span><span style="font-weight: 400;">mengetahui tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) pada hewan ternak sapi dan kambing serta faktor apa saja yang mempengaruhinya. Menggunakan metode </span><span style="font-weight: 400;">LRA atau </span><em><span style="font-weight: 400;">Literature Review Article</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan mengumpulkan literatur dari jurnal maupun buku. Sumber pengumpulan data ini diakses melalui internet menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">google scholar</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan topik faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan teknik inseminasi buatan (IB) pada hewan ternak sapi dan kambing yang di publikasi dari tahun 2011-2023 dengan jumlah artikel yang direview sebanyak 10 artikel. Kemudian perolehan data dianalisis secara deskriptif. Ada 3 parameter Tingkat keberhasilan IB yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">Service per Conception</span></em><span style="font-weight: 400;"> (S/C), </span><em><span style="font-weight: 400;">Non Return Rate</span></em><span style="font-weight: 400;"> (NRR) dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Conception Rate</span></em><span style="font-weight: 400;"> (CR). </span></p> <p><span style="font-weight: 400;"> </span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fidia Aura Khairani, Nurul Hidayah, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/855Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (Okulasi) Tanaman Durian (Durio Zibethinus murr.) di Balai Benih Induk Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat2024-03-25T12:29:22+00:00Resti Desmayantirestidesmayanti0@gmail.comMoralita Chatrirestidesmayanti0@gmail.comYuli Suprayitnorestidesmayanti0@gmail.com<p>Tanaman adalah salah satu organisme yang berkembang biak untuk memperbanyak dan mempertahankan jenisnya dari kepunahan. Salah satu perbanyakan secara vegetative dengan okulasi. Okulasi adalah perbanyakan tanaman dengan menempelkan mata tunas (enteres) dari satu tanaman ke batang bawah tanaman yang sejenis. Tanaman durian merupakan tanaman yang dapat diperbanyak secara vegetative salah satunya dengan teknik okulasi, karena tanaman durian pohonnya berkambium sehingga dapat dilakukan perbanyakan vegetative dengan cara okulasi. Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tumbuhan yang baik. Adapun metode yang dilakukan dengan menyambung batang atas dan batang bawah tanaman yang akan diokulasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan varietas tanaman durian yang lebih unggul.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Resti Desmayanti, Moralita Chatri, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/871Hubungan Ekspresi Morfogen Pembentuk Otot Rangka Dengan Bakat Olahraga Atlet: Literature Review2024-03-25T13:16:46+00:00Nadiraamirakunxiaomi@gmail.comFidia Aura Khairaniamirakunxiaomi@gmail.comYopiandoamirakunxiaomi@gmail.comKayla Anaya Khumairaamirakunxiaomi@gmail.comSiska Alicia Farmaamirakunxiaomi@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Otot adalah salah satu bagian tubuh manusia yang menyumbang sekitar setengah dari berat badan. Ukuran otot dapat ditingkatkan melalui aktivitas fisik seperti latihan kekuatan, yang mencakup angkat beban dengan intensitas tinggi dan durasi pendek. Latihan kekuatan yang intensif dapat meningkatkan massa otot sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan (seperti olahraga dan pola makan) memainkan peran penting dalam ekspresi morfogen otot rangka dan kinerja atletik individu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana bakat olahraga atlet dan ekspresi morfogen otot rangka berhubungan satu sama lain. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode literature review. Literatur yang dikumpulkan untuk penelitian ini didasarkan pada pedoman Preferred reporting items for systematic review and meta-analysis protocols (PRISMA-P). Tahapannya meliputi identifikasi, validasi, kelayakan, dan persetujuan. Kajian tersebut menunjukkan bahwa ekspresi morfogen pembentuk otot rangka terkait dengan bakat olahraga atlet karena dapat mempengaruhi perkembangan otot, kekuatan, dan ketahanan, serta respons terhadap latihan. Namun, banyak hal lain, seperti latihan, motivasi, kondisi fisik, teknik, strategi, dan dukungan dari luar, memengaruhi kinerja atletik seorang atlet.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nadira, Fidia Aura Khairani, Yopiando, Kayla Anaya Khumaira, Siska Alicia Farmahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/888Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa di SMAN 1 Kota Sungai Penuh2024-03-25T14:02:29+00:00Silvi Aprilia Syarifmulwandanizahra@gmail.comTesya Asnitamulwandanizahra@gmail.comZahra Mulwandanimulwandanizahra@gmail.comRahmadhani Fitrimulwandanizahra@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Biologi bersifat visual, sehingga pendidik harus mendorong penggunaan berbagai strategi pengajaran. Penerapan model pembelajaran tidak cukup menyebabkan buruknya kinerja. Blended learning mengintegrasikan pengajaran online dengan pengajaran tatap muka untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana strategi pembelajaran campuran mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Metodologi penelitian meliputi survei terhadap materi yang ada antara lain buku dan jurnal, serta wawancara dengan guru biologi di SMAN 1 Kota Sungai Penuh . Berdasarkan temuan penelitian, paradigma blended learning meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan memanfaatkan model pembelajaran Blended Learning, guru dapat menganalisis keberagaman, belajar dari, dan menemukan melalui pembelajaran.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Silvi Aprilia Syarif, Tesya Asnita, Zahra Mulwandani, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/705Karakteristik Stomata Tanaman Sukun Artocarpus altilis (Park.) Forsberg di Kota Bekasi2024-03-15T07:13:05+00:00Angga Rahabistara Sumadjiangga.rahabistara@ukwms.ac.idCh. Endang Purwaningsihangga.rahabistara@ukwms.ac.idLeo Eladisa Ganjariangga.rahabistara@ukwms.ac.id<p>Stomata tanaman memegang peranan penting dalam proses fotosintesis, selain pertukaran gas CO<sub>2</sub> stomata merupakan bagian tanaman yang merupakan tempat penyerapan polutan dan secara langsung dapat berinteraksi dengan jaringan mesofil. Jumlah stomata yang banyak pada daun berpengaruh terhadap peningkatan kerapatan stomata. Kerapatan stomata tidak saja bervariasi antar jenis tanaman tetapi juga antar daun dari tanaman yang sama, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi stomata tanaman sukun di kota Bekasi. Pengambilan sampel daun sukun dilakukan di 4 (empat) kelurahan kota Bekasi (Kelurahan Jatiwaringin, Jatisari, Jaticempaka dan Jatibening), dilakukan metode pembuatan preparat segar serta data dianalisa secara deskriptif dengan mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada sediaan segar stomata berupa deskripsi stomata dan jumlah stomata. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata panjang dan lebar stomata seluruh tanaman sukun yang diamati, serta permukaan daun atas dan bawah memenuhi kriteria panjang (˂20 μm). Stomata tanaman sukun memiliki panjang 12,67–18,97 μm dan lebar 2,67–7,94 μm dengan tipe stomata aktinositik. Rata-rata jumlah stomata pohon sukun di kota Bekasi kurang dari 100, dimana sebagian besar stomata pohon sukun terletak di bagian bawah daun.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Angga Rahabistara Sumadji, Ch. Endang Purwaningsih, Leo Eladisa Ganjarihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/722Peran Keanekaragaman Hayati Di Indonesia Dalam Mengatasi Perubahan Iklim Global2024-03-16T02:00:31+00:00Imas Aisyah Noorimasaisyahnoor12@gmail.com<p>Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di Indonesia, sebuah negara dengan ekosistem yang sangat beragam. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, penurunan signifikan dalam keanekaragaman hayati terjadi akibat perubahan iklim global. Sebuah studi pada tahun 2023 menyoroti gajah sebagai contoh kritis keanekaragaman hayati yang terancam punah, meskipun peran pentingnya dalam menjaga hutan penyimpan karbon atmosfer. Ekosistem hutan, tempat tumbuhnya tumbuhan hijau, memiliki peran krusial dalam menyerap gas emisi, mencegahnya dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan perubahan iklim global. Konservasi menjadi langkah penting untuk mempertahankan ekosistem ini dan melindungi komponen kehidupan lainnya. Studi lain pada tahun 2023 menekankan bahwa keanekaragaman hayati tidak hanya memperkuat ekosistem, tetapi juga meningkatkan ketahanan terhadap peristiwa iklim ekstrem, serta meningkatkan kapasitas untuk mengatasi perubahan iklim global. Artikel ini mengeksplorasi peran dan kelestarian keanekaragaman hayati sebagai kunci penyelamat dari dampak perubahan iklim global, dengan menggunakan studi deskriptif dan merujuk pada literatur ilmiah terkait.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Imas Aisyah Noorhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/739Potensi Etnobotani Tumbuhan Pelawan (Tristaniopsli merguensis) Pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan2024-03-16T04:15:56+00:00Putri HerawatiPutriHerawati076@gmail.comDelia YusfaraniPutriHerawati076@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pelawan </span><em><span style="font-weight: 400;">(Tristaniopsli merguensis) </span></em><span style="font-weight: 400;">adalah genus dari family Myrtaceae yang mempunyai persebaran tidak meluas sebagaimana layaknya family Myrtaceae yang lain. Tumbuhan pelawan mempunyai kulit kayu yang berwarna kemerahan dan cenderung mengelupas seperti bentuk tulang daun menyirip. Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) banyak ditanami pohon pelawan. Tujuan riset ini untuk memahami eksploitasi tumbuhan pelawan yang dikaji dengan cara Etnobotani. Hasil penelitian pada KHDTK Kemampo ial;lah di sana banyak ditanami tumbuhan obat salah satunya tumbuhan Pelawan yang dimanfaatkan penduduk sekitar untuk bahan baku rumah, abahan pembuatan kapal, serta tumbuhan pelawan dapat dipakai untuk obat tradisional sebab di daun pelawan mengandung flavonoid sebesar 0,03%, saponim sebesar 0,95%, tannin 1,04%, dan protein sebesar 6% yang dapat mengobati penyakit sroke, diare, serta penyakit lambung.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Putri Herawati, Delia Yusfaranihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/756Inventarisasi Fungi Patogen Pada Daun Bawang Merah (Allium cepa L.) Varietas Bima Brebes 2024-03-16T10:14:40+00:00Syafrina Sari Lubissyafrinasarilbs@ar-raniry.ac.idRasya Sadriasyafrinasarilbs@ar-raniry.ac.idUswatun Annisasyafrinasarilbs@ar-raniry.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Bawang merah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Allium cepa</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.) adalah salah satu jenis tanaman holtikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani dan penduduk Indonesia. Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sangat rentan mengalami kegagalan hasil produksinya yang disebabkan oleh serangan patogen. Penyakit yang disebabkan oleh fungi patogen menjadi masalah utama selama ini karena pengendalian dan penghambatan perkembangan penyakit masih belum efektif terhadap beberapa penyakit yang disebabkan oleh fungi patogen. Gejala dari serangan fungi patogen pada daun bawang merah yaitu ditandai dengan daun yang menguning, daunnya layu hingga meliuk, serta pada bagian organ yang terinfeksi adanya pembusukan atau nekrosis yang ditandai dengan berwarna kecoklatan dan sebaran serangan akan tampak dengan berupa merunduknya tanam-tanaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan mengambil daun bawang merah yang terserang penyakit lalu dipotong 1x1 cm, kemudian diletakkan di atas media PDA dan diamati pertumbuhan fungi patogen secara makroskopis dan mikroskopis. Berdasarkan hasil isolasi dari daun bawang merah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Allium cepa</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.) diperoleh 8 isolat jamur patogen yaitu FP1 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aspergillus niger</span></em><span style="font-weight: 400;">), FP2 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Colletotrichum</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.), FP3 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Acremonium</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.), FP4 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Phoma</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.), FP5 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Penicillium</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.), FP6 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Geotrichum</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.), FP7 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Cladosporium</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan FP8 (</span><em><span style="font-weight: 400;">Curvularia</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp.).</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Syafrina Sari Lubis, Rasya Sadria, Uswatun Annisahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/764Uji Bakteri E.Coli dan Coliform Metode CFU (Colony Forming Unit) Dengan Media Chromocult Pada Uji Kualitas Air Limbah Inlet2024-03-20T08:06:56+00:00Engla Mutiara ZPenglamutiaraa02@gmail.comIrdawatienglamutiaraa02@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Limbah merupakan produk sampingan dari proses manufaktur atau kegiatan industri serta perumahan yang tidak memiliki nilai ekonomis, bahkan merugikan karena dapat mencemari lingkungan. Kandungan berbagai zat kimia yang terdapat pada limbah cair domestik dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia dan dapat mengganggu lingkungan sekitar karena terdeteksi adanya adanya bakteri patogen seperti E.Coli dan Coliform. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bakteri E.coli dan Coliform menggunakan metode CFU (Colony Forming Unit) dengan media Chromocult pada uji kualitas air limbah inlet. Penelitian ini dilakukan di UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dari 19 Juni sampai 19 Juli 2023 dengan sampel yang berasal dari air limbah inlet pabrik, rumah sakit ataupun bisnis F&B. Hasil pemeriksaan diolah secara manual menggunakan alat bantu kalkulator dengan cara dipresentasikan data melalui metode Total Plate Count (TPC) yaitu menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat dan dihitung secara langsung. Hasil pemeriksaan didapatkan 7 sampel masih berada pada standar baku mutu yaitu 3000/100 ml sedangkan 11 sampel lainnya berada jauh di atas ambang baku mutu yang telah ditetapkan. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Engla Mutiara ZP, Irdawatihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/782Uji Kadar Air Pakan Ternak Daerah Kota Pariaman Dengan Metode Gravimetri2024-03-22T02:46:05+00:00Putri Wahyuniputwahyu02@gmail.comYusni Atifahputwahyu02@gmail.comNoviraputwahyu02@gmail.comYuni Erlitaputwahyu02@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pakan merupakan komponen utama yang dibutuhkan oleh hewan untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. </span><span style="font-weight: 400;">Bahan pakan harus seimbang dalam menyediakan zat makanan yang dapat digunakan untuk membangun dan menggantikan bagian tubuh yang rusak, serta memberikan energi untuk produksi. Kandungan air bahan pakan perlu diketahui terutama untuk menentukan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Jumlah kadar air yang terdapat di dalam pakan sangat berpengaruh terhadap susunan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung kadar air pada pakan ternak di daerah Kota Pariaman untuk memastikan kualitas dan keamanan pakan. Penelitian ini menggunakan metode gravimetri yaitu </span><span style="font-weight: 400;">suatu </span><span style="font-weight: 400;">metode analisa kimia kuantitatif untuk penentuan jumlah zat berdasarkan pada penimbangan, </span><span style="font-weight: 400;">Dalam hal ini penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. </span><span style="font-weight: 400;">Kadar air pada pengujian ini paling tinggi terdapat pada pakan dengan kode sampel J 27 pakan yakni 16,2680%, berarti J 27 memiliki kandungan air yang tinggi sehingga dia bersifat lebih cepat rusak karena semakin banyak fasilitas mikroba yang dapat tumbuh. Sedangkan kandungan air yang paling rendah terdapat pada pakan dengan kode sampel KP3 9 yakni 7,6562% sehingga KP3 9 memiliki masa simpan yang paling lama.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Putri Wahyuni, Yusni Atifah, Novira, Yuni Erlitahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/800Perbedaan Karakteristik Morfologi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Sumatran rhinoceros)2024-03-22T13:42:05+00:00Sania Guspal Petriasaniaguspal22@gmail.comYusni Atifahsaniaguspal22@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Badak Jawa (</span><em><span style="font-weight: 400;">Rhinoceros sondaicus</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan Badak Sumatra (</span><em><span style="font-weight: 400;">Dicerorhinus sumatrensis</span></em><span style="font-weight: 400;">) merupakan dua spesies badak yang terancam punah dan menjadi fokus konservasi global. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan analisis rinci perbedaan morfologi antara kedua spesies ini guna mendukung upaya pelestarian dan manajemen populasi yang lebih efektif. Penelitian ini membahas perbedaan dalam struktur tubuh kedua spesies, termasuk ukuran dan proporsi tubuh, bentuk tanduk, dan ciri-ciri khas lainnya. Dengan memperhatikan perbedaan ini, kami mencoba menyelidiki adaptasi masing-masing spesies terhadap lingkungan hidupnya dan implikasinya terhadap kesehatan populasi. Selanjutnya, fokus analisis mengarah pada perbedaan dalam pola warna dan corak kulit badak Jawa dan Sumatra. Studi ini mencoba mengidentifikasi apakah perbedaan ini memiliki korelasi dengan lingkungan habitat masing-masing ataukah berkaitan dengan evolusi. Kesimpulannya, artikel ini menguraikan hasil analisis morfologi yang mendalam antara Badak Jawa dan Badak Sumatera. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan landasan yang lebih kuat untuk strategi konservasi yang lebih tepat dan efektif bagi kedua spesies ini, serta memberikan wawasan baru terkait evolusi dan adaptasi mereka terhadap lingkungan hidup.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sania Guspal Petria, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/819Pertumbuhan Tanaman Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat2024-03-24T03:51:54+00:00Monika Aryeni Fatwahmonikaaryeni0301@gmail.comAzwir Anharmonikaaryeni0301@gmail.comEra Sulastrimonikaaryeni0301@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam hayati terutama tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang banyak dijumpai di Indonesia adalah petai (</span><em><span style="font-weight: 400;">Parkia speciosa </span></em><span style="font-weight: 400;">Hassk.). Petai memiliki banyak manfaat mulai dari kulit, batang, daun, maupun buahnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan petai, diantaranya suhu, kelembaban, media tanam, intensitas cahaya, dan lain sebagainya. Rangkaian kegiatan untuk menumbuhkan tanaman petai dimulai dari persiapan dan penyemaian biji, penyapihan bibit serta pendistribusian tanaman yang telah mencapai usia yang cukup kepada masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman petai (</span><em><span style="font-weight: 400;">Parkia speciosa</span></em><span style="font-weight: 400;"> Hassk.) di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dari 26 Juli sampai 26 Agustus 2023, di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti penggunaan sungkup, paranet, campuran sekam padi sebagai media tanam, dan lain sebagainya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman petai. Hal ini terbukti dari rata-rata biomassa yang dihasilkan dari bibit setelah disapih kemudian ditutup sungkup selama satu bulan mencapai 2,3 gram, meningkat secara signifikan dari bibit yang belum ditutup sungkup (baru siap sapih) sebesar 0,5 gram.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Monika Aryeni Fatwah, Azwir Anhar, Era Sulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/845Analisis Efektivitas Suplementasi Sebagai Upaya Penanggulangan Kekurangan Vitamin A : Tinjauan Literatur2024-03-24T15:51:26+00:00Fauziatul Husna Zirrazaqrestifevria@fmipa.unp.ac.idQurrata A’yunirestifevria@fmipa.unp.ac.idResti Fevriarestifevria@fmipa.unp.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Vitamin A merupakan salah satu gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar (essensial). Kekurangan vitamin A dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan seperti </span><em><span style="font-weight: 400;">xerofthalmia</span></em><span style="font-weight: 400;">, kerusakan kornea mata, buta senja, dan kebutaan pada anak-anak, serta meningkatkan keparahan penyakit menular, hingga resiko kematian. Hingga saat ini, strategi penanggulangan kekurangan vitamin A dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi, balita dan ibu nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas suplementasi sebagai upaya penanggulangan kekurangan vitamin A. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan tinjauan pustaka jurnal terbitan 10 tahun terakhir (≥2010) terkait. Sumber yang digunakan dalam pencarian literatur ini yaitu Google search dan Google scholar. Berdasarkan hasil studi literatur diketahui bahwa pemberian suplementasi vitamin A dapat dijadikan sebagai salah satu cara efektif dalam pencegahan resiko kekurangan vitamin A. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus seperti malnutrisi pada bayi dan ibu nifas, ISPA serta stunting pada anak menunjukkan pemberian suplementasi vitamin A dapat menurunkan resiko kasus tersebut</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fauziatul Husna Zirrazaq, Qurrata A’yuni, Resti Fevriahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/862Budidaya Pakcoy (Brassica rapa L.) dengan Teknik Hidroponik Sistem Nutrient Films Technique (NFT)2024-03-25T12:56:24+00:00Atika Sari Nofitriarestifevria@fmipa.unp.ac.id Novia Silfanirestifevria@fmipa.unp.ac.idOny Nattasha Aulia,restifevria@fmipa.unp.ac.idResti Fevriarestifevria@fmipa.unp.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Hidroponik merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman yang berada di lahan terbatas. Budidaya hidroponik dilakukan dengan memanfaatkan air sebagai media tanam dan larutan nutrisi sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Beragam sistem hidroponik, salah satunya sistem </span><em><span style="font-weight: 400;">Nutrient Film</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">Technique </span></em><span style="font-weight: 400;">(NFT). NFT merupakan teknologi hidroponik dengan dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal yang disirkulasikan secara terus menerus. Saat ini salah satu tumbuhan hortikultura yang banyak dibudidaya di Indonesia yaitu pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2023 di Rumah Kawat, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana cara aplikasi hidroponik sistem NFT pada budidaya tanaman pakcoy (</span><em><span style="font-weight: 400;">Brassica rapa </span></em><span style="font-weight: 400;">L.). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, berat basah, dan berat kering tanaman menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata atau relatif sama, karena nutrisi yang diberikan pada masing-masing tanaman juga sama.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Atika Sari Nofitria, Novia Silfani, Ony Nattasha Aulia,, Resti Fevriahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/879Pengaruh Implementasi Blanded Learning terhadap Keterampilan Problem Solving Siswa SMA2024-03-25T13:35:40+00:00Walidatul Awaliyahwalidatulawaliyah1705@gmail.comFirly Gusnitawalidatulawaliyah1705@gmail.comGita Sugandiwalidatulawaliyah1705@gmail.comErma Nengsihwalidatulawaliyah1705@gmail.comRahmadhani Fitriwalidatulawaliyah1705@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi </span><em><span style="font-weight: 400;">blanded learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> terhadap keterampilan </span><em><span style="font-weight: 400;">problem solving</span></em><span style="font-weight: 400;"> siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan </span><em><span style="font-weight: 400;">literatur riview.</span></em><span style="font-weight: 400;"> Hasil studi memperlihatkan bahwasanya model pembelajaran </span><em><span style="font-weight: 400;">blended learning</span></em><span style="font-weight: 400;">, terutama yang dibantu oleh video animasi, efektif dalam meningkatkan kemampuan keterampilan </span><em><span style="font-weight: 400;">problem solving </span></em><span style="font-weight: 400;">siswa SMA. Model </span><em><span style="font-weight: 400;">Blended learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> memadukan pembelajaran luring konvensional dengan pembelajaran daring untuk mempromosikan kemahiran belajar yang aktif, interaktif, dan kolaboratif. Adapun, penerapan pembelajaran hibrid juga telah terbukti meningkatkan kecakapan berpikir cermat, komunikasi, dan kerja sama siswa, selain kemampuan pemecahan masalah. Integrasi teknologi dan berbagai media dalam </span><em><span style="font-weight: 400;">blended learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> juga menciptakan suasana belajar lebih atraktif dan mengesankan bagi siswa. Berbagai penelitian telah menunjukkan dampak positif dari implementasi </span><em><span style="font-weight: 400;">blended learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> terhadap keterampilan </span><em><span style="font-weight: 400;">problem solving </span></em><span style="font-weight: 400;">siswa SMA.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Walidatul Awaliyah, Firly Gusnita, Gita Sugandi, Erma Nengsih, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/712PEMANFAATAN DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L) DI DESA MARGA BAKTI KECAMATAN SINAR PENINJAUN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU2024-03-15T08:21:30+00:00Desti Putri Ameliadestiputri1412@gmail.comDelia Yusfaranidestiputri1412@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Etnobotani </span><span style="font-weight: 400;">berasal </span><span style="font-weight: 400;">dari gabungan </span><span style="font-weight: 400;">kata </span><span style="font-weight: 400;">etno/etnis </span><span style="font-weight: 400;">dan </span><span style="font-weight: 400;">botani </span><span style="font-weight: 400;">Etnologi merupakan ilmu </span><span style="font-weight: 400;">yang meneliti </span><span style="font-weight: 400;">etnis </span><span style="font-weight: 400;">suku, dan </span><span style="font-weight: 400;">budaya dalam </span><span style="font-weight: 400;">masyarakat. Di sisi lain </span><span style="font-weight: 400;">botani adalah </span><span style="font-weight: 400;">ilmu </span><span style="font-weight: 400;">yang memfokuskan diri pada kajian tumbuhan. Etnobotani, atau penelitian etnobotani, adalah cabang ilmu yang mengeksplorasi penggunaan tumbuhan oleh masyarakat. Suatu penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pemanfaatan daun sirih (</span><em><span style="font-weight: 400;">Piper betle </span></em><span style="font-weight: 400;">L) di Desa Marga Bakti. Melalui survei yang melibatkan beberapa masyarakat di Desa Marga Bakti Kabupaten Ogan Komering Ulu yang masih aktif menggunakan Daun</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">Sirih</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">Hijau (</span><em><span style="font-weight: 400;">Piper betle</span></em><span style="font-weight: 400;"> L), serta analisis data</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">menggunakan observasi</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">dan</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">wawancara langsung, diketahui bahwa sebagian masyarakat masih memanfaatkan tanaman tersebut sebagai obat mimisan, obat keputihan, obat gatal-gatal, tanaman hias di pekarangan rumah, pestisida alami untuk pengendalian hama, dan sebagai zat penolak nyamuk </span><em><span style="font-weight: 400;">Aedes Aegypti</span></em><span style="font-weight: 400;">. Akan tetapi, masih terdapat ketidaktahuan dalam masyarakat terkait manfaat lain dari tanaman daun</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">sirih</span><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;">hijau (</span><em><span style="font-weight: 400;">Piper betle</span></em><span style="font-weight: 400;"> L), seperti penggunaannya sebagai upacara adat pernikahan dan sebagai sabun cuci tangan alami.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Desti Putri Amelia, Delia Yusfaranihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/729Uji Fomalin dan Boraks Pada Ikan Asin di Pasar Tradisional Polrestabes Jakabaring Kota Palembang2024-03-16T02:39:37+00:00Lincoln Wahyu Anjanilincoln.wahyu.anjani33@gmail.comTiara Nurhalizahaqillahsyahirah6@gmail.comShelvia Ameliaaqillahsyahirah6@gmail.comFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Keamanan pangan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena dapat berdampak pada kesehatan, baik bagi anak anak maupun orang dewasa. Formalin atau formaldehid merupakan salah satu zat tambahan makanan yang dilarang penggunaanya. Formalin dilarang dalam penggunaanya sebagai pengawet makanan, oleh sebab itu dilakukannya peneitian ini yang bertujuan untuk Menganalisa kadar formalin dan boraks yang ada dalam ikan asin, Mengetahui bahaya formalin dan boraks, serta Menentukan cara mengetahui formalin dan boraks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Kualitatif. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan teknik acak lengkap, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada sampel yang memiliki ciri- ciri fisik diantaranya tidak dihinggapi lalat, memiliki tekstur yang keras, memiliki warna terang, dan memiliki bau yang kurang khas. Hasil Penelitian menunujukkan terdapat 6 sampel ikan asin yang positif mengandung formalin hal ini ditandai dengan berubahnya warna sampel dari warna pink menjadi warna pink memudar dan keruh setelah diteteskan larutan KMnO4 dan tidak ditemukannya kandungan boraks pada ikan asin tersebut. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Lincoln Wahyu Anjani, Tiara Nurhalizah, Shelvia Amelia, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/747Identifikasi Penyakit Karat Coklat pada Tanaman Di daerah Kemampo Banyuasin, Sumatera Selatan 2024-03-16T05:24:31+00:00Robiatunnelviyuliska1736@gmail.comNelvi Yuliskanelviyuliska1736@gmail.comSepti Hayatun nelviyuliska1736@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Penyakit karat daun (</span><em><span style="font-weight: 400;">Cephaleuros vircens</span></em><span style="font-weight: 400;">) merupakan penyakit yang sangat merugikan pada tanaman dapat mempengaruhi produktivitas. Dari beberapa struktur jamur tersebut, uredospora paling berperan dalam perkembangan penyakit karat daun. Penelitian ini dilaksanakan di KHDTK Kemampo pada bulan September 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat intensitas keparahan penyakit karat daun (</span><em><span style="font-weight: 400;">Hemileia vastatrix</span></em><span style="font-weight: 400;">) yang ada di KHDTK Kemampo Banyuasin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metodelogi yang jelas yang ditunjukkan untuk menggambarkan dan menyelidiki peristiwa mengenai penyakit karat pada tanaman yang ada didaerah kemampo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 9 tanaman yang terkena penyakit di daerah kemampo Banyuasin Sumatra Selatan, yaitu yang terdiri dari daun jambu ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Psidium guajava L</span></em><span style="font-weight: 400;"> ), daun jeruk ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Citrus aurantiifolia</span></em><span style="font-weight: 400;">), daun rambutan ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Nephelium lappaceun L</span></em><span style="font-weight: 400;"> ) daun nangka ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Artocarpus heterophyllus</span></em><span style="font-weight: 400;"> ), daun Akasia ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Acacia mangium</span></em><span style="font-weight: 400;"> ), Daun durian ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Durio zibethinus </span></em><span style="font-weight: 400;">), daun pinang ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Areca catechu</span></em><span style="font-weight: 400;"> ), daun Sungkai (</span><em><span style="font-weight: 400;">Peronema canescens Jack</span></em><span style="font-weight: 400;"> ), daun kapur (</span><em><span style="font-weight: 400;">Dryobalanops aromatic</span></em><span style="font-weight: 400;"> ) , daun senggani ( </span><em><span style="font-weight: 400;">Melastoma blume</span></em><span style="font-weight: 400;"> ).</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Robiatun, Nelvi Yuliska, Septi Hayatun https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/773Analisis Bibliometrik Potensi Serai (Cymbopogon citratus) Terhadap Metabolisme Tubuh2024-03-21T03:41:36+00:00Silvia Muharanisilviamuharani65@gmail.comElsa Yuniartisilviamuharani65@gmail.comSarah Putri Salfinasilviamuharani65@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah publikasi ilmiah potensi serai (Cymbopogon citratus) terhadap metabolisme menggunakan analisis bibliometrik yang dapat menentukan wilayah penelitian untuk memberikan gambaran penelitian terkini, tren dan proyeksi masa depan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan study literature melalui platform scopus. Data yang diperoleh sebanyak 426 artikel dan 22 karya ilmiah dengan rentang waktu 2013-2024, lalu data yang ditemukan diexport ke dalam format CSV dan dianalisis menggunakan aplikasi VOSviewer. Hasil penelitian menunjukkan jumlah publikasi terendah scopus pada tahun 2014 dan tertinggi pada tahun 2022. Sedangkan untuk penulis Batista dan Maria Teresa menjadi penulis dengan kontribusi terbanyak dengan 7 dokumen publikasi. Selanjutnya 10 top keyword penelitian tentang potensi serai terhadap metabolisme tubuh, yaitu Cymbopogon citratus, citral, medical plants, antimicrobial activity, antioxidant activity, flavonoids, antifungal, polyphenols, anti-inflammatory, dan geraniol. Jumlah kemunculan dan kekuatan link total paling banyak disusun oleh cluster keyword antibiotic resistance, antidiabetic, antitumor, flavonoids, medical plants, polyphenols, tannins. Hasil visualisasi overlay menunjukkan bahwa kata kunci terkini adalah antidiabetic dan antitumor. Untuk kata tannins, limonene, antidiabetic, antitumor, terpenes, dan mycrene belum banyak diteliti dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini masih sebatas cakupan database pada satu sumber yaitu web scopus sehingga belum mempunyai data pembanding.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Silvia Muharani, Elsa Yuniarti, Sarah Putri Salfinahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/790Uji Kadar Abu Pakan Ternak Daerah Kabupaten Sijunjung Dengan Metode Gravimetri2024-03-22T07:58:10+00:00Irma Septia Komala Sariirmakomala24@gmail.comYusni Atifahirmakomala24@gmail.comVauziairmakomala24@gmail.comYuni Erlitairmakomala24@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi. Kandungan bahan organik suatu bahan pakan tergantung pada komponen lainnya seperti bahan kering dan abu. </span><span style="font-weight: 400;">Kadar abu pada konsentrat berhubungan dengan kadar mineral yang terdapat pada konsentrat tersebut. Semakin tinggi kadar abu, semakin tinggi mineralnya. </span><span style="font-weight: 400;">Proses pengujian kadar abu dilakukan dengan metode gravimetri. Gravimetri merupakan analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan total kadar abu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menyajikan banyak sampel di Sijunjung merupakan sampel pakan yang diperoleh dari berbagai merk berbeda memenuhi standar gizi yang baik untuk nutrisi hewani sesuai standar SNI.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irma Septia Komala Sari, Yusni Atifah, Vauzia, Yuni Erlitahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/808Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)2024-03-22T14:21:12+00:00Damairisdamairismanalu0510@gmail.comNiken Mustikadamairismanalu0510@gmail.com Siti Saharadamairismanalu0510@gmail.comArdidamairismanalu0510@gmail.comRia Anggriyanidamairismanalu0510@gmail.com<p>Pupuk cair adalah Pupuk yang tersedia dalam bentuk cair (POC) dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Kulit pisang adalah kulit buah dari buah pisang. Sebagai salah satu buah yang populer di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun, pisang menghasilkan sejumlah besar limbah.Kulit pisang memiliki kandungan Protein Kasar 3,63%, Lemak Kasar 2,52%, Serat Kasar 18,17%, Calsium 7,8% dan Phospor 2,06%. Pohon pisang dapat ditemukan dimana saja tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter dari permukaan laut. Curah hujan yang diinginkan tanaman ini sektar 1500 sampai 2500 mm per tahun dengan temperatur 15-35°C. Tanaman pisang bisa tumbuh diatas hampir semua jenis tanah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan alternatif pupuk cair yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Pembuatan limbah cair berbahan dasar kulit pisang menggunakan bahan kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.). Pembuatan POC dari kulit pisang ini dilakukan secara langsung dan difermentasi selama kurang lebih 3 minggu.Dengan bahan-bahan seperti kulit pisang, gula pasir dan air. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa pupuk yang baik memiliki karakteristik warna yang kuning kecoklatan dan berbau asam seperti bau tapai.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Damairis, Niken Mustika, Siti Sahara, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/826Identifikasi Penyakit Karat Daun (Puccinia arachidis) Pada Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Secara Mikroskopis Dan Makroskopis Di Laboratorium Pengendalian Hama Dan Agens Hayati Bandar Buat Kota Padang2024-03-24T04:18:52+00:00Nindi Rahmi Sagalanindisagala@gmail.comLinda Advindanindisagala@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kacang Tanah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Arachis hypogaea</span></em><span style="font-weight: 400;"> L.) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan,tepatnya berasal dari Brazilia. Penyakit tanaman yang sering dijumpai pada tanaman kacang tanah adalah penyakit karat daun. Karat daun pada kacang tanah muncul sebagai bintil coklat berkarat melingkar kecil pada bagian bawah daun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2023 di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) dan Pengembangan Agens Hayati (PAH) di Bandar Buat, Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive, identifikasi dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Berdasarkan hasil pengamatan dan ciri-ciri organisme pengganggu tanaman yang terdapat pada tanaman kacang tanah adalah karat daun yang disebabkan oleh Puccinia arachidis. Biasanya penyakit ini disertai penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora arachidicola. Penyebaran jamur karat ini terjadi melalui uredospora pada sisa brangkasan atau polong terkontaminasi yang terbawa angin.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nindi Rahmi Sagala, Linda Advindahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/853Perbandingan Metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Dengan Metode Penggerusan, Freeze Thawing, dan Sonikasi2024-03-25T07:02:27+00:00Dara Suci Aminidarasuci.aminii@gmail.comDwi Hilda Putridarasuci.aminii@gmail.comIra Wahyunidarasuci.aminii@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Enzyme-Linked Immunosorbent Assay</span></em><span style="font-weight: 400;"> (ELISA) adalah salah satu metoda dalam bidang laboratorium terutama imunologi untuk mengetahui ekspresi protein, reaksi imunitas, respon imun. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan metode ELISA yaitu proses homogenasi sampel.</span> <span style="font-weight: 400;">Ada beberapa metode homogenisasi sel yang umum digunakan yaitu sonikasi, penggilingan (penggerusan), dan </span><em><span style="font-weight: 400;">freeze-thawing</span></em><span style="font-weight: 400;">. Pemilihan metode homogenisasi yang tepat dapat memastikan ekstraksi yang efisien dan konsisten dari substansi target. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 sampel ginjal mencit dengan yang diberikan 3 perlakuan homogenasi yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa metode homogenasi yang bagus untuk digunakan yaitu sampel P03 yang menggunakan metode homogenasi </span><em><span style="font-weight: 400;">freeze thawing </span></em><span style="font-weight: 400;">karena memiliki konsentrasi yang tinggi dibandingkan dengan P02 ( sonikasi) dan P01 (penggerusan). Hal ini dikarenakan proses </span><em><span style="font-weight: 400;">freeze-thawing</span></em><span style="font-weight: 400;"> melibatkan pembekuan cepat dan pembebasan kembali sampel pada suhu yang lebih tinggi. Pembebasan kembali ini dapat menyebabkan pembentukan kristal es dalam sel dan struktur biologis lainnya, yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada dinding sel atau membran, membantu pemecahan struktur seluler</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dara Suci Amini, Dwi Hilda Putri, Ira Wahyunihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/886Literatur Review: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terhadap Literasi Sains Siswa Pada Pembelajaran Biologi SMA2024-03-25T13:57:16+00:00Cemaracemara2610@gmail.comDinda Rahmatul Husnacemara2610@gmail.com Julia Derullisacemara2610@gmail.comNadia Nilamcemara2610@gmail.comRahmadhani Fitricemara2610@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan merangkum informasi mengenai pengaruh penerapan model Inkuiri terhadap literasi sains siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review yaitu menemukan berbagai artikel yang relevan untuk dijadikan referensi dalam penelitian. Data penelitian yang digunakan bersumber dari artikel-artikel terdahulu yang ditemukan di </span><em><span style="font-weight: 400;">platform google school</span></em><span style="font-weight: 400;"> terkait dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini juga didukung oleh wawancara pada semua guru biologi terkait literasi sains siswa pada suatu SMA di Bukittinggi. Hasil analisis menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap Literasi Sains siswa setelah menggunakan model Inkuiri ditandai dengan diterima hipotesis pada setiap artikel yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Kesimpulan yang didapatkan adalah model pembelajaran inkuiri sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan literasi sains siswa pada pembelajaran biologi.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Cemara, Dinda Rahmatul Husna, Julia Derullisa, Nadia Nilam, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/702Analisis Kandungan Boraks dan Formalin pada Sample Bakso dan Mie Ayam di Perbatasan Palembang-Banyuasin Km-14) 2024-03-15T06:39:28+00:00Ananda Nabila Putrifitri_uin@radenfatah.ac.idSapitri Handayanifitri_uin@radenfatah.ac.idTria Nofitafitri_uin@radenfatah.ac.idFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p>Makanan yang mengandung boraks dan formalin merupakan bahan yang berbahaya bagi tubuh, begitu pula makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa kadar formalin dan boraks yang ada dalam makanan di daerah perbatasan Palembang dan banyuasin km-14. Objek dalam penelitian ini yaitu makanan berat seperti bakso dan mie ayam. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling, dan total sampel yang diuji adalah enam sampel bakso dan enam sampel mie ayam. Uji formalin dengan KmnO4 dan uji boraks dengan metode nyala digunakan dalam penelitian ini. Dari ke12 sampel Bakso dan Mie Ayam yang telah di uji, didapatkan hasil bahwa Bakso pak budi mengandung boraks dan formalin. Hal ini dikarenakan Sampel bakso dan mie ayam setelah dicampukan cairan KMNO4 lalu di homogenkan, warna pink hilang dan berubah menjadi warna putih, yang artinya bakso dan mie ayam pak budi positif mengandung Formalin dan pada uji boraks Sampel bakso milik pak Budi setelah dibakar di atas bunsen warna api berubah menjadi hijau yang artinya bakso pak Budi positif mengandung boraks. Sedangkan 10 sampel lainnya negatif mengandung boraks.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ananda Nabila Putri, Sapitri Handayani, Tria Nofita, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/720Pengujian Boraks dan Formalin pada Mie Ayam dan Bakso di Jakabaring2024-03-16T01:47:53+00:00Gibran Hadith Fiyadifitri_uin@radenfatah.ac.idAna Rahmihoetary_uin@radenfatah.ac.idFitri Hairul Nisakfitri_uin@radenfatah.ac.idFerdinand Julianfitri_uin@radenfatah.ac.idIrma Permitasarinovitasari_uin@radenfatah.ac.idSiti Fatimahfitri_uin@radenfatah.ac.idFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Formalin dan boraks sangat berbahaya pada tubuh apabila terkonsumsi dalam jangka panjang yang mana zat tersbut sering dijumpai dalam makanan cepat saji seperti sosis, bakso dan mie dengan harga yang murah dibalik itu makanan tersebut mengandung berbagai zat berbahaya bagi tahu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan fomalin dan boraks pada mie ayam dan bakso didaerah Jakabaring. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dengan percobaan ini di lakukan di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa 2 dari 6 sampel mie ayam positif mengandung formalin, dan 2 dari 6 sampel bakso juga mengandung boraks. Beberapa tahun ini penggunaan formalin dan boraks untuk bahan tambahan makanan semakin menjadi, penggunaan formalin dan boraks ini bertujuan untuk membuat makanan semakin awet dan membuat semakin kenyal dan renyah formalin biasanya digunakan untuk desimfektan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Gibran Hadith Fiyadi, Ana Rahmi, Fitri Hairul Nisak, Ferdinand Julian, Irma Permitasari, Siti Fatimah, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/737etode Spektrofotometri: Uji C-Organik Cepat dan Akurasi Tinggi Pada Sampel Tanah Dan Lumpur Kolam Retensi (Studi Kasus di KHDTK Kemampo Kabupaten Banyuasin)2024-03-16T04:00:06+00:00Olivia Nabila Riski olivia85211@gmail.comErjilika Sakinaolivia85211@gmail.comErizky Syahwal olivia85211@gmail.comLedis Heru Saryono Putroolivia85211@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">C-organik tanah adalah pengaturan jumlah karbon di dalam tanah untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan keberlanjutan umur tanaman karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan penggunaan hara secara efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui uji c-organik cepat dan akurasi tinggi pada sampel tanah dan lumpur kolam retensi (studi kasus di KHDTK kemampo kabupaten banyuasin)</span> <span style="font-weight: 400;">menggunakan metode spektrofotometri. Metode dan pengujian pada penelitian ini dengan melakukan uji kadar air; uji pH; prosedur uji C-organik dengan spektrofotometer, dan uji penetapan kurva kalibrasi pada spektrofotometer UV-Vis. Sampel tanah 1 memiliki kadar air 2,17%, C-organik 29,53%, Bahan organik 97,97% dengan pH 7,6. Sampel tanah 2 memiiki kadar air 2,51%, C-organik 8,92%, Bahan organik 34,39% dengan pH 7. Sampel lumpur 1 memiliki kadar air 2,49%, C-organik 0,003%, Bahan organik 0,009% dengan pH 6,6 dan pada sampel lumpur 2 memiliki kadar air 1,83%, C-organik 27,79%, Bahan organik 77,91% dengan pH 6,0. Kurva kalibrasi operasional spektrofotometri UV-Vis sebagai hubungan antara absorbansi dan konsentrasi diperoleh persamaan regresi y = 0,0001853x + 0,0299030 dan kofisien determinasi (R</span><span style="font-weight: 400;">2</span><span style="font-weight: 400;">) = 0,971175.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Olivia Nabila Riski , Erjilika Sakina, Erizky Syahwal , Ledis Heru Saryono Putrohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/754Pengaruh Kecerdasan Naturalis, Determinasi Diri dan Karakter Peduli Lingkungan Terhadap Perilaku Prolingkungan Studi Kasus Pada Siswa kelas XI MAN 12 Jakarta Barat2024-03-16T10:02:42+00:00Sujiyo Mirantoolivia85211@gmail.comMuthoharoholivia85211@gmail.comNadia Alvianaolivia85211@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Perilaku pro lingkungan muncul dari kesadaran seseorang untuk meminimalkan dampak negatif dari tindakan terhadap alam dan pembangunan. Perilaku prolingkungan memiliki enam indikator diantaranya, konservasi energi, mobilitas dan transportasi, penghindaran limbah, daur ulang, konsumerisme, dan perilaku terhadap konservasi. Mengingat pentingnya perilaku prolingkungan, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kecerdasan naturalis, determinasi diri dan karakter peduli lingkungan terhadap perilaku prolingkungan. Sampel penelitian peserta didik kelas XI MIPA MAN 12 Jakarta berjumlah 92 siswa. Analisis data digunakan regresi sederhana dan ganda. Hasil penelitian membuktikan terdapat pengaruh kecerdasan naturalis, determinasi diri dan karakter peduli lingkungan baik terhadap perilaku pro lingkungan secara parsial maupun simultan</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sujiyo Miranto, Muthoharoh, Nadia Alvianahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/780Uji Kadar Air Pakan Ternak Daerah Kabupaten Padang Pariaman Dengan Metode Gravimetri2024-03-22T02:37:02+00:00Syifatul QolbiSyifatq0411@gmail.comElsa YuniartiSyifatq0411@gmail.comYuni ErlitaSyifatq0411@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kadar air merupakan parameter utama dalam analisis proksimat yang menentukan mutu dan kualitas dari suatu pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kadar air dari sampel pakan yang diujikan. Metode yang digunakan yaitu metode gravimetri dimana sampel dikeringkan di dalam oven dengan suhu 105</span><span style="font-weight: 400;">0 </span><span style="font-weight: 400;">C selama 3 jam sampai bobot konstan dan selisih bobot awal dan akhir dihitung sebagai kadar air. Pengujian melalui 3 cara yaitu proses penggilingan sampel, pengeringan di dalam oven, dan pendinginan di dalam desikator. Data sampel yang diambil sebanyak 15 jenis dengan 2 sampel setiap jenis dan 2 kali pengeringan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persentase kadar air semua jenis pakan berada di bawah 15 % yang menunjukan kriteria kelayakan pakan, dengan 7 diantaranya dibawah 10 %.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Syifatul Qolbi, Elsa Yuniarti, Yuni Erlitahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/798Faktor-Faktor Eksternal dalam Kegagalan Transgenik pada Hewan2024-03-22T13:32:47+00:00Sania Guspal Petriasaniaguspal22@gmail.comLisa Safitrisaniaguspal22@gmail.comSilvi Pebriyenisaniaguspal22@gmail.comYusni Atifahsaniaguspal22@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Artikel ini membahas faktor-faktor eksternal yang berkontribusi pada kegagalan transgenik pada hewan. Meskipun proyek transgenik pada hewan memiliki potensi besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi bioteknologi, seringkali hasilnya tidak konsisten dan efisien. Artikel ini membahas pengaruh variabel eksternal seperti metode transfer gen, lingkungan mikro, dan faktor-faktor stres pada keberhasilan atau kegagalan proses transgenik. Pertama, penelitian ini mengulas berbagai metode transfer gen yang digunakan dalam transgenik hewan, seperti mikroinjeksi, teknologi vektor virus, dan elektroporasi. Analisis mendalam terhadap keberhasilan relatif dan kendala masing-masing metode dipersembahkan untuk memberikan pandangan yang lebih akurat tentang pilihan teknik yang tepat. Selanjutnya, artikel ini mengeksplorasi peran lingkungan mikro, termasuk kondisi kultur sel dan faktor-faktor nutrisi, dalam mendukung atau menghambat integritas genetik pada hewan transgenik. Pemahaman ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana kondisi lingkungan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan transgenik. Faktor stres, baik yang terkait dengan lingkungan fisik maupun psikologis hewan, juga menjadi fokus analisis. Artikel ini menyelidiki bagaimana stres dapat mempengaruhi proses transgenik, dengan mempertimbangkan respons hormon dan faktor-faktor fisiologis yang mungkin berkontribusi pada kegagalan percobaan. Melalui pendekatan komprehensif terhadap faktor-faktor eksternal ini, artikel ini berharap memberikan panduan yang lebih baik bagi para peneliti dalam mengatasi tantangan dalam transgenik hewan. Pemahaman yang lebih baik terhadap variabilitas hasil transgenik dapat membuka jalan untuk pengembangan metode yang lebih efektif dan dapat diandalkan dalam manipulasi genetik pada hewan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sania Guspal Petria, Lisa Safitri, Silvi Pebriyeni, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/816Pengaruh Lama Inkubasi terhadap Pertumbuhan Kangkung Menggunakan Metode Sistem Wick2024-03-22T14:50:20+00:00Rada Armiliandradaarmi310302@gmail.comDonny Suhermanradaarmi310302@gmail.comAnnisa Aulia Ardanaradaarmi310302@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh lama inkubasi terhadap pertumbuhan kangkung (Ipomoea aquatica) menggunakan metode sistem Wick. Metode ini dipilih karena memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi dalam budidaya kangkung. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada 01 November sampai 15 Desember di Rumah Kawat, Departemen Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Pengamatan dilakukan terhadap parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, Lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama inkubasi memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kangkung. Lama inkubasi yang optimal dapat meningkatkan efisiensi penyerapan air dan nutrisi oleh tanaman, yang tercermin dalam peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rada Armiliand, Donny Suherman, Annisa Aulia Ardanahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/843Morfogen yang terlibat dalam munculnya penyakit gagal ginjal bawaan: Literatur Review2024-03-24T15:36:43+00:00Dian Fatma Azizahshalsabillaft20@gmail.comHafsya Yelmi Adistishalsabillaft20@gmail.comShalsa Billa Firdaus Tanjungshalsabillaft20@gmail.comYutrin Nisya Afyenishalsabillaft20@gmail.comSiska Alicia Farmashalsabillaft20@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Ginjal merupakan organ ekskresi dan pengatur penting yang penting bagi kehidupan hewan. Pada manusia, ginjal terdiri dari lebih dari 20 tipe sel epitel dan mesenkim yang berbeda. Gagal ginjal kronik (CKD) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalens dan insiden gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk, dan biaya yang tinggi. Proses ini disertai oleh cedera tubulointerstisial progresif dan fibrosis ginjal. Penelitian ini menggunakan metode literatur review yang melibatkan analisis menyeluruh terhadap literatur yang telah ada dalam suatu bidang pengetahuan. Tujuannya adalah untuk merangkum, mensintesis, dan mengevaluasi temuan-temuan kunci dari penelitian-penelitian sebelumnya. Langkah pertama mencakup identifikasi kriteria pencarian dan pengumpulan sumber literatur yang relevan. Seleksi literatur dilakukan dengan memastikan jurnal-jurnal yang sesuai dengan fokus penelitian. Selanjutnya, dilakukan analisis kritis terhadap temuan, dan kesimpulan dari literatur yang dipilih. Kriteria artikel ilmiah yang digunakan berupa artikel ilmiah yang bersumber dari jurnal dengan rentang tahun yaitu dari tahun 1995-2023. Data artikel ilmiah yang digunakan minimal 30 artikel. Berdasarkan hasil review literature Faktor genetik seperti mutasi gen berperan dalam keterlibatan morfogen penyakit gagal ginjal bawaan, hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan ginjal. Contohnya mutasi pada gen-gen yang terlibat dalam pembentukan struktur dan fungsi ginjal dapat berkontribusi pada penyakit gagal ginjal bawaan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dian Fatma Azizah, Hafsya Yelmi Adisti, Shalsa Billa Firdaus Tanjung, Yutrin Nisya Afyeni, Siska Alicia Farmahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/860Artikel Review : Pengembangan Teknik Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) Pada Kloning Hewan 2024-03-25T12:51:39+00:00Alda Vionaenglamutiaraa02@gmail.comEngla Mutiara ZPenglamutiaraa02@gmail.comMuhammad Ghiffarienglamutiaraa02@gmail.comYusni Atifahenglamutiaraa02@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Transfer inti sel somatik (SCNT) mempunyai peran besar dalam bioteknologi reproduksi hewan, yaitu sebagai metode bioteknologi reproduksi yang dapat meningkatkan hasil ternak, strategi biokonservasi hewan langka, hewan kritis, dan pengamanan. sumber daya genetik ternak. SCNT dilakukan pada beberapa mamalia dengan bantuan teknologi reproduksi, salinan genetik diperoleh dari donor sel somatik tunggal. Menurut Ogura (2020), hal ini terkait dengan kloning tikus oleh SCNT menggunakan donor sel inti betina B6D2F1- betina. Donor sel somatik dapat berasal dari jenis sel dan genotipe yang berbeda. Sebaliknya, Riaz dkk. (2011) berhasil mengkloning tikus dari telur yang telah dibuahi. Inti sel diprogram ulang kemudian dikultur secara in vitro dan in vivo setelah mentransfer kromosom dari sel induk embrio ke dalam embrio tikus tetraploid. Tikus hasil kloning SCNT memiliki kromosom normal dan komposisi genom utuh. Kemungkinan untuk meningkatkan kualitas tikus hasil kloning dengan teknik SCNT telah dikembangkan dan sangat berguna untuk keperluan penelitian biomedis sebagai hewan percobaan (Ogura, 2020). Hewan peliharaan dapat dikloning menggunakan teknik seperti pembelahan embrio dan transfer nuklir untuk menghasilkan individu yang identik secara genetik. Meskipun pembelahan embrio terbatas pada produksi hanya beberapa individu yang identik, transfer inti dari inti donor ke oosit penerima, yang DNA inti telah dihilangkan, dapat menghasilkan sejumlah besar individu yang identik. Kloning hewan dapat dilakukan dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">somatic cell nuclear transfer</span></em><span style="font-weight: 400;"> (SCNT). Teknik SCNT merupakan teknik yang paling umum digunakan dalam kloning hewan. Keberhasilan teknik SCNT dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya spesies, tipe sel donor inti, modifikasi genetik, ovum resipien, teknik transfer inti, dan stadium siklus sel saat transfer inti.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Alda Viona, Engla Mutiara ZP, Muhammad Ghiffari, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/877Pengaruh Pembelajaran STEAM Berbasis (Project-Based Learning) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Di SMAN 1 Lengayang 2024-03-25T13:30:13+00:00Aisyah Hamdaniaisyahhamdani11@gmail.comArvy Anggaraaisyahhamdani11@gmail.comBella Amandaaisyahhamdani11@gmail.comSyahyardi Naibahoaisyahhamdani11@gmail.comRahmadhani Fitriaisyahhamdani11@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pembelajaran STEAM berbasis PJBL terhadap berpikir kreatif dan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan penelitian deskriptif. Kriteria artikel yang digunakan untuk </span><em><span style="font-weight: 400;">literature review </span></em><span style="font-weight: 400;">yaitu artikel yang mencakup STEM, dan PjBL. Artikel referensi diterbitkan 5 tahun terakhir (2018-2023) yang diambil dari jurnal ilmiah nasional dan internasional yang terdaftar di </span><em><span style="font-weight: 400;">Science and Technology Index</span></em><span style="font-weight: 400;"> (SINTA), SCOPUS dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Index Copernicus International </span></em><span style="font-weight: 400;">(ICI). Penelitian-penelitian tersebut mencakup pada jenjang SMA dan Universitas dalam Pembelajaran Biologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode STEAM berbasis PJBL pada kualifikasi sangat baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran STEAM berbasis PjBL dapat dijadikan alternative pembelajaran untuk memberdayakan keterampilan abad ke-21</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aisyah Hamdani, Arvy Anggara, Bella Amanda, Syahyardi Naibaho, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/710Analisis Kualitas Mutu CPO dengan Metode Titrasi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Golden Blossom Sumatra, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir 2024-03-15T08:04:24+00:00Betta Inda Saribettaindasari21@gmail.comImaniar Febiantikabettaindasari21@gmail.comRosa Dwi Kristibettaindasari21@gmail.comAndi Saputrabettaindasari21@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Crude Palm Oil</span></em><span style="font-weight: 400;"> (CPO) atau minyak kelapa sawit bagian minyak tumbuhan yang didapatkan dari tanaman kelapa sawit terutama dari daging buah yang melekat pada Tandan Buah Segar (TBS). </span><span style="font-weight: 400;">PT. Golden Blossom Sumatra menghasilkan produk utama yaitu CPO. Penelitian ini dilaksanakan juli 2023 yang bertujuan untuk mengetahui kualitas mutu CPO di Pt. Golden Blossom Sumatra berstandar SNI 01-2901-2006 yang mempersyaratkan maksimum FFA (ALB) 5%, Moisture 0,25% dan Dirt 0,25%. Adapun metode yang digunakan yaitu Metode Titrasi (FFA), Pengovenan (Moisture), Gravimetri (Dirt). Pengujian sampel meliputi kadar asam lemak bebas (FFA), kadar air (Moisture), dan kadar kotoran (Dirt) yang diambil dari vakum drier sebelum ditransfer ke COT selama 10 hari sebanyak 25 ml. Hasil penelitian CPO di PT. Golden Blossom Sumatra telah memenuhi standar yang telah ditetapkan SNI 01-2901-2006. Rata-rata kadar FFA 2,25%, Moisture 0,14%, dan Dirt 0,021%.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Betta Inda Sari, Imaniar Febiantika, Rosa Dwi Kristi, Andi Saputrahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/727Analisis Vegetasi Tumbuhan di Kawasan Hutan Sekunder (KHDTK) Kemampo, Kabupaten Banyuasin 2024-03-16T02:28:02+00:00Lincoln Wahyu Anjanilincoln.wahyu.anjani33@gmail.comShelvia Ameliaaqillahsyahirah6@gmail.comTiara Nurhalizahaqillahsyahirah6@gmail.comNovin Teristiandiaqillahsyahirah6@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keragaman tumbuhan di hutan sekunder KHDTK Kemampo dan Memperoleh informasi kuntitatif tentang struct (data bentukan) dan data komposisi suatu komunitas tumbuhan. Penelitian ini dilakukan dikawasan hutan KHDTK Kemampo, Sumatra Selatan Kab. Banyuasin Kec. Banyuasin III, Desa Pangkalan Panji, Pada hari Sabtu tanggal 16 September 2023. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif Analisa data kuantitatif dilakukan erhadap densitas, frekuensi, luas kanopi dan nilai penting. dengan metode Plot atau Petak Ganda, dimana metode petak ganda dibuat dengan beberapa petak contoh yang memiliki ukuran tertentu secara sistematik. Objek dalam penelitian ini adalah semua jenis vegetasi yang ditemukan di dalam Petak seperti Pohon, Pancang atau Tiang dan Tumbuhan tingkat bawah atau Semai. Hasil yang didapatkan yaitu ada 8 spesies yang ada pada hutan sekunder KHDTK yaitu diantaranya </span><em><span style="font-weight: 400;">Aquilaria </span></em><span style="font-weight: 400;">sp</span><em><span style="font-weight: 400;">, Acacia manguium, Ochanostachys amentacea, Shorea balangeran, Swietenia mahagoni, Moringa oleifera, Pogonatherum cerinitum, Melastoma malabatharicum, Clidemia hirta, Imperata cylindrica. </span></em><span style="font-weight: 400;">Kesimpulan didapatkan nilai tertinggi dari plot 10x10 yang ditemukan pada hutan sekunder adalah spesies Gaharu (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aquilaria</span></em><span style="font-weight: 400;"> sp) yaitu dengan presentase 80%. Sedangkan nilai yang paling rendah yang ditemukan pada hutan sekunder adalah spesies Akasia (</span><em><span style="font-weight: 400;">Acacia manguium</span></em><span style="font-weight: 400;">) dengan presentasi 20%.</span> <span style="font-weight: 400;">Keanekaragaman tumbuhan di KHDTK Kemampo menunjukkan tingkat keanekaragaman yang tinggi sedangkan kelimpahannya rendah. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Shelvia Amelia, Lincoln Wahyu Anjani, Tiara Nurhalizah, Novin Teristiandihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/745Analisis Keanekaragaman Hewan Arthropoda di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo2024-03-16T05:05:11+00:00Rayhan Apriyan2220801035@radenfatah.ac.idNopriandi2220801035@radenfatah.ac.idIrham Falahudinirhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idTito Nursehairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Arthropoda adalah salah satu kelompok hewan paling beragam di dunia. Keanekaragaman arthropoda dapat dipengaruhi oleh banyak faktor berbeda, termasuk habitat, hewan predator dan persaingan antar hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman arthropoda pada habitat hutan sekunder, perkebunan sawit, dan perkebunan karet di kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Kemampo Banyuasin III. Pengumpulan data dengan menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">pitfall trap, yellow pan trap</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">hand shorting</span></em><span style="font-weight: 400;">. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis arthropoda di Perkebunan karet lebih tinggi dibandingkan dengan hutan skunder dan perkebunan sawit, dengan nilai indeks secara berturut yaitu 2,053, 1,657, dan 1,513. Perbedaan keanekaragaman arthropoda pada ketiga habitat tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi habitat. Perkebunan karet memiliki kondisi habitat yang lebih mendukung dalam ketersediaan sumber makanan yang lebih luas, hewan predator dan persaingan yang tinggi sehingga meningkatkan keanekaragaman arthropoda. Studi ini menunjukkan bahwa perkebunan karet berperan dalam meningkatkan keanekaragaman arthropoda.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rayhan Apriyan, Nopriandi, Irham Falahudin, Tito Nursehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/762Perilaku Kucing (Felis catus) di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat2024-03-20T07:55:45+00:00Rika Putririkarona1712@gmail.comSiska Alicia Farmarikarona1712@gmail.comNirma Cahyanti rikarona1712@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kucing adalah hewan karnivora yang banyak dipelihara oleh masyarakat. Setiap kucing menunjukkan perilaku yang beragam. Ada yang lebih sensitif pada orang lain, lebih diam, aktif dan lain sebagainya. Berdasarkan perilaku yang beragam tersebut terdapat beberapa pola perilaku pada kucing. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bermacam-macam pola perilaku pada kucing di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu dengan mengamati perilaku kucing secara langsung. Pengamatan pola perilaku kucing dilakukan di ruang rawat inap yaitu ruang rawat inap infeksius, ruang rawat inap non-infeksius dan ruang IGD UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat. Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7 agustus - 15 agustus 2023, didapatkan beberapa pola perilaku pada kucing yaitu pola perilaku </span><em><span style="font-weight: 400;">afiliatif</span></em><span style="font-weight: 400;">, pola perilaku </span><em><span style="font-weight: 400;">ingestif</span></em><span style="font-weight: 400;">, pola perilaku pemeliharaan diri, pola perilaku </span><em><span style="font-weight: 400;">investigative</span></em><span style="font-weight: 400;">, pola perilaku </span><em><span style="font-weight: 400;">agonistic</span></em><span style="font-weight: 400;">, pola perilaku perlindungan diri dan pola perilaku negatif. Dari beberapa pola perilaku yang didapatkan, perilaku kucing yang banyak ditemui di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat adalah kucing dengan pola perilaku agonistic sebanyak 12 ekor kucing. Hal ini dikarenakan kucing yang berada di Rumah Sakit Hewan tersebut banyak dalam keadan sakit, sehingga kucing lebih sensitif dari biasanya dan tidak suka didekati manusia maupun sesamanya.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rika Putri, Siska Alicia Farma, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/770Morfogen Yang Terlibat Dalam Munculnya Penyakit Kulit2024-03-21T03:18:15+00:00Rani Kurnia Illahiranikurnia716@gmail.comSri Widyaningsihranikurnia716@gmail.comSilvi Perbriyeniranikurnia716@gmail.com<p>Penyakit kulit merupakan kondisi medis kompleks yang melibatkan berbagai mekanisme patologis. Meskipun peran morfogen dalam regulasi perkembangan embrio telah diketahui, penelitian terbaru telah mulai mengeksplorasi kemungkinan keterlibatan morfogen dalam munculnya penyakit kulit. Morfogen, sebagai molekul sinyal kunci, memiliki potensi untuk mempengaruhi diferensiasi sel, pertumbuhan jaringan, dan pembentukan pola sel dalam konteks kulit. Penelitian pada model hewan dan kultur sel telah mengungkapkan bahwa beberapa morfogen, seperti faktor pertumbuhan transforming growth factor-beta (TGF-β), bone morphogenetic proteins (BMPs), dan Wnt, dapat memainkan peran dalam regulasi siklus sel, proliferasi, dan diferensiasi sel-sel kulit. Perubahan dalam ekspresi dan aktivitas morfogen ini dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kulit, termasuk dermatitis, psoriasis, dan kanker kulit. Selain itu, hubungan antara jalur sinyal morfogen dan respons inflamasi pada kulit juga menjadi fokus penelitian. Kemampuan morfogen untuk memodulasi respon imun dapat mempengaruhi keparahan dan progresi penyakit kulit inflamatori, seperti dermatitis atopik. Namun, meskipun temuan-temuan ini menarik, pemahaman tentang peran morfogen dalam patofisiologi penyakit kulit masih dalam tahap awal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan secara tepat bagaimana morfogen berinteraksi dengan jalur-jalur sinyal yang dikenal terlibat dalam penyakit kulit, serta apakah pengaturan morfogen dapat menjadi target terapeutik yang efektif. Dengan menggali lebih dalam hubungan antara morfogen dan penyakit kulit, kita dapat mendapatkan wawasan baru yang mungkin membuka jalan untuk pengembangan terapi yang inovatif dan terarah pada tingkat molekuler untuk mengatasi tantangan pengobatan penyakit kulit.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rani Kurnia Illahi, Sri Widyaningsih, Silvi Perbriyenihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/788Review Artikel: Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Poliploidisasi pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Ikan Mas (Cyprinus carpio)2024-03-22T06:47:13+00:00Chelsylia Dara Pratamachelsyliadarapratama@gmail.comMidratul Fardillachelsyliadarapratama@gmail.comShalliy Azharachelsyliadarapratama@gmail.comYusni Atifahchelsyliadarapratama@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Poliploidisasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk menghasilkan peningkatan mutu genetik pada kromosom dari budidaya ikan. Poliploidisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu alami dan buatan. Poliploidisasi merupakan suatu proses penting dalam pemuliaan ikan, seperti akibat pencemaran air, paparan sinar ultraviolet, kelebihan hormon, pemberian kejutan panas serta dampak pemberian suhu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan poliploidisasi pada ikan nila </span><em><span style="font-weight: 400;">(Oreochromis niloticus)</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan ikan mas </span><em><span style="font-weight: 400;">(Cyprinus carpio)</span></em><span style="font-weight: 400;">. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi literatur dan tinjauan pustaka. Berdasarkan hasil studi literatur didapat suhu kejutan dan waktu kejutan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keberhasilan poliploidisasi, dimana suhu 40ºC merupakan suhu yang dapat ditolerir oleh ikan nila dan ikan mas</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Chelsylia Dara Pratama, Midratul Fardilla, Shalliy Azhara, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/806Analisis Perubahan Garis Tepi Pantai Akibat Terjadinya Abrasi di Pantai Padang, Sumatera Barat2024-03-22T14:12:38+00:00Athifah Desra Fitrimelaniarma07@gmail.comMelani Arma Melayumelaniarma07@gmail.comRindu Maryam Sulfiramelaniarma07@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Abrasi menjadi permasalahan bagi ekosistem maupun pemukiman di wilayah pesisir. Dampak dari abrasi adalah terjadinya kemunduran garis pantai yang dapat mengancam bangunan maupun ekosistem yang berada di belakang wilayah garis pantai. Mitigasi bencana abrasi di wilayah pesisir saat ini belum dilakukan secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas bencana abrasi pantai, mengetahui tingkat risiko bencana abrasi pantai dan pengurangan risiko bencana abrasi di Pantai Padang. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif, menggunakan cara studi literatur (library research) yang menggunakan sumber dari artikel, jurnal, buku dan literatur. Pada kawasan pesisir Padang merupakan daerah permukiman yang padat, salah satu kawasan andalan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Bentuk pantai Padang relatif lurus, sebagian besar pantainya disusun oleh pasir, di belakang pantai berupa dataran aluvial yang luas.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Athifah Desra Fitri, Melani Arma Melayu, Rindu Maryam Sulfirahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/824Teknik Perbanyakan Tanaman Durian (Durio zibenthinus Murr.) dengan Teknik Okulasi 2024-03-24T04:12:55+00:00Alifia Chahyunisaalifiacha04@gmail.comViolitaalifiacha04@gmail.comYuli Suprayitnoalifiacha04@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pertanian adalah salah satu sektor penting bagi masyarakat Indonesia karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan masyarakat. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian adalah perbanyakan vegetatif yang terbagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Perbanyakan vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara salah satunya okulasi yaitu dengan cara menempelkan mata tunas sebagai batang atas pada irisan kulit pohon lain (batang bawah). Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah</span> <span style="font-weight: 400;">Pisau okulasi dan Gunting stek. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Batang bawah (Durian), Mata tunas (Durian sukun), Tali plastik elastis. Teknik okulasi dapat menciptakan tanaman durian dengan variasi yang baru dan memiliki kualitas yang lebih baik. Batang bawah yang digunakan untuk okulasi adalah batang bawah yang umurnya sekitar 5 bulan setelah penyemaian dari biji. Hasil okulasi yang bagus berdasarkan perawatan dan pemeliharaan yang diberikan. Tunas pada okulasi akan tumbuh sekitar 1 bulan setelah diokulasikan. Saat 1 minggu setelah okulasi jika warna pada bagian yang diokulasikan masih hijau maka itu menunjukkan hasil okulasi bagus. Hasil okulasi dapat dipanen setelah 2 bulan setelah diokulasikan dengan panjang tunas sekitar 30-40 cm.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Alifia Chahyunisa, Violita, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/850Analisis Tingkat Penderita Anisometropia di Lingkungan Universitas Negeri Padang2024-03-25T05:14:02+00:00Ni Luh Wayan Widhi Prihartiniwidhiprihartini2607@gmail.comWahyuni Fitriwidhiprihartini2607@gmail.comImam Qadriwidhiprihartini2607@gmail.comYusni Atifahwidhiprihartini2607@gmail.com<p>Anisometropia merupakan gangguan penglihatan yang ditandai dengan perbedaan refraksi lensa sferis atau silinder antara mata kanan dan kiri lebih dari 1 dioptri. Prevalensi anisometropia pada populasi sebesar 2-4% dan kondisi ini lebih sering menjadi penyebab gangguan penglihatan unilateral pada orang dewasa di bawah 60 tahun. Berdasarkan penyebabnya, anisometropia dibagi menjadi dua yaitu anisometropia aksial dan anisometropia refraktif sedangkan berdasarkan kekuatan refraksi anisometropia dibagi menjadi dua yaitu anisometropia absolut dan anisometropia relatif. Deteksi dini anisometropia memberikan dokter kesempatan untuk mengintervensi lebih awal, mungkin memperlambat, bahkan mencegah perkembangan penyakit. Studi ini mencoba menganalisis apakah penyakit ini banyak diderita oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi mahasiswa Universitas Negeri Padang, Pengumpulan data menggunakan metode accidental sampling dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari angket yang disebar kepada mahasiswa Universitas Negeri Padang. Dari 100 angket yang telah disebarkan dan diisi oleh mahasiswa diperoleh data mahasiswa yang menderita anisometropia sebanyak 10%. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan informasi untuk data mahasiswa yang mengalami anisometropia.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ni Luh Wayan Widhi Prihartini, Wahyuni Fitri, Imam Qadri, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/884Literatur Review: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Biologi Berbasis ESQ (Emotional Spiritual Quetiont) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa2024-03-25T13:52:15+00:00Regina Tria Berlianretriaulia893@gmail.comRetri Auliaretriaulia893@gmail.comUswatun Hasanahretriaulia893@gmail.comYosephine Manaluretriaulia893@gmail.comRahmadhani Fitriretriaulia893@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Proses belajar yang fokus pada aspek intelektual saja tidak dapat menjamin perkembangan kecerdasan emosional dan spiritual. Sebaliknya, ketika pembelajaran difokuskan pada kualitas emosional dan spiritual, hal tersebut secara alami akan membawa perkembangan kecerdasan intelektual dan spiritual secara bersamaan. Konsep ESQ bertujuan untuk menekankan bahwa seseorang eksis dalam dua dimensi, yang memerlukan keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Oleh karena itu, masyarakat perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kepekaan emosional dan kualitas kecerdasan, baik dari segi emosional (EQ), intelektual (IQ), maupun penguasaan mental (SQ). Jenis penelitian ini adalah expost facto yaitu penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data dari penelitian terdahulu kemudian dianalisis secara content analisys (analisis isi). Data yang digunakan bersumber pencarian search engine google (google scholar dan google book) tentang artikel yang relevan tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis ESQ dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis 5 artikel terkait dapat dibuktikan bahwa penerapan model pembelajaran ESQ dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, penerapan ESQ pada pembelajaran memiliki potensi untuk membentuk lingkungan pembelajaran yang lebih positif dan berdampak pada hasil belajar siswa.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Regina Tria Berlian, Retri Aulia, Uswatun Hasanah, Yosephine Manalu, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/718Penentuan Tekstur Tanah di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan2024-03-15T09:13:07+00:00 Fitri Hairul Nisaknovitasari_uin@radenfatah.ac.idPutri Regina Royoganovitasari_uin@radenfatah.ac.idMirza Mahendranovitasari_uin@radenfatah.ac.idIrma Permitasari novitasari_uin@radenfatah.ac.idSeptria Mandaraninovitasari_uin@radenfatah.ac.idNovita Sarinovitasari_uin@radenfatah.ac.idFitrinovitasari_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan memiliki luas sekitar 250 Ha yang melindungi vegetasi langka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tekstur tanah yang ada di kawasan tersebut dikarenakan tekstur tanah mempengaruhi optimalitasi pertumbuhan dan perkembangan vegetasi. Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari sarung tangan kain, kantong sampel, sekop, pengaris, alumunium foil, timbangan analitik, cawan porselin, shiever shaker, dan oven. Sampling tanah dilakukan pada kedalaman yang berbeda yakni 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Pengujian tekstur tanah dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Laboratorium Kimia Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan tanah kedalaman 5 cm memiliki persentase komponen pasir 50,75%, debu 43,6%, dan lempung 29,74%. Tanah kedalaman 10 cm memiliki persentase komponen pasir 11,72%, debu 14,09%, dan lempung 29,74%. Serta tanah kedalaman 15 cm memiliki persentase komponen pasir 37,15%, debu 42,29% dan lempung 54,55%. Penentuan tekstur tanah dari masing-masing persentase komponen sampel menggunakan segitiga tekstur tanah dari United States Departement of Agriculture (USDA). Berdasarkan hasil penelitian melaporkan bahwa terdapat perbedaan tekstur pada masing-masing sampel tanah kedalaman 5 cm yang bertekstur lempung berpasir, kedalaman 10 cm bertekstur lempung berliat dan kedalaman 15 cm bertekstur liat.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fitri Hairul Nisak, Putri Regina Royoga, Mirza Mahendra, Irma Permitasari , Septria Mandarani, Novita Sari, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/734Inventarisasi Dan Identifikasi Potensi Tanaman Obat Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Pangkalan Panji Kecamatan Banyuasin III Sumatera Selatan2024-03-16T03:37:07+00:00Nurul Pajria Aprilianinasrullahfatahudin@gmail.comSindi Aprianinasrullahfatahudin@gmail.comAndi Saputraandisaputra@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Tanaman obat salah satu keanekaragaman hayati baik tanaman budidaya maupun tanaman liar yang ada di sekitar kita. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan inventarisasi potensi tanaman obat di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan bulan September 2023 di KHDTK Kemampo Pangkalan Panji Kecamatan Banyuasin III Sumatera Selatan. Desain Penelitian ini deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan datanya yaitu observasi lapangan kemudian identifikasi dan inventarisasinya di laboratorium botani Unit Laboratorium Terpadu UIN Raden Fatah Palembang. Dari hasil penelitian ditemukan 8 jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat yaitu: Tanjung (</span><em><span style="font-weight: 400;">Mimusops elengi</span></em><span style="font-weight: 400;">), Rambutan (</span><em><span style="font-weight: 400;">Nephelium lappaceum</span></em><span style="font-weight: 400;">), Belimbing Manis (</span><em><span style="font-weight: 400;">Averrhoa carambola L</span></em><span style="font-weight: 400;">.), Cermai (</span><em><span style="font-weight: 400;">Phyllanthus acidus</span></em><span style="font-weight: 400;">), Jengkol (</span><em><span style="font-weight: 400;">Pithecollobium lobatum</span></em><span style="font-weight: 400;">), Senduduk (</span><em><span style="font-weight: 400;">Melastoma malabathricum</span></em><span style="font-weight: 400;">), Gaharu (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aquilaria malaccensis L</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan Jambu Biji (</span><em><span style="font-weight: 400;">Psidium guajava L</span></em><span style="font-weight: 400;">)</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurul Pajria Apriliani, Sindi Apriani, Andi Saputrahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/752Identifikasi Semut pada Serasah Daun di Daerah KHDTK Kemampo Banyuasin, Sumatera Selatan2024-03-16T09:44:02+00:00Suci Rahmadanisucirahmadani611@gmail.comFerdinand Juliansucirahmadani611@gmail.comIrham Falahudinirhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idBinar Azwar A.Hsucirahmadani611@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Semut adalah serangga yang memiliki keanekaragaman cukup tinggi yang termasuk ke dalam ordo Hymenoptera dan famili Formicidae yang memiliki kurang lebih 12000 spesies. Serasah adalah bahan-bahan yang telah mati terletak di atas permukaan tanah dan mengalami dekomposisi dan mineralisasi. Keberadaan semut salah satunya sebagai pendekomposisi bahan organik maka adanya serasah dapat dijadikan sebagai sumber makanan dan mengundang kedatangan semut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis semut yang terdapat pada serasah daun di daerah KHDTK Kemampo Banyuasin, Sumatera Selatan. Alat yang digunakan yaitu wadah perangkap, pinset, handscoon, botol vial, tali, gunting, alat tulis, cawan petri, mikroskop hirox. Bahan yang digunakan antara lain formalin, alkohol 70%, madu, insang ikan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan sempel pada penelitian ini antara lain metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Pit Fall Trap</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PFT), metode hand collecting, dan metode berlese funnel (corong berlese). Setelah smut diidentifikasi, diketahui semut yang didapatkan terdiri dari satu famili yaitu Formicidae, tiga genus yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">camponotus, pachycondyla</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">polyrchachis</span></em><span style="font-weight: 400;">, serta tiga spesies yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">Camponotus floridanus, Pachycondyla crassinoda</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Polyrhachis villipes</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Suci Rahmadani, Ferdinand Julian, Irham Falahudin, Binar Azwar A.Hhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/778Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Selada Hijau (Lactuca sativa L.) Yang Dibudidayakan Secara Hidroponik (Studi kasus We Farm Hidrponik)2024-03-22T02:24:37+00:00Rara Via Jonetraraviajonet2002@gamil.comResti Fevriararaviajonet2002@gamil.comWanda Arjulisraraviajonet2002@gamil.com<p><span style="font-weight: 400;">Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanaman yang semakin populer di Indonesia. Salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan dengan hidroponik adalah selada hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budidaya selada hijau secara hidroponik di dalam dan di luar greenhouse. Penelitian ini dilakukan di We Farm Hidroponik, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diuji adalah dua yaitu budidaya selada hijau di dalam greenhouse dan budidaya selada hijau di luar greenhouse. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya selada hijau di luar greenhouse memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan budidaya di dalam greenhouse. Selada hijau yang dibudidayakan di luar greenhouse memiliki tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah, dan berat kering yang lebih tinggi dibandingkan dengan selada hijau yang dibudidayakan di dalam greenhouse. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cahaya matahari, suhu, dan kelembaban udara. Cahaya matahari, suhu, dan kelembaban udara yang lebih optimal di luar greenhouse dapat menyebabkan tanaman selada hijau tumbuh lebih baik.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rara Via Jonet, Resti Fevria, Wanda Arjulishttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/795Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyebab Terjadinya Mata Silindris (Astigmatisme) Pada Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Padang2024-03-22T12:57:06+00:00Muhamad Zacky Pryatnazackypryatna711@gmail.comSari Rahma Pintazackypryatna711@gmail.comAnnisa Syaifullahzackypryatna711@gmail.comYusni Atifahzackypryatna711@gmail.com<p>Astigmatisme merupakan kelainan penglihatan yang terjadi ketika sinar sejajar tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang penglihatan sehingga titik fokus retina tidak terdapat pada satu titik. Kelainan astigmatisme dapat terjadi di dua tempat yaitu kelainan pada kornea mata atau adanya pemendekan atau pemanjangan diameter anterior posterior bola mata. Menurut WHO pada tahun 2011 angka kejadian astigmatisme sekitar 13% dari kelainan refraksi mata manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan astigmatisme pada mahasiswa Departemen Biologi, Universitas Negeri Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Departemen Biologi, Universitas Negeri Padang dengan jumlah responden sebanyak 80 mahasiswa. Hasil analisis didapatkan sebanyak 34 (42,5%) responden mengalami astigmatisme. Faktor faktor yang berhubungan dengan astigmatisme antara lain faktor genetik didapatkan sebanyak 6 (35%) responden penderita astigmatisme terkait dengan genetik. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan astigmatisme antara lain riwayat lahir premature didapatkan bahwa tidak ada responden penderita astigmatisme yang memiliki riwayat lahir prematur, kebiasaan menggosok mata didapatkan bahwa 3 (7%) responden penderita astigmatisme memiliki kebiasaan menggosok mata .</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhamad Zacky Pryatna, Sari Rahma Pinta, Annisa Syaifullah, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/814Deteksi Parasit Haemobartonella felis Pada Pasien Kucing (Felis catus) Dengan Metode Ulas Darah Tepi Menggunakan Pewarnaan Giemsa2024-03-22T14:34:06+00:00Lucya Rahayu Putrilucyaputri147@gmail.comNirma Cahyantilucyaputri147@gmail.comAbdul Razaklucyaputri147@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kucing adalah hewan yang termasuk ke dalam kelas karnivora, yang merupakan hewan peliharaan yang paling umum dipelihari masyarakat. Parasit yang sering ditemukan pada darah kucing adalah Haemobartonella felis dan Trypanosoma felis. Dalam pemeriksaan parasit ini dilakukan dengan metode ulas darah tepi, dengan pewarnaan giemsa yaitu agar memudahkan dalam melihat berbagai jenis sel dan juga dalam mengevaluasi morfologi dari sel-sel tersebut. Metode dalam penelitian ini hanya berfokus pada satu sampel darah Kucing yang terindikasi terkena parasit darah: Haemobartonella Felis, setelah dilakukannya pengamatan dibawah mikroskop bersama dengan dokter yang ada di Laboratorium, maka akan dikaji lebih lanjut dengan bantuan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka dan jurnal. Diketahui bahwasanya gejala umum dari kucing yang terinfeksi H. felis antara lain: anemia, anoreksia, depresi, lesu, lemah, demam mencapai (40- 42⁰C), penurunan berat badan. Oleh karena itu jika kucing yang terinfeksi H. felis tidak segera ditangani maka bisa berujung kepada kematian.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Lucya Rahayu Putri, Nirma Cahyanti, Abdul Razakhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/839Literatur Riview: Identifikasi Mikroba Patogen Yang Terdapat Pada Buah Dan Sayur Segar2024-03-24T10:18:13+00:00Rikarlina Br Naibahonarilina131@gmail.comDwi Hilda Putrinarilina131@gmail.com<p>Buah dan sayur merupakan salah satu contoh sumber pangan nabati hasil pertanian. Buah dan sayur kaya akan manfaat karena mengandung sumber vitamin, mineral dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun dibalik manfaat tersebut kesalahan dalam mengolah buah dan sayur dapat mengakibatkan penyakit serius seperti keracunan pangan yang disebabkan oleh mikroba patogen yang terdapat pada buah dan sayuran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kajian literatur terhadap artikel/jurnal penelitian terdahulu. Adapun data identifikasi beberapa mikroba patogen yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rikarlina Br Naibaho, Dwi Hilda Putrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/875Analisis Penerapan Keterampilan Berfikir Kritis pada Pembelajaran Biologi berbasis Pendidikan Nilai atau Karakter dan ESQ2024-03-25T13:26:56+00:00Nia Sefri Yenirahmadhanifitri@fmipa.unp.ac.idM. Hamim Abdullahrahmadhanifitri@fmipa.unp.ac.idMerly Natesyarahmadhanifitri@fmipa.unp.ac.idOktavia Permata Surirahmadhanifitri@fmipa.unp.ac.idRahmadhani Fitrirahmadhanifitri@fmipa.unp.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Karakter adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang. Karakter berhubungan dengan ESQ peserta didik. Keterampilan berfikir kritis adalah keterampilan untuk menganalisis suatu permasalahan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana penerapan keterampilan berfikir kritis pada pembelajaran biologi berbasis pendidikan nilai atau karakter dan ESQ. Sumber data yang didapatkan berupa hasil wawancara observasi dengan salah satu guru biologi di SMA N 1 Pariangan dan artikel jurnal dengan database </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Scholar</span></em><span style="font-weight: 400;"> yaitu 5 artikel membahas tentang keterampilan berfikir kritis, pendidikan karakter dan ESQ. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada siswa sangat senang antusias, ingin mendapatkan informasi banyak dari tujuan pembelajaran, pemberian info baru, maka diperlukan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran yaitu Model</span><em><span style="font-weight: 400;"> Jigsaw</span></em><span style="font-weight: 400;">. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran biologi berbasis nilai atau karakter dan ESQ dapat dilakukan pada proses pembelajaran yaitu pada saat melakukan diskusi dimana siswa bekerja didalam kelompok dan diprosesnya guru menilai bagaimana karakter dan ESQ peserta didik.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nia Sefri Yeni, M. Hamim Abdullah, Merly Natesya, Oktavia Permata Suri, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/708Efektivitas Jenis Perangkap Terhadap Kelimpahan Jenis Tapinoma Erracticum di Desa Tambangan Kelekar Muara Enim Sumatera Selatan2024-03-15T07:40:41+00:00Atina Qurba Hanifairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idDwi Pusvitairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idAyu Arismairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idIrham Falahudinirhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idTito Nursehairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Hymenoptera merupakan salah satu ordo serangga yang paling sering dijumpai, salah satunya jenisnya dari ordo tersebut adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">Tapinoma erracticum</span></em><span style="font-weight: 400;">. Ordo ini memiliki peranan yang signifikan dalam ekosistem salah satunya sebagai predator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas jenis perangkap yang biasa digunakan untuk mengkoleksi serangga serta pengaruh perangkap yang digunakan terhadap indeks kelimpahan jenis </span><em><span style="font-weight: 400;">Tapinoma erracticum</span></em><span style="font-weight: 400;">. Koleksi didapat menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">yellow pan trap </span></em><span style="font-weight: 400;">(perangkap nampan kuning) dan </span><em><span style="font-weight: 400;">bait trap</span></em><span style="font-weight: 400;"> (perangkap jebakan). Penelitian dilaksanakan pada tiga lokasi yaitu kebun karet, kebun sawit, dan hutan serta metode jebakan </span><em><span style="font-weight: 400;">yellow trap</span></em><span style="font-weight: 400;"> (perangkap nampan kuning) dan </span><em><span style="font-weight: 400;">bait trap</span></em><span style="font-weight: 400;"> (perangkap jebakan). Hasil penelitian diperoleh jumlah individu </span><em><span style="font-weight: 400;">Tapinoma erracticum </span></em><span style="font-weight: 400;">sebanyak 130 ekor dengan nilai indeks kelimpahan jenis sebesar 1,3% dengan kategori sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelimpahan spesies yakni efisiensi perangkap yang digunakan yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">yellow trap</span></em><span style="font-weight: 400;">, serta faktor biotik seperti predator tanah.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Atina Qurba Hanifa, Dwi Pusvita, Ayu Arisma, Irham Falahudin, Tito Nursehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/725Studi Etnobotani Jenis Keanekaragaman Tanaman Hias Pada Masyarakat Desa Air Sempiang Kabupaten Kepahiang2024-03-16T02:17:32+00:00Kasrinakasrina@unib.ac.idIntan Putri Cahyatikasrina@unib.ac.idSyarif Hidayatkasrina@unib.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Tanaman hias merupakan tanaman yang dibudidayakan atau ditanam karena memiliki nilai keindahan baik pada bunga, daun, maupun keseluruhan dari bagian tanaman tersebut. Tanaman hias biasanya banyak dijumpai pada halaman atau pekarangan rumah masyarakat. Etnobotani merupakan ilmu yang mengungkap kearifan lokal masyarakat setempat dengan pemanfaatannya sehingga dapat dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tanaman hias di Desa Air Sempiang Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian ini adalah observasi, wawancara dan angket. Pengambilan data pada penelitian ini dengan cara </span><em><span style="font-weight: 400;">purposive sampling </span></em><span style="font-weight: 400;">dengan jumlah responden 25 kepala keluarga di Desa Air Sempiang Kabupaten Kepahiang. Berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan 50 jenis tanaman hias dengan 32 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Air Sempiang Kabupaten Kepahiang untuk menambah nilai keindahan pekarangan rumah. Tanaman dengan famili Araceae sangat banyak ditemui di Desa Air Sempiang dengan jenis-jenis tumbuhan yaitu Aglonema merah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aglonema widuri</span></em><span style="font-weight: 400;">), Gelombang cinta (</span><em><span style="font-weight: 400;">Anthurium plowmani</span></em><span style="font-weight: 400;">), Janda Bolong (</span><em><span style="font-weight: 400;">Monstera adansonii</span></em><span style="font-weight: 400;">), Keladi putih (</span><em><span style="font-weight: 400;">Calladium polka green</span></em><span style="font-weight: 400;">), Keladi tikus (</span><em><span style="font-weight: 400;">Typhonium blumei</span></em><span style="font-weight: 400;">), Keladi (</span><em><span style="font-weight: 400;">Calladium bicolor</span></em><span style="font-weight: 400;">), Lili perdamaian (</span><em><span style="font-weight: 400;">Spathiphyllum </span></em><span style="font-weight: 400;">wallisii), Monstera (</span><em><span style="font-weight: 400;">Philodendron </span></em><span style="font-weight: 400;">xanadu), Sri rezeki (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aglonema crispum</span></em><span style="font-weight: 400;">). </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Kasrina, Intan Putri Cahyati, Syarif Hidayathttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/743Analisis Mikrobiologi Pada Air Baku Intake Karang Anyar, Intake I Ilir Dan Air Minum Menggunakan Metode Petri Film Di Perumda Tirta Musi Palembang2024-03-16T04:44:42+00:00Raden Ayu Annisa Fitriaririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idMiftahul Jannahririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idEta Jayanti Manda Saryririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idRiri Novita Sunartiririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas dari air minum. Kelompok bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> terdiri dari </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform fecal (Escherichia coli)</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform non fecal (Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;">). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pencemaran bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">Escerichia coli (E. coli)</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> pada air baku dan air minum dengan menggunakan metode APHA – Membrane Filter. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di PERUMDA Tirta Musi Palembang di laboratorium IPA (Instalasi pengolahan air) di daerah Karang Anyar dan laboratorium IPA (Instalasi pengolahan air) didaerah 3 Ilir. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen dilaboratorium. Hasil analisa cemaran </span><em><span style="font-weight: 400;">Escherichia coli</span></em><span style="font-weight: 400;"> air baku Intake Karang anyar berjumlah 11, dan Intake 1 Ilir berjumlah 84, </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> air baku Intake Karang anyar berjumlah 60, dan Intake 1 Ilir berjumlah 74, hal ini masih dibawah baku mutu Standar Analisa PP No 22 Tahun 2021 yaitu sebesar 100/100 mL. Setelah dilakukan pengolahan air oleh PERUMDA Tirta Musi Palembang menunjukkan tidak terdapatnya </span><em><span style="font-weight: 400;">Escherichia coli </span></em><span style="font-weight: 400;">dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;">, hal ini sesuai dengan standar baku air minum Peraturan Menteri Kesehatan No.2 Tahun 2023 yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">Escherichia coli</span></em><span style="font-weight: 400;"> 0/100 mL dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> 0/1000 mL.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Raden Ayu Annisa Fitria, Miftahul Jannah, Eta Jayanti Manda Sary, Riri Novita Sunartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/759Analisis Bibliometrik: Pengobatan Herbal Bagi Penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) di Dunia Menggunakan Bibliometrix2024-03-16T10:32:36+00:00Yosi Fadillahyossifadillah1394@gmail.comSyafrina Yuandryyossifadillah1394@gmail.comElsa Yuniartiatikaayu1007@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup penelitian tentang pengobatan herbal bagi penderita </span><em><span style="font-weight: 400;">polycycstic ovary syndrome</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PCOS) di dunia dalam rentang tahun 2013 hingga 2023 menggunakan pendekatan bibliometrik. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan kata kunci "PCOS ATAU </span><em><span style="font-weight: 400;">medication</span></em><span style="font-weight: 400;"> ATAU </span><em><span style="font-weight: 400;">herbal</span></em><span style="font-weight: 400;">" di situs web Lens.org, sebuah platform pencarian paten dan ilmiah yang gratis dan terbuka. Metode yang digunakan adalah mencari metadata melalui database Lens.org, kemudian mengekstrak hasil pencarian menggunakan perangkat lunak Bibliometrix dari R Studio (versi 4.3.1). Hasil penelitian dikategorikan menjadi 5 bagian yang terkait dengan pengobatan herbal bagi penderita </span><em><span style="font-weight: 400;">polycycstic ovary syndrome</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PCOS). Pada kerangka konseptual menujukkan terdapat 3 kluster (merah, biru, dan hijau) yang menunjukkan hubungan antara satu topik dengan topik lainnya. Bibliometrix dapat menampilkan pemetaan bibliometrik dalam tiga visualisasi yang berbeda seperti visualisasi jaringan, visualisasi kerapatan, dan visualisasi peta tematik. Kata kunci yang paling banyak muncul adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">Polycystic Ovary Syndrome</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span> <span style="font-weight: 400;">Melalui Bibliometrix, kami menganalisis berapa banyak artikel yang telah diterbitkan tentang pengobatan herbal bagi penderita </span><em><span style="font-weight: 400;">polycycstic ovary syndrome</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PCOS). Pendekatan bibliometrik ini penting untuk menentukan kebaruan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengidentifikasi tema-tema penting dalam setiap penelitian, bidang pengetahuan, atau penelitian yang telah dilakukan selama ini.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yosi Fadillah, Syafrina Yuandry, Elsa Yuniartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/768Literatur Review: Identifikasi Perbandingan Infeksi Cacing Endoparasit Pada Hewan Ternak2024-03-21T02:56:57+00:00Indah Bonu Suciindhbnu@gmail.comFirly Gusnitaindhbnu@gmail.comMaharani Intan Pertiwiindhbnu@gmail.comRia Anggriyaniindhbnu@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Infeksi cacing endoparasit pada hewan ternak menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh para peternak karena dapat mengakibatkan masalah kesehatan bahkan kematian pada ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan infeksi jenis cacing endoparasit pada hewan ternak seperti ayam, saping, kambing, dan domba. Penelitian ini merupakan literatur review dengan sumber data didapatkan dari 19 artikel nasional dan internasional tentang identifikasi kasus infeksi endoparasite pada hewan ternak. Hasil identifikasi data didapatkan Beberapa jenis cacing paling banyak ditemukan pada masing-masing hewan diantaranya Ascaridia galli pada ayam dengan tingkat infeksi paling tinggi yaitu 66,67%, diikuti oleh strongyloides sp., pada sapi dan kambing dengan tingkat infeksi paling tinggi 77,5%, pada domba dengan tingkat infeksi paling tinggi yaitu pada kerbau dan domba yaitu kelompok cacing nematoda dengan tingkat infeksi paling tinggi mencapai 82%.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indah Bonu Suci, Firly Gusnita, Maharani Intan Pertiwi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/786LITERATUR REVIEW: Peran Inseminasi Buatan Dalam Dinamika Populasi Sapi Di Indonesia2024-03-22T05:07:19+00:00Dhean lubillahNurillah310@gmail.comDara Suci AminiNurillah310@gmail.comNurillahNurillah310@gmail.comYusni AtifahNurillah310@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pertanian dan peternakan memiliki peran sentral dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sapi menjadi komponen integral dalam mendukung produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas populasi sapi, Inseminasi Buatan (IB) menjadi fokus utama sebagai teknologi reproduksi modern. Pemahaman mendalam terhadap dinamika populasi sapi dan implikasi IB memungkinkan pengembangan strategi adaptif dan terarah. Metode penelitian menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">Systematic Literature Review (</span></em><span style="font-weight: 400;">SRL). Berdasarkan hasil kajian pustaka dari 8 artikel yang telah dikaji hasil yang ditemukan yaitu teknologi inseminasi buatan sangat berperan dalam produktivitas sapi di Indonesia. Kesimpulan dari kajian menunjukkan bahwa teknologi Inseminasi Buatan berperan dalam meningkatkan produktivitas sapi di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan panduan untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan populasi sapi, meningkatkan produktivitas, serta kesejahteraan masyarakat peternak di Indonesia.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dhean lubillah, Dara Suci Amini, Nurillah, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/804Pelatihan Pembuatan Detergen Cair Alami dari Buah Lerak (Sapindus rarak D.)2024-03-22T14:09:08+00:00Afriza Lathifa Sariafrizalathifasari@gmail.comIgla Mirosaafrizalathifasari@gmail.com Raudahtul Zahraafrizalathifasari@gmail.comArdiafrizalathifasari@gmail.comRia Anggriyaniafrizalathifasari@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Persoalan limbah menjadi hal yang perlu di prioritaskan. Oleh karena itu dibutuhkan detergen yang ramah lingkungan, efektif membersihkan dan menggunakan produk halal. Detergen memiliki dampak yang besar dalam merusak ekosistem. Kandungan surfaktan (ABS) pada detergen dapat merusak biota air. Demikian pula busa yang dihasilkan detergen disinyalir dapat menyebabkan mikroorganisme didalam air kekurangan oksigen. Kemasan detergen umumnya berbahan plastik menambah tinggi pencemaran lingkungan. Oleh sebab dibuat salah satu produk inovasi sebagai </span><strong><em>solusi </em></strong><span style="font-weight: 400;">yaitu detergen ramah lingkungan. Bahan pembuatan detergen cair ini adalah Buah Lerak (Sapindus rarak D), Air Bunga Kamboja, Daun Salam, Daun Bidara dan daun sereh. Buah Lerak sebagai sumber bahan baku produk pembersih rumah tangga misal sabun dan shampoo, berbeda dengan sabun konvensional karena menghasilkan busa yang lebih sedikit, cocok untuk pakaian berwarna, bermotif dan bukan putih. Air bunga kamboja, berfungsi menambah pembusaan dan pewangi, pengawet, Daun Bidara mengandung flavonoid, tanin sebagai antibakteri, sedangkan bahan fragrance menggunakan Daun Sereh, Salam dan Kulit Jeruk. </span><strong>Metode </strong><span style="font-weight: 400;">pembuatan Detergen Cair dari buah lerak; (1).Siapkan buah lerak tanpa biji (2). Masukkan ke panci dan tambahkan bahan lain (3). Rebus (4). Tambahkan fragrance (5). Dinginkan (6). Saring (7). Kemas. </span><strong>Hasil </strong><span style="font-weight: 400;">adalah bahwa pelaksanaan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan, halal, bernilai ekonomi, serta sebagai peluang bagi mahasiswa atau wirausaha. Bertempat lingdi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Padang. Pelatihan akan pembuatan detergen alami ini berdampak terhadap pemberdayaan yang ramah lingkungan dari pengaruh limbah.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Afriza Lathifa Sari, Igla Mirosa, Raudahtul Zahra, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/822Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus spp.) Secara Hidroponik Menggunakan Sistem Nutrient Film Technique (NFT)2024-03-24T04:02:51+00:00Diva Adindadivaadinda62@gmail.comEnny Dalilah Linda Sari Lubisdivaadinda62@gmail.com Farah Ibtisamah Harlindivaadinda62@gmail.comResti Fevria divaadinda62@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Bayam hijau merupakan salah satu tanaman yang banyak digemari masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan empuk. Untuk mempertahankan rasa dan kandungan dari tanaman bayam dibutuhkan pengolahan dan penanaman bayam yang tepat sehingga mendapatkan kualitas bayam yang baik salah satunya pembudidayaan bayam menggunakan metode hidroponik. Hidroponik merupakan suatu teknik menanam yang menggunakan air, unsur hara dan oksigen sebagai medianya dengan beberapa sistem, salah satunya adalah NFT (</span><em><span style="font-weight: 400;">Nutrient Film Technique</span></em><span style="font-weight: 400;">) yang merupakan metode penanaman hidroponik dimana sebagian akar tanaman direndam dalam larutan nutrisi dan sebagian lagi berada di permukaan larutan yang bersirkulasi selama 24 jam. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 Oktober 2023-5 Januari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman bayam hijau secara hidroponik dengan sistem NFT. Nutrisi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu AB mix. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tinggi tanaman dan jumlah daun bayam hijau tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan hal ini disebabkan oleh kurangnya unsur hara yang digunakan, jumlah bibit perlubang tanam terlalu banyak dan kualitas bibit yang digunakan kurang bagus sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman bayam hijau.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Diva Adinda, Enny Dalilah Linda Sari Lubis, Farah Ibtisamah Harlin, Resti Fevria https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/848Uji Kadar Air Pakan Ternak Daerah Sijunjung dengan Metode Gravimetri 2024-03-24T16:13:45+00:00NurillahNurillah310@gmail.comYuni AhdaNurillah310@gmail.comYuni ErlitaNurillah310@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada manajemen pakan. Kualitas pakan dapat dievaluasi melalui pengukuran aspek fisik dan organoleptik. Aspek fisik melibatkan penilaian terhadap kekerasan dan daya tahan, sementara aspek organoleptik mencakup aspek warna, tekstur, dan aroma pakan. Kadar air yang optimal pada pakan juga diperlukan untuk menjaga stabilitas penyimpanan dan memperpanjang umur simpannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pakan ternak dengan pengujian gravimetri kadar air. Penentuan kadar air dalam pakan dapat menentukan jumlah air yang terkandung dan dapat digunakan sebagai parameter penting yang perlu diukur karena dapat mempengaruhi kualitas dan kestabilan dari pakan hewan. Metode yang digunakan adalah metode uji kadar air gravimetri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan variasi yang signifikan dalam komposisi dan sifat fisik pakan hewan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurillah, Yuni Ahda, Yuni Erlitahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/882Pengaruh Pembelajaran Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Biologi2024-03-25T13:47:05+00:00Ance Delprina Larose Sinagadelprinasinaga13@gmail.comAnnisa Alfiradelprinasinaga13@gmail.comAnnisa Luthfi Insanidelprinasinaga13@gmail.comAzhania Azharidelprinasinaga13@gmail.comRahmadhani Fitri delprinasinaga13@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Model pembelajaran campuran (blended learning), yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring, sangat efektif selama pandemi COVID-19 untuk menjaga jarak fisik. Pembelajaran campuran meningkatkan keterampilan dan bakat siswa, meningkatkan aktivitas siswa, dan mengarah pada pemahaman dan hasil belajar yang lebih baik. Siswa mengambil kelas biologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode tinjauan pustaka. Data yang digunakan adalah pencarian Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “blended learning” dan “motivasi” serta diambil empat artikel yang berhubungan dengan judul penelitian. Berdasarkan hasil analisis 4 artikel dan hasil wawancara. Guru-guru di SMAN Padang dapat menunjukkan bahwa penerapan model blended learning meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi. Oleh karena itu, penerapan blended learning dalam pendidikan biologi dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ance Delprina Larose Sinaga, Annisa Alfira, Annisa Luthfi Insani, Azhania Azhari, Rahmadhani Fitri https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/715Analisis Bibliometrik Tentang Penelitian Terkini Pengaruh Tanaman Herbal Kayu Manis (Cinnamomun sp.) Terhadap Metabolisme2024-03-15T08:47:15+00:00Elsa Yuniartinadiasefina2003@gmail.comNadia Sefinanadiasefina2003@gmail.comDwika Febriana Zakrinadiasefina2003@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Analisis bibliometrik adalah aplikasi yang menggunakan analisis kuantitatif, statistik, dan paradigma. Penelitian ini menggunakan database Scopus untuk acuan sumber utama penelusuran artikel. Tujuannya adalah untuk mengetahui dengan cara memberikan garis besar keadaan penelitian terkini (tren) tentang tanaman herbal kayu manis (Cinnamomun sp.). Strategi pencarian literatur dengan menggunakan kata kunci cinnamon AND metabolism. Semua data diunduh dengan Excel dengan format CSV. Agar dapat diidentifikasi perkembangan riset terakhir, ditetapkan 478 dokumen dari rentang waktu mulai tahun 2019 hingga 2023. OpenRefine dengan memindahkan format menjadi XLS dengan menggunakan web https://convertio.co/id/. OpenRefine adalah alat bantu untuk merapikan data yang menjalankan fungsinya di atas platform Java. Kemudian data yang diperoleh dari OpenRefine disimpan dalam format CSV. Kemudian data dianalisis menggunakan aplikasi VOSViewer (VV). Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat 5 klaster kata kunci, dengan penelitian paling banyak pada keyword “cinnamon”, “antioxidant”, “cinnamaldehyde”, dan “essential oils”.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Elsa Yuniarti, Nadia Sefina, Dwika Febriana Zakrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/732Kajian Etnobotani Mengkudu (Morinda citrifolia ) di Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin. Kabupaten Musi Banyuasin 2024-03-16T03:17:50+00:00Nirwana anirwana529@gmail.comDelia Yusfarani anirwana529@gmail.com<p>Etnobotani adalah ilmu yang berfokus pada hubungan antara manusia dan tumbuhan meliputi.Tanaman obat adalah berbagai jenis tanaman yang diketahui mengandung khasiat luar biasa dan bermanfaat dalam mencegah, mengurangi atau menghilangkan suatu penyakit. Saat ini, orang – orang sangat bergantung pada tanaman yang diketahui memiliki efek penyembuhan untuk mengobati berbagai jenis penyakit manusia. Di indonesia sebagai prekursor, kami telah lama menggunakan tumbuhan tersebut sebagai obat. Mengkudu merupakan tanaman yang dikenal memiliki banyak manfaat mulai dari akar, kulit kayu, daun dan lain – lain berbagai cara penggunaanya. Kandungan bahan – bahan tertentu pada buah mengkudu seperti flavonoid, alkaloid dan lain- lain sering menjadikan tanaman ini sering digunakan sebagai obat.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 semnas semnas; Nirwana , Delia Yusfarani https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/750INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN HERBAL DI KHDTK KEMAMPO KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN2024-03-16T07:09:31+00:00Silvia Rizka Nadila silviariska39@gmail.comDelia Yusfaranisilviariska39@gmail.comRisvi Safitrisilviariska39@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Tumbuhan obat mencakup semua jenis tumbuhan yang diyakini atau diketahui berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mendeskripsikan klasifikasi, identifikasi, khasiat dan cara pengolahan tanaman obat di KHDTK Kemampo Banyuasin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, KHDTK Kemanpo Banyuasin memiliki 12 spesies yang termasuk dalam sembilan famili, antara lain senduduk bulu, daun senggani, buah makassar, bunga telang, rumput kawat, daun drawak, sutra persia, jalantir, dan jambu biji, mahoni, kayu putih, dan pelawan menjadi obat yang efektif. Tanaman ini memiliki keunggulan lain dan cara pengolahan yang berbeda. Khasiat 12 tanaman tersebut antara lain mengobati luka, sariawan, kanker, serta meredakan batuk, bengkak, diare, susah tidur, nyeri, kembung, diabetes, radang usus, dan stroke.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Silvia Rizka Nadila , Delia Yusfarani, Risvi Safitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/776Pengaruh Variasi Intensitas Pencahayaan Terhadap Pertumbuhan Bibit Salam (Syzygium polyanthum)2024-03-22T02:16:30+00:00Titi Summaiatititisummaiati@gmail.com Irma Leilani Eka Putrititisummaiati@gmail.comEra Sulastrititisummaiati@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Cahaya merupakan sumber energi yang diperlukan oleh tanaman. Tanaman mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang digunakan untuk pertumbuhan. Pencahayaan memainkan peran krusial dalam pertumbuhan bibit tanaman karena berpengaruh pada proses fotosintesis, metabolisme, dan perkembangan tanaman. Tumbuhan salam </span><em><span style="font-weight: 400;">(Syzygium polyanthum)</span></em><span style="font-weight: 400;"> merupakan tumbuhan yang termasuk dalam family Myrtaceae dan merupakan salah satu tumbuhan asli Indonesia. Salam memiliki banyak potensi karena hampir semua bagian dari pohon salam dapat dimanfaatkan dan dapat tumbuh diberbagai tempat. Penelitian ini fokus pada dampak variasi intensitas cahaya terhadap pertumbuhan khususnya tinggi tanaman salam. Melalui serangkaian tahapan dengan pencahayaan yang berbeda, hasil menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan tanaman salam dapat dipengaruhi oleh tingkat cahaya yang diterima. Hal ini memberikan wawasan penting untuk pengelolaan optimal pencahayaan dalam konteks pertanian, pertumbuhan, dan budidaya tanaman salam.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Titi Summaiati, Irma Leilani Eka Putri, Era Sulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/793Daur Ulang Limbah Kertas Laporan Praktikum Menjadi Kertas yang Bermanfaat Bagi Mahasiswa2024-03-22T09:27:23+00:00Een Herdayantinuridafajriah99@gmail.comNurida Fajriahnuridafajriah99@gmail.comUlfa Ramadhaninuridafajriah99@gmail.comArdinuridafajriah99@gmail.comRia Anggriyaninuridafajriah99@gmail.com<p>Limbah kertas merupakan salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan di lingkungan kampus. Limbah ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memanfaatkan limbah kertas secara berkelanjutan.Daur ulang merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limbah kertas. Daur ulang kertas dapat menghasilkan produk kertas yang bermanfaat.Selain itu,daur ulang kertas juga banyak memiliki manfaat lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses daur ulang limbah kertas dan manfaatnya bagi mahasiswa. Manfaat daur ulang limbah kertas bagi mahasiswa meliputi:meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan, memberikan alternatif pemanfaatan limbah kertas, membantu menghemat biaya pembelian kertas.Daur ulang limbah kertas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Een Herdayanti, Nurida Fajriah, Ulfa Ramadhani, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/812ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ANISOMETROPIA PADA MAHASISWA BIOLOGI ANGKATAN 2021 UNIVERSITAS NEGERI PADANG2024-03-22T14:30:38+00:00Attahiyatul Husniaattahiyatul35@gmail.comAngelika Rahmiattahiyatul35@gmail.comRara Aprilyaattahiyatul35@gmail.com<p>Anisometropia merupakan gangguan penglihatan yang ditandai dengan perbedaan refraksi lensa sferis atau silinder antara mata kanan dan kiri lebih dari 1 dioptri. Prevalensi anisometropia pada populasi sebesar 2-4% dan kondisi ini lebih sering menjadi penyebab gangguan penglihatan unilateral pada orang dewasa di bawah 60 tahun. Berdasarkan penyebabnya, anisometropia dibagi menjadi dua yaitu anisometropia aksial dan anisometropia refraktif sedangkan berdasarkan kekuatan refraksi anisometropia dibagi menjadi dua yaitu anisometropia absolut dan anisometropia relatif. Deteksi dini anisometropia memberikan dokter kesempatan untuk mengintervensi lebih awal, mungkin memperlambat, bahkan mencegah perkembangan penyakit. lewat metode wawancara kepada responden untuk mengetahui alasan secara umum kenapa mahasiswa biologi angkatan 2021 mengalami gangguan anisometropia. Hampir seluruh anisometropia dapat menyebabkan kelainan ambliopia.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Attahiyatul Husnia, Angelika Rahmi, Rara Aprilyahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/833Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (Stek) Tanaman Hias Bayam Merah (Aerva sanguinolenta L.) di Balai Benih Induk Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi2024-03-24T08:42:09+00:00Aulia Yunitaauliayunita43@gmail.comMoralita Chatriauliayunita43@gmail.comYuli Suprayitnoauliayunita43@gmail.com<p>Tanaman hias bayam-bayam merah (Aerva sanguinolenta L.) yaitu tanaman herba yang memiliki tinggi 25-50 cm. Daun bayam-bayam merah ini dalam pengobatan biasa digunakan sebagai obat haid kurang teratur, obat untuk menghilangkan rasa nyeri haid, obat kencing kurang lancar, obat kencing nanah, obat kurang darah, obat keputihan, obat cacing dan obat radang rahim. Penelitian dan budidaya untuk tanaman ini masih sangat kurang dilakukan, sementara tanaman ini termasuk salah satu tanaman obat potensial yang patut dikembangkan, maka perlu dilakukan perbanyakan tanaman yang salah satunya menggunakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif (stek). Stek merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang dengan menggunakan bagian dari tanaman itu sendiri seperti akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru. Keberhasilan bahan stek membentuk akar tergantung pada diferensiasi jaringan vaskular yang merupakan tempat pembentukan akar baru yang erat kaitannya dengan pembuluh xylem dan floem dari aksis induknya. Hasil perbanyakan melalui teknik ini yaitu akar tanaman bayam- bayam merah (Aerva sanguinolenta L.) sebanyak 25 polybag tumbuhan yang terdiri dari 2 stek di dalam setiap polybag akan muncul pada waktu 3-5 hari. Persentase pertumbuhan tanaman bayam-bayam merah dari total keseluruhan 50 stek yaitu 86% saja. Faktor kegagalan stek bisa disebabkan dari mengambil batang yang masih muda.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aulia Yunita, Moralita Chatri, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/856Analisis Variasi Genetik IGF-1 Pada Sapi Kuantan Menggunakan RFLP Secara In Silico2024-03-25T12:39:24+00:00Vanesa Cinta Efandrivanesacintaefandri@gmail.comAnnisa Aulia Ardanavanesacintaefandri@gmail.comAfifatul Achyarvanesacintaefandri@gmail.com<p>Sapi kuantan merupakan salah satu jenis sapi lokal di indonesia yang berasal dari Provinsi Riau. Berdasarkan garis keturunan induk asal usul sapi kuantan adalah dari Bos Indicus. Sapi kuantan dibudidayakan masyarakat sepanjang aliran sungai kuantan secara semi intensif dan ekstensif. Keberadaan sapi kuantan ini diduga sudah ratusan tahun, dengan demikian sapi kuantan juga merupakan sumber daya genetik. Untuk meningkatkan budidaya sapi kuantan, upaya yang dapat dilakukan adalah melalui eksplorasi keragaman genetik gen-gen pertumbuhan, salah satunya adalah gen Insulin Like Growth Factor-1. IGF-1 dikenal juga sebagai 3 Somatomedin C, yaitu protein yang dikodekan oleh gen IGF-1. IGF-1 memiliki sejumlah bioaktifitas termasuk regulasi metabolisme dan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan jaringan, reproduksi dan sistem kekebalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman gen IGF1 menggunakan metode RFLP secara in silico. Hasil RFLP in silico dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya variasi genetik di dalam situs pengenalan dari enzim Bfal yaitu ale</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Vanesa Cinta Efandri, Annisa Aulia Ardana, Afifatul Achyarhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/706 Dampak Suhu Terhadap Kelimpahan Semut Di Area Kampus B Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang2024-03-15T07:25:06+00:00Aqillah Syahirahaqillahsyahirah6@gmail.comYusyfa Ainiaqillahsyahirah6@gmail.comAndini Febrianiaqillahsyahirah6@gmail.comDesvita Alfadilahaqillahsyahirah6@gmail.comShelvia Ameliaaqillahsyahirah6@gmail.comSeptria Mandaraniaqillahsyahirah6@gmail.comNovin Teristiandiaqillahsyahirah6@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Semut Formicidae memiliki lebih dari 12.500 jenis (spesies) yang sebagian besar hidup di wilayah tropis, seperti di Indonesia, terutama Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan iklim mempengaruhi kelimpahan, keragaman, dan keseimbangan jenis semut di Palembang. Studi ini dilakukan dari tanggal 12 hingga 15 Juni 2023 di kampus B Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, baik di bawah naungan pohon maupun di luar naungan pohon. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan: pengumpulan dengan tangan dan perangkap </span><em><span style="font-weight: 400;">pitfall</span></em><span style="font-weight: 400;">, atau perangkap sumuran, dengan membuat lima belas perangkap di tiap stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat jenis semut ditemukan di dua lokasi: di satu lokasi di bawah naungan pohon terdapat sekitar 580 ekor, dan di lokasi lain di luar naungan pohon terdapat.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aqillah Syahirah, Yusyfa Aini, Andini Febriani, Desvita Alfadilah, Shelvia Amelia, Septria Mandarani, Novin Teristiandihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/723Uji Kimia, Fisika, Biologi, Dan Peranan Mikroba Tanah Terhadap Kesuburan Tanah Di Wilayah KHDTK Kemampo, Banyuasin, Sumatera Selatan2024-03-16T02:06:32+00:00Irma Abellia Agus Tiwiririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idSephia Eka Putri Agustinaririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idAdam Rahmat Hidayatririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idRiri Novita Sunartiririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Tanah merupakan suatu media yang digunakan sebagai tempat hidup mikroorganisme yang memanfaatkan nutrien didalamnya kemudian dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. KHDTK merupakan kawasan hutan yang bertujuan khusus untuk kepentingan penelitian dan pengembangan dan pelatihan kehutanan, pendidikan serta religi dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mikroba tanah pada kesuburan tanah berdasarkan parameter kimia, fisika dan biologi. Sampel yang di uji diambil dari tiga titik lokasi yang berada di KHDTK Kemampo Banyuasin Palembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan eksperimen di laboratorium. Pengujian parameter fisika yaitu suhu dan warna tanah dilakukan secara insitu dilapangan. Pengujian parameter kimia yaitu pengukuran pH tanah dilakukan secara insitu dilapangan, untuk parameter biologi dengan TPC (</span><em><span style="font-weight: 400;">Total Plate Count</span></em><span style="font-weight: 400;">). Hasil untuk parameter kimia yaitu pH di lokasi 1 sebesar 5,6 lokasi 2 sebesar 6,8 dan lokasi 3 sebesar 6,6. Hasil penelitian faktor fisik berupa suhu disetiap lokasi menunjukan suhu di lokasi 1 (Tandus) yaitu 35</span><span style="font-weight: 400;">0</span><span style="font-weight: 400;">C, lokasi 2 (Heterogen) yaitu 31</span><span style="font-weight: 400;">0</span><span style="font-weight: 400;">C dan lokasi 3 (Homogen) yaitu 31</span><span style="font-weight: 400;">0</span><span style="font-weight: 400;">C untuk warna pada lokasi 1 berwarna merah, di lokasi 2 berwarna hitam dan di lokasi 3 berwarna coklat. Angka cemaran mikroba berdasarkan paramater biologi yaitu lokasi 1 sebesar 1,1 x 10</span><span style="font-weight: 400;">7</span><span style="font-weight: 400;"> cfu/g tanah, lokasi 2 sebesar 5,7 x 10</span><span style="font-weight: 400;">8</span><span style="font-weight: 400;"> cfu/g tanah dan lokasi 3 sebesar 1,4 x 10</span><span style="font-weight: 400;">7</span><span style="font-weight: 400;"> cfu/g tanah. Berdasarkan Permen LH No. 7 Th 2006, menyatakan tingkat kesuburan tanah berada pada kondisi normal jika mikroba yang terkandung didalamnya 10</span><span style="font-weight: 400;">7</span><span style="font-weight: 400;"> cfu/g tanah. Hal ini menunjukan tanah yang diuji memenuhi standar kesuburan tanah karena memiliki nilai total koloni mikroba normal.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irma Abellia Agus Tiwi, Sephia Eka Putri Agustina, Adam Rahmat Hidayat, Riri Novita Sunartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/740Analisis Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik SMA Boarding School Di Kalimantan Selatan2024-03-16T04:27:29+00:00Putri Wulandari2110119220012@mhs.ulm.ac.idNurul Hidayati Utami2110119210009@mhs.ulm.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam sekitar, disamping mengembangkan upaya perbaikan kerusakan alam yang telah terjadi. Nilai kepedulian terhadap lingkungan merupakan sikap yang ditunjukkan dengan tingkat kualitas kesadaran manusia terhadap lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan yang dimiliki manusia sebagai hasil dari proses pembelajaran, dapat meningkatkan kepedulian manusia terhadap kelestarian daya dukung lingkungan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat sikap peduli lingkungan di SMA Boarding School di Kalimantan Selatan. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif dan pengumpulan data menggunakan angket yang divalidasi. Pengambilan data dilakukan secara random sampling pada kelas X, XI dan XII. Populasi merupakan peserta didik kelas X-XII tahun ajaran 2023/2024. Instrumen yang digunakan mengacu pada instrumen yang telah di adaptasi dari hasil penelitian skripsi. Dari data yang dapat disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan peserta didik di SMA Boarding School di Kalimantan Selatan berkategori sedang, hal ini membuktikan bahwa sikap peduli lingkungan erat dalam kegiatan peserta didik.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Putri Wulandari, Nurul Hidayati Utamihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/757Kajian Etnobotani Pisang Kepok (Musa acuminata x balbisiana) Di Desa Prambatan Kecamatan Abab Kabupaten Pali 2024-03-16T10:19:36+00:00Yeni Pikauliayenipikaulia4883@gmail.comDelia Yusfaraniyenipikaulia4883@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Tanaman pisang mempunyai keterkaitan yang tidak dapat di pisahkan dengan manusia. Di wilayah Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tepatnya di Desa Prambatan Kecamatan Abab dan masyarakat sekitar tanaman pisang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi pemanfaatan pisang kepok oleh masyarakat yang tinggal di Desa Prambatan. Hal ini akan memungkinkan pemanfaatan pisang terdokumentasi secara menyeluruh dan, pada akhirnya, menginspirasi upaya untuk melestarikan pengetahuan lokal dan melestarikan pisang dalam menghadapi disrupsi modern. Penelitian ini menggunakan observasi secara tidak langsung, investigasi, dan wawancara terhadap informan terpilih. Analisis deskriptif kemudian dilakukan terhadap data penelitian. Temuan penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa bagian-bagian tanaman pisang kepok berikut digunakan dan kegunaannya : bunga pisang sebagai sayuran atau lauk, batang pisang semu di gunakan sebagai tempat cangkir saat pernikahan, buah pisang digunakan untuk membuat kue tradisional, dan daun pisang digunakan sebagai pembatas dan pembungkus makanan dan kue.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yeni Pikaulia, Delia Yusfaranihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/765Pembuatan Briket Lokal Dari Tempurung Kelapa, Menuju Pengurangan Karbon yang Signifikan2024-03-20T08:11:49+00:00Bunga Fadeliabungafadelia14@gmail.comNasywa Azzahrabungafadelia14@gmail.comSepti Wulandaribungafadelia14@gmail.comArdibungafadelia14@gmail.comRia Anggriyanibungafadelia14@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan dan kemasan yang menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi alternatif sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah dan gas elpiji. Kelapa merupakan tumbuhan serbaguna,dimulai dari akar, bunga, buah, batang, daun, sabut buah, daging buah, air buah, hingga tempurung buah. Komponen buah kelapa terdiri dari sabut 35%, tempurung 12%, daging buah 28% dan air 25%.Pohon ini dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pulau Sumatera hingga Papua. Ini merupakan potensi yang perlu dimanfaatkan dengan baik mengingat pemanfaatan kelapa hingga saat ini dirasakan belum optimal. Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati kedua terbesar di dunia. Banyak diantaranya merupakan tumbuhan yang bersifat fungsional dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Adapun tujuan penelitian ini adalah menyediakan sumber energi alternatif yang berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menuju pengurangan karbon yang signifikan. Pembuatan briket dalam penelitian ini menggunakan bahan perekat tepung terigu. Pembuatan briket dari kelapa ini dilakukan secara langsung. Dengan bahan-bahan seperti batok kelapa, tepung kanji, dan air. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa briket tempurung kelapa memiliki karakteristik yang baik, yaitu memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat mengurangi dampak karbon yang signifikan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Bunga Fadelia, Nasywa Azzahra, Septi Wulandari, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/783 Kultur dan Uji Sensitivitas Antibiotik Sampel Ks Pus di UPTD Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat2024-03-22T03:00:18+00:00Rika Primarikaprima1@gmail.comDezi Handayanirikaprima1@gmail.comHarsuna Yumnarikaprima1@gmail.com<p><br><span style="font-weight: 400;">Penyakit infeksi merupakan penyakit yang menempati urutan penyakit papan atas di Indonesia. Tingginya angka kejadian infeksi menyebabkan tidak terhindarkannya penggunaan antibiotik sebagai salah satu obat anti infeksi. Hal tersebut meningkatkan peluang terjadinya penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan dapat menyebabkan terjadinya resistensi. Infeksi piogenik merupakan infeksi yang ditandai dengan terjadinya peradangan lokal yang parah dan biasanya dengan pembentukan nanah (pus). Infeksi piogenik dikarenakan adanya invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen di jaringan sehingga mengakibatkan luka pada jaringan dan berlanjut menjadi penyakit, melalui berbagai mekanisme seluler dan umumnya disebabkan oleh salah satu kuman piogenik. Nanah (PUS) adalah massa setengah cairan yang kental, berwarna putih kekuningan atau putih kehijauan dan berbau tidak sedap. Nanah terdapat pada bisul, kudis, luka yang terinfeksi bakteri, dan sebagainya. Nanah keluar bersama-sama sel darah merah (eritrosit) yang mati dan membusuk dari luka yang terinfeksi bakteri atau kuman. Uji sensitivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri serta mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Sedangkan, metode uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Atau dengan kata lain metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Pada uji kultur dan sensitivitas sampel pus pada pasien tersebut didapatkan hasil bahwa yang menyebabkan penyakit infeksinya adalah bakteri patogen </span><em><span style="font-weight: 400;">Proteus mirabilis</span></em><span style="font-weight: 400;">. Bakteri patogen </span><em><span style="font-weight: 400;">Proteus mirabilis</span></em><span style="font-weight: 400;"> termasuk bakteri gram negatif dengan bentuknya seperti batang koloninya kecil berwarna kelabu terkadang kemerah merahan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rika Prima, Dezi Handayani, Harsuna Yumnahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/802PROFIL KIMIA DARAH PASIEN KUCING DI RUMAH SAKIT HEWAN SUMATERA BARAT (RSH-SB)2024-03-22T13:56:55+00:00Niken Ayu Prachelia Putrinikenprachelia@gmail.comAbdul Razaknikenprachelia@gmail.comNirma Cahyanti nikenprachelia@gmail.com<p>Kucing (Felis sp.) termasuk ke dalam family falidae. Kucing (Felis sp.) adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. Kucing juga merupakan hewan yang memiliki daya tarik yang kuat karena memiliki warna bulu yang beragam, bentuk tubuh dan mata yang bagus dan Kucing adalah hewan liar yang hidup nocturnal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kimia darah pasien kucing di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat (RSH-SB). Metode penelitian yang digunakan berupa pengumpulan data dari hasil pemeriksaan kimia darah pasien-pasien kucing di Laboratorium Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat dari tanggal 19 Juni – 21 Juli 2023. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa terdapat 9 pasien kucing yang mengalami peningkatan SGPT, 5 pasien kucing yang mengalami peningkatan SGOT, 7 pasien kucing yang mengalami Hypercreatinemia dan 6 pasien kucing yang mengalami peningkatan BUN. Enzim hati yang tinggi dapat mencerminkan kerusakan, peradangan, atau iritasi pada hati, namun tidak menunjukkan kapasitas fungsi hati.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Niken Ayu Prachelia Putri, Abdul Razak, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/820Produksi Teh Kombucha Serta Mengetahui Jumlah Dan Karakterisasi Bakteri2024-03-24T03:56:00+00:00Irdawatirismazenita0810@gmail.com Tiara Febrianarismazenita0810@gmail.comTiti Summaiatirismazenita0810@gmail.comAnisha Chahyarismazenita0810@gmail.comRisma Zenitarismazenita0810@gmail.comTri Mutia Andinirismazenita0810@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Teh kombucha dikenal karena aktivitas antioksidan yang tinggi serta mengalami proses fermentasi selama 14 hari dengan melibatkan kultur kombucha, yakni simbiosis antara bakteri asam asetat dan ragi. Bakteri yang berperan dalam pembuatan kombucha ini adalah bakteri asam laktat (BAL) dan bakteri asam asetat (BAA). Beberapa contoh bakteri asam laktat yang berperan dalam pembuatan kombucha adalah Lactobacillus dan Lactococcus. Jenis bakteri asam asetat yang berperan adalah Komagataeibacter, Glucanobacter, dan Acetobacter. Total mikrobia kombucha dipengaruhi pula dengan jenis pengolahan teh. Total mikrobia tertinggi didapatkan pada kombucha dengan bahan dasar teh hitam yaitu 57.8×103 CFU/ mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah serta karakterisasi bakteri pada teh kombucha. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian menyatakan bahwa didapatkan jumlah bakteri sebanyak 900.000 koloni bakteri. Sementara karakterisasi bakteri setelah dilakukan duplo didapatkan bakteri berwarna bening dan putih dengan bentuk pertumbuhan reguler dan irreguler, serta tepi pertumbuhan bakteri yang covex dan pulvinate. Setelah dilakukan pewarnaan gram, diperoleh hasil bahwa bakteri berbentuk basil dengan positif berwarna biru hingga ungu.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irdawati, Tiara Febriana, Titi Summaiati, Anisha Chahya, Risma Zenita, Tri Mutia Andinihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/846Aplikasi Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) pada Budidaya Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) 2024-03-24T15:58:36+00:00Anggie Finti NabilaNadyaocstavella33@gmail.comDefli Rizki RamadhanNadyaocstavella33@gmail.comNadya OcstavellaNadyaocstavella33@gmail.comResti FevriaNadyaocstavella33@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Selada merupakan sayuran yang mudah dibudidayakan dan juga memiliki rasa yang lezat dan renyah serta kandungan gizi yang tinggi. Selada menjadi salah satu komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Untuk mempertahankan rasa dan kandungan dari tanaman selada dibutuhkan pengolahan dan penanaman selada menggunakan metode hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan selada secara hidroponik dengan sistem NFT. Prosedur penelitian yaitu menyemaikan benih selada yang telah dipilih ke media Rockwool. Selanjutnya menyiapkan larutan pupuk organik cair pada larutan nutrisi AB-mix dengan ppm idealnya 1050 - 1400 ppm. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tinggi tanaman dan jumlah daun selada tidak mengalami pertumbuhan signifikan dikarenakan kurangnya unsur hara yang digunakan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Anggie Finti Nabila, Defli Rizki Ramadhan, Nadya Ocstavella, Resti Fevriahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/863Literature Review : Analisis Faktor Penyebab Kegagalan Kloning Pada Hewan2024-03-25T12:59:08+00:00Asha Annisaashannisa@gmail.comAditiya Ramadhani,ashannisa@gmail.comYeni Novitaashannisa@gmail.comYusni Atifahashannisa@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Secara umum kloning merupakan sejumlah proses yang dapat digunakan untuk menghasilkan salinan suatu kesatuan biologi yang secara genetik identik tanpa melalui reproduksi seksual. Bahan salinan ini disebut klon (</span><em><span style="font-weight: 400;">clone</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan mempunyai genetik yang sama dengan asalnya.Teknologi ini telah banyak digunakan saat ini untuk berbagai keperluan antara lain untuk membuat hewan transgenik, sintesis enzim yang digunakan dalam keperluan medis, terapi gen sebagai alternatif pengobatan, pembuatan protein rekombinan yang dapat digunakan dalam berbagai hal dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ialah berupa </span><em><span style="font-weight: 400;">Literature Review Artikel </span></em><span style="font-weight: 400;">(LRA). Sumber database menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Schoolar</span></em><span style="font-weight: 400;">, data yang diambil berasal dari jurnal yang terverifikasi dengan rentang waktu tahun 2010 sampai tahun 2023. Berdasarkan Jurnal tersebut didapatkan bahwa faktor penyebab kegagalan proses kloning pada hewan yaitu faktor peningkatan teknis pada kloning, faktor kehamilan berupa kegagalan perkembangan plasenta dan lingkungan intrauterine, dan factor pasca kelahiran yang disebabkan oleh Kelainan pada system tubuh hewan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Asha Annisa, Aditiya Ramadhani,, Yeni Novita, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/880Pengaruh Penerapan Project Based Learning (PjBL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Bioteknologi2024-03-25T13:41:06+00:00Anggun Febriani Wahyu Ningsihdaraummi367@gmail.comDara Ummidaraummi367@gmail.comFathurrahman Hidayatdaraummi367@gmail.comTasya Humaira Hazirindaraummi367@gmail.comRahmadhani Fitridaraummi367@gmail.com<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan Project Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada materi bioteknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Data penelitian yang digunakan adalah data primer yang berasal dari hasil wawancara dengan guru SMA dengan didukung oleh referensi dan hasil penelitian yang relevan. Kajian pustaka ini mencari referensi dan hasil penelitian yang relevan dengan fokus pada pembelajaran abad ke-21 dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model PjBL pada jurnal terakreditasi atau terindeks. Dari hasil penelitian yang disampaikan, terlihat adanya pengaruh signifikan penerapan model PjBL terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kesimpulannya, penggunaan PjBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XII di SMAN 1 IX Koto Sungai Lasi pada materi Bioteknologi.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Anggun Febriani Wahyu Ningsih, Dara Ummi, Fathurrahman Hidayat, Tasya Humaira Hazirin, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/713Pengaruh Variasi Konsentrasi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Capsicum annum2024-03-15T08:30:03+00:00Dhita Mulia Kartikasitisoleha@radenfatah.ac.idNurrahmi Rahmadani sitisoleha@radenfatah.ac.idSiti Solehasitisoleha@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Meningkatkan hasil pertanian untuk menjawab tantangan ketahanan pangan global dan pemenuhan unsur hara untuk pertumbuhan </span><em><span style="font-weight: 400;">Capsicum annum</span></em><span style="font-weight: 400;"> menjadi landasan utama penelitian ini dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi pupuk kandang terhadap pertumbuhan (</span><em><span style="font-weight: 400;">C. annum</span></em><span style="font-weight: 400;">). Penelitiannya ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan (P0=Kontrol, P1=50%, P2=100%). Pada setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati dan diukur pada penelitian ini adalah tinggi batang (cm), jumlah daun (helai) dan lebar daun (cm). Pengamatan dan pengukuran dilakukan selama 21 hari dengan interval waktu 3 hari. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">SPSS Statistic 23</span></em><span style="font-weight: 400;">. Pengukuran tinggi batang menunjukkan batang tertinggi terdapat pada konsentrsi 100% sebesar 3,93 cm. Perhitungan jumlah daun, terbanyak terdapat pada konsentrasi 100% yaitu 18 helai. Pada perhitungan lebar daun menujukkan daun terlebar terdapat pada perlakuan 100% sebesar 1,23 cm. Berdasarkan parameter pengamatan, variasi konsentrasi pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan </span><em><span style="font-weight: 400;">Capsicum annum</span></em><span style="font-weight: 400;">. L.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dhita Mulia Kartika, Nurrahmi Rahmadani , Siti Solehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/730Bioprospeksi Bakteri Selulolitik Indigenous dari Hutan Kemampo, Sumatera Selatan Sebagai Agen Pendegradasi Selulosa2024-03-16T02:45:19+00:00Mutiara Manda Sarisitisoleha@radenfatah.ac.idAdelia Rizki sitisoleha@radenfatah.ac.idYunita Pransiskasitisoleha@radenfatah.ac.idSaffuana sitisoleha@radenfatah.ac.idSiti Solehasitisoleha@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Kemampuan bakteri selulolitik indigenous dalam menghasilkan selulase menjadi sumber biodiversitas yang dapat dimanfaatkan dalam proses degradasi Selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri Selulolitik </span><em><span style="font-weight: 400;">Indigenous</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan menguji aktivitas Selulase yang dihasilkan dari bakteri tersebut. Proses isolasi bakteri Selulolitik </span><em><span style="font-weight: 400;">Indigenous</span></em><span style="font-weight: 400;"> dilakukan dengan menggunakan media CMC Agar, diikuti oleh karakterisasi morfologi isolat secara makroskopis dan mikroskopis. Untuk menguji aktivitas selulase yang dihasilkan oleh masing-masing isolat, digunakan metode DNS pada Panjang gelombang 540 nm. Proses isolasi menghasilkan tiga isolat bakteri selulolitik indigenous, yaitu S0-3, S0-4, dan S0-5. Isolate S0-3 merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat, koloni berwarna krem, berbentuk bulat, bertekstur smooth dengan aktivitas crude selulase sebesar 47,65 U/mL. Isolate S0-4 merupakan kelompok bakteri batang pendek gram negatif, bentuk koloni bulat dan berwarna krem, bertekstur smooth dengan aktivitas crude selulase sebesar 47,66 U/mL. Isolat S0-5 menghasilkan aktivitas crude selulase sebesar 47,66 U/mL dan merupakan bakteri gram positif bentuk bulat, koloni irregular, berwarna krem dengan tekstur smooth. Berdasarkan uji aktivitas crude selulase, dapat disimpulkan bahwa isolat S0-3, S0-4, dan S0-5 dapat dimanfaatkan sebagai agen pendegradasi selulosa.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Mutiara Manda Sari, Adelia Rizki , Yunita Pransiska, Saffuana , Siti Solehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/748Keanekaragaman Serangga di Hutan Gambut Kecamatan Tanjung Lago2024-03-16T05:42:12+00:00Sakhira Mardhotilasakhiramrd66@gmail.comAinun Jariyahsakhiramrd66@gmail.comSuci Utamisakhiramrd66@gmail.comIrham Falahudinirhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idTito Nursehairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Keanekaragaman hayati serangga adalah variasi atau variabilitas yang terdapat didalam serangga dapat dilihat dari berbagai aspek. Beragam dari spesies serangga yang hidup dan berinteraksi dengan lingkungan dari beberapa kelompok organisme yang paling beragam didunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis serangga dihutan gambut Kecamatan Tanjung Lago, menganalisis keanekaragaman serangga di kawasan tersebut serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis serangga. Metode yang digunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">Pitfall trap </span></em><span style="font-weight: 400;">dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Yellow pan trap</span></em><span style="font-weight: 400;">. Hasil keseluruhan pengamatan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener yang mencapai nilai 2,82. Jumlah serangga paling banyak dari famili Arachnida 5 ekor. Dengan nilai indeks yang terendah 0,7034 dan nilai indeks tertinggi 0,7958. Serangga yang terperangkap pada </span><em><span style="font-weight: 400;">pitfall trap </span></em><span style="font-weight: 400;">yang paling banyak yaitu famili Arachnida. Serangga berperan penting dalam ekosistem sebagai pengurai, hama dan pollinator. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa keanekaragaman hayati pada serangga dihutan gambut terjadi karena adanya beberpa faktor yang mempengaruhi serangga yaitu pada kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sakhira Mardhotila, Ainun Jariyah, Suci Utami, Irham Falahudin, Tito Nursehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/774Uji Bakteri Escherichia coli dan Coliform dengan Metode MPM (Most Probable Number) pada Uji Kualitas Air Minum2024-03-21T03:54:30+00:00Sharah Iza Fadilaizafadilasharah@gamil.comElsa Yuniartiizafadilasharah@gamil.comHarsuna Yumnaizafadilasharah@gamil.com<p>Sumber air minum merupakan salah satu faktor yang menentukan air minum tersebut layak atau tidak dikonsumsi. Coliform yaitu suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator polusi kotoran dan sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk produk yang dibuat dari susu. Adanya bakteri Coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenetik dan toksigenetik bagi kesehatan. Escherichia coli merupakan bakteri indikator kualitas air minum karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik patogen lainnya. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri E. coli dan Coliform pada air minum. Penelitian ini dilakukan dengan metode MPM (Most Prabable Number). Sampel diambil dari beberapa tempat antara lain depot air isi ulang, rumah sakit dan rumah makan. Pada hasil yang didapatkan persentase air minum yang sesuai dengan baku mutu air minum menurut peraturan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 adalah 25 % dari total sampel yang diuji.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sharah Iza Fadila, Elsa Yuniarti, Harsuna Yumnahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/791Analisis Bibliometrik Potensi Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Metabolisme Tubuh2024-03-22T09:12:03+00:00Elsa Yuniartitiarafebriana252@gmail.comTiara Febrianatiarafebriana252@gmail.comMonika Aryeni Fatwahtiarafebriana252@gmail.com<p>Jahe merupakan salah satu rempah-rempah khas Indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup penelitian tentang potensi jahe terhadap metabolisme tubuh menggunakan pendekatan bibliometrik. Metode yang digunakan adalah mencari database menggunakan Scopus kemudian merapikan data yang telah didapatkan menggunakan Open Refine lalu mengekstrak hasil pencarian menggunakan VOS-viewer. Hasil penelitian menunjukkan jumlah minimum istilah yang terkait dengan penggunaan VOS-viewer diatur ke 5 istilah. Setelah dianalisis terdapat 4 cluster (merah, biru, hijau, dan kuning) yang menunjukkan hubungan antara satu topik dengan topik lainnya. VOS-viewer dapat menampilkan pemetaan bibliometrik dalam tiga visualisasi yang berbeda seperti visualisasi jaringan, visualisasi overlay, dan visualisasi kepadatan. Kata kunci yang paling banyak muncul adalah jahe, inflamasi, metabolisme, dan stress oksidatif. Melalui VOS-Viewer, kami menganalisis beberapa artikel yang telah diterbitkan tentang potensi jahe terhadap metabolisme tubuh. Pendekatan bibliometrik ini penting untuk menentukan kebaruan dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengidentifikasi tema-tema penting dalam setiap penelitian, bidang pengetahuan, atau penelitian yang telah dilakukan selama ini.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Elsa Yuniarti, Tiara Febriana, Monika Aryeni Fatwahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/809Ekspresi BMP Family Pada Proses Pembentukan Wajah2024-03-22T14:18:39+00:00Lora Afrilisiaseviradellanuari@gmail.com Rira Humulusnaseviradellanuari@gmail.comSevira Della Nuariseviradellanuari@gmail.comSiska Alicia Farmaseviradellanuari@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Proses pembentukan wajah merupakan proses yang kompleks yang melibatkan interaksi sejumlah gen penting. Salah satu kelompok gen yang berperan adalah BMP (Bone Morphogenetic Protein) family. BMP merupakan anggota kelompok TGF-β (Transforming Growth Factor Beta) superfamily yang terdiri dari BMP-2 hingga BMP-9. Penelitian ini menunjukkan bahwa BMP family berperan mengatur proliferasi, diferensiasi, apoptosis, dan migrasi sel-sel dalam pembentukan jaringan wajah. Misalnya BMP-4 sangat essensial dalam perkembangan rahang atas, BMP-2 dan BMP-7 dalam pembentukan kondilus mandibula, BMP-6 dalam osifikasi langit-langit. Gangguan ekspresi gen BMP telah dikaitkan dengan kelainan kraniofasial seperti celah bibir dan celah langit-langit. Oleh karena itu, pemahaman mengenai peran BMP family dalam proses pembentukan wajah dapat membantu upaya mencegah dan mengobati kelainan kraniofasial. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami jaringan dan waktu ekspresi BMP spesifik serta interaksinya dengan faktor-faktor transkripsi lain dalam koordinasi perkembangan wajah normal maupun patologis,peran BMP dalam pembentukan wajah memiliki imlikasi klinis penting.dapat membuka pintu untuk pengembangan terapi genetik atau intervensi medis yang dapat mengatasi kelainan wajah bawaan.</span><span style="font-weight: 400;"> Ligan Bmp diekspresikan dalam primordia wajah Peran dari tiga anggota keluarga Bmp (-2, -4 dan -7) telah tersingkir pada tikus dan terjadi mutasi alami pada anggota keluarga lainnya, Bmp-5, yang mengakibatkan mutan telinga pendek. KO homozigot dari Bmp-2 dan Bmp-4 tidak berguna, studi wajah saat mereka mati jauh sebelum pembentukan struktur kerangka wajah, namun telah memberikan wawasan menjadi peran BMP-2 dan BMP-4 selama pengembangan wajah. </span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Lora Afrilisia, Rira Humulusna, Sevira Della Nuari, Siska Alicia Farmahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/827Perbanyakan Vegetatif (STEK) Pada Tanaman Bayam Merah (Aerva sanguinolenta L.) Di Balai Induk Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2024-03-24T04:21:36+00:00Harli Wahyu Salmanharlihws221001@gmail.comMoralita Chatriharlihws221001@gmail.comYuli Suprayitnoharlihws221001@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Bayam Bayam Merah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aerva Sanguinolenta </span></em><span style="font-weight: 400;">L.) merupakan tanaman herba yang memiliki batang berkayu, bulat, bercabang, beruas, merah keunguan. Tanaman yang masuk ke dalam family Platycladus ini termasuk ke dalam tanaman yang sulit untuk tumbuh sehingga metode stek tersebut dapat menjadi solusi dari keadaan tersebut. Stek merupakan metode perbanyakan tanaman secara stek dengan menggunakan potongan bagian stek tanaman yang bertujuan untuk menghasilkan individu baru yang sama dengan induknya. Bagian-bagian stek yang dapat digunakan dalam metode stek ini adalah bagian pucuk, batang, daun dan akar. Pada umumnya penggunaan stek buatan tidak dapat dilakukan pada tanaman berkeping satu (monokotil). Perbanyakan secara stek buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok dan merunduk. Perbanyakan secara stek memiliki keunggulan seperti tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbunga serta berbuah. hasil praktek pada tanaman bayam bayam merah (</span><em><span style="font-weight: 400;">Aerva sanguinolenta </span></em><span style="font-weight: 400;">L.). Dilakukan pembuatan 25 polybag dengan tanaman bayam bayam merah. Akar yang telah distek dapat tumbuh 3-5 hari itu normal, akan tetapi pada pengamatan yang dilakukan di 5-6 hari, keterlambatan penumbuhan akar ini terjadi karena kesalahan pada tata cara penanaman tanaman, dan diketahui pada saat tanaman distek 1-2 hari dibutuhkan proses untuk menutup luka atau meregenerasi kulit. Hasil presentasi Jumlah tanaman yang hidup ada 42 tanaman dan jumlah keseluruhan ada 50 dan 8 tanaman mengalami layu permanen, dari hal tersebut mendapatkan presentasi sebanyak 84% keberhasilan stek yang dilakukan.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Harli Wahyu Salman, Moralita Chatri, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/854Analisis Penderita Mata Juling Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan PGPAUD 2020 Universitas Negeri Padang2024-03-25T07:06:40+00:00Netri Yuliatinetriyuliati@gmail.comRada Armiliandinetriyuliati@gmail.comM.Faris Pratamanetriyuliati@gmail.comYusni Atifahnetriyuliati@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Mata adalah salah satu organ indera khusus yang penting bagi manusia karena berfungsi sebagai indera penglihatan. mata juga dapat mengalami gangguan pada fungsi, salah satunya adalah strabismus. Strabismus dapat disebabkan oleh faktor herediter atau kelainan genetik. Mekanisme terjadinya strabismus akibat faktor herediter atau kelainan genetik belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Kelainan anatomi pada mata dan kelainan saraf sensori motorik juga dapat menyebabkan strabismus. Kelainan pada otot luar mata disebabkan karena adanya trauma pada kepala ataupun orbita dan kelainan pada rongga orbita disebabkan oleh tumor pada orbita ataupun penyakit lainnya. Penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan metode accidental sampling dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari angket yang disebar kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Negeri Padang. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan pada mahasiswa fakultas ilmu pendidikan, jurusan PG- Paud 2023 terlihat bahwa ada beberapa tipe strabismus yang diderita oleh mahasiswa jurusan PG-Paud UNP 2023 yaitu: tipe esotropia, eksotropia dan Hipertropia. Dari angket yang dibagikan kepada mahasiswa jurusan pendidikan guru anak usia dini sebanyak 20% yang mengalami mata juling.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Netri Yuliati, Rada Armiliandi, M.Faris Pratama, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/887Analisis Pengaruh Pembelajaran Biologi Berbasis Pendidikan Nilai Atau Karakter dan ESQ Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Di MAN 2 Solok Selatan 2024-03-25T13:59:58+00:00Mutia Izzahrahmatillahputri1011@gmail.comRahmatillah Putrirahmatillahputri1011@gmail.com Rahmi Novia Saputrirahmatillahputri1011@gmail.comRahmadhani Fitrirahmatillahputri1011@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kurangnya kualitas pendidikan menjadi salah satu kelemahan Indonesia. Pendidikan karakter merupakan landasan awal untuk mengembangkan dan melatih generasi manusia yang mampu bertindak sesuai prinsip Pancasila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis penyelenggaraan pendidikan menurut jenjang. MAN 2 Politik Solok Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bibliometri. 21 artikel terkait dalam dan luar negeri sebagai sumber bacaan. Kami juga mengumpulkan data berdasarkan wawancara dengan salah satu guru biologi MAN 2 Solok Selatan. Teknik analisis data ini dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menganalisis dan mengidentifikasi sumber bacaan yang digunakan untuk membuat rangkuman dengan sejumlah informasi tertentu. . Informasi disimpan untuk menggambarkan penelitian tentang dampak implementasi. ESQ dan model pembelajaran berbasis nilai/karakteristik untuk meningkatkan hasil siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis nilai/karakteristik pembelajaran dan ESQ dapat meningkatkan hasil belajar siswa.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Mutia Izzah, Rahmatillah Putri, Rahmi Novia Saputri, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/704Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Jamur Endofit Daun Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.)2024-03-15T07:01:38+00:00Anes Yulyantisyarifah_uin@radenfatah.ac.idSyarifahsyarifah_uin@radenfatah.ac.id<p>Jamur endofit dapat menghaisilkain senyawa-senyawa bioaktif dan metabolit sekunder yang sama dengan inangnya. Senyawa meitabolit seikuindeir yang meimiliki aktivitas seibagai antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan ialah Daun Kelor atau <em>Moringa oleifera</em> L. Penelitian ini bertujuan untuk meingeitahuii eikstrak jamuir eindofit pada Dauin Tanaman Keilor ataui <em>Moringa ole</em><em>iifeira </em>L. meimiliki aktivitas antioksidan dan memiliki nilai IC<sub>50</sub> serta untuik meingeitahuii senyawa metabolit sekunder pada ekstrak jamuir eindofit dari Dauin Tanaman Keilor (<em>Moringa ole</em><em>iifeira</em> L.). Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dan uji metabolit sekunder dilakukan dengan metode skrinning fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 3 isolat jamur endofit hasil identifikasi yaitu <em>Umbelopsis</em> sp., <em>Mortierella</em> sp. dan <em>Fusarium</em> sp. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak jamur endofit Dauin Keilor ataui <em>Moringa ole</em><em>iifeira </em>L. dengan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62.5 ppm, 31.25 ppm, dan 15.625 ppm menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 37,4882 µg/mL, 49,5708 µg/mL dan 137,9853 µg/mL. Hasil uji fitokimia pada jamur endofit <em>Umbelopsis</em> sp., <em>Mortierella</em> sp. positif alkaloid, flavonoid, saponin, tannin serta fenol dan <em>Fusarium</em> sp. positif alkaloid, saponin, tannin serta fenol.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 semnas semnas; Anes Yulyanti, Syarifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/721Karakteristik Ciri Fenotipe Ubi Jalar Lokal (Ipomoea batatas, (L.) Lam.) Di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar2024-03-16T01:54:33+00:00Gustama Kaharina Pratiwigustamakaharinap06@gmail.comAnanda Debby Amallia Putrigustamakaharinap06@gmail.comRonis Setyawati Arum Jannahgustamakaharinap06@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Karakteristik setiap varietas ubi jalar di Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar sangat beragam. Karakterisasi didasarkan pada karakter morfologi daun dan umbi belum dilaksanakan pada varietas lokal ubi jalar asal Desa Puntukrejo. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan morfologi beberapa varietas ubi jalar di Desa Puntukrejo berupa ubi jalar varietas kasbi, ubi jalar varietas Korea, ubi jalar ungu, serta ubi jalar madu. Analisis dilakukan pada 4 aksesi yang berasal dari Desa Puntukrejo. Deskripsi morfologi didasarkan pada deskriptor International Potato Center (CIP). Pengelompokan tanaman menggunakan analisis klaster dan hasilnya dimasukkan ke dalam fenogram. Hasil penelitian membuktikan bahwasanya varietas ubi jalar dibagi ke dalam 2 klaster, dengan karakter utama yang membedakannya berupa ukuran daun dan warna umbi dari tanaman. Informasi mengenai keragaman morfologi dan hubungan kekerabatan antar aksesi akan bermanfaat bagi masyarakat Desa Puntukrejo.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Gustama Kaharina Pratiwi, Ananda Debby Amallia Putri, Ronis Setyawati Arum Jannahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/738UJI KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN PADA SAMPEL MIE AYAM DAN BAKSO DI PLAJU KOTA PALEMBANG2024-03-16T04:07:30+00:00Putri ayu amandirafitri_uin@radenfatah.ac.idRiza utamifitri_uin@radenfatah.ac.idAhmad fajrafitri_uin@radenfatah.ac.idFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p><em><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada jajanan di Lingkungan Plaju Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah sampel jajanan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan uji kandungan boraks dan formalin. Munculnya cairan hijau pada sample setelah dibakar menggunakan bunsen maka sampel tersebut positif mengandung boraks dan jika </span></em><em><span style="font-weight: 400;">warna pink disemple yang telah diteteskan KMNO</span></em><em><span style="font-weight: 400;">4</span></em><em><span style="font-weight: 400;"> (PK) hilang / memudar jika di homogenkan makan sample tersebut </span></em><em><span style="font-weight: 400;">positif mengandung formalin. Terdapat 6 sampel mie ayam dan 6 sampel bakso dengan pedagang yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, dari sampel jajanan yang berlokasi diplaju, mie ayam pak asep mengandung boraks dan formalin, sedangkan bakso mengandung boraks, akan tetapi untuk sampel yang dibeli dari pedagang lain tidak mengandung boraks maupun formalin.</span></em></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Putri ayu amandira, Riza utami, Ahmad fajra, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/755Analisis Kualitas Air Tanah & Air Permukaan : Dampak Cemaran Lindi Hitam di Lingkungan TPA Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan2024-03-16T10:09:08+00:00Sully Pudja Kharismaririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idMutiara Manda Sariririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.idAhmad Rizki Fauzanfauzanxx888@gmail.comRiri Novita Sunartiririnovitasunarti_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Pencemaran air umumnya disebabkan oleh limbah cair yang dihasilkan selama proses produksi. Jika limbah cair ini mencampuri air tanah (sumur) atau air permukaan (sungai), dampaknya bisa membahayakan kesehatan ketika air tersebut digunakan atau dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter kimia (pH dan logam berat), parameter fisika (warna dan bau), serta parameter Biologi (bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Escherichia coli </span></em><span style="font-weight: 400;">(</span><em><span style="font-weight: 400;">E-coli</span></em><span style="font-weight: 400;">) pada air lindi, air sumur dan air sungai yang berada di lokasi TPA Sukawinatan. Penelitian ini menggunakan metode survey dan eksperimen di laboratorium. Hasil uji kandungan Cu, Pb, Fe, dan Cd pada masing-masing sampel memiliki nilai cemaran di bawah ambang batas yang ditentukan menurut Permen LHK No. 59 Tahun 2016. Pada sampel air permukaan (air sungai) dan air lindi terdapat cemaran bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">coliform</span></em><span style="font-weight: 400;">, serta terdapat cemaran </span><em><span style="font-weight: 400;">E. coli </span></em><span style="font-weight: 400;">pada air tanah (air sungai). Hasil analisis parameter fisik air sumur, memiliki warna kuning dan berbau, sedangkan pada air sungai memiliki warna hitam dan berbau. Sehingga dapat disimpulkan air sumur dan air sungai yang terdapat di sekitar TPA Sukawinatan Palembang Sumatera Selatan tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan hygiene sanitasi karena mengandung cemaran logam berat serta cemaran bakteri </span><em><span style="font-weight: 400;">coliform</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">E. coli</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sully Pudja Kharisma, Mutiara Manda Sari, Ahmad Rizki Fauzan, Riri Novita Sunartihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/781Uji Kadar Abu Pakan Ternak Daerah Kabupaten Agam Dengan Metode Gravimetri2024-03-22T02:42:01+00:00Enny Dalilah Linda Sari Lubisennydalilahlslubis@gmail.comYusni Atifahennydalilahlslubis@gmail.comNoviraennydalilahlslubis@gmail.comYuni Erlitaennydalilahlslubis@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Indonesia memiliki sektor peternakan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Perkembangan sektor peternakan ini didukung oleh industri lainnya seperti industri pakan ternak. Pakan merupakan komponen utama mengandung nutrisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Kandungan bahan organik pakan bergantung pada komponen lain seperti bahan kering dan abu. Kadar abu dapat menentukan baik atau tidaknya pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, menentukan parameter nilai gizi pada bahan makanan, dan untuk mengetahui kandungan mineral dalam bahan pangan serta mengetahui kualitas dari bahan pakan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung kadar abu pada pakan ternak di daerah Kabupaten Agam dengan metode gravimetri untuk mengetahui kandungan mineral dalam bahan pakan serta menentukan kualitas bahan pakan ternak tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Gravimetri. Sampel bahan pakan dengan kode sampel KP3 10 memiliki persentase rata-rata kadar abu tertinggi sebesar 30,41 % artinya sampel bahan pakan dengan kode sampel KP3 10 memiliki kandungan mineral yang tinggi dan juga diketahui bahwa sampel bahan pakan tersebut memiliki kualitas yang rendah atau buruk dan yang terendah terdapat pada sampel bahan pakan dengan kode sampel BR1 16 sebesar 6,13 % artinya sampel bahan pakan dengan kode sampel BR1 16 memiliki kandungan mineral rendah serta memiliki kualitas yang bagus. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Enny Dalilah Linda Sari Lubis, Yusni Atifah, Novira, Yuni Erlitahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/799Profil Darah Pasien Kucing (Felis catus ) yang Terkena Leukopenia dan Anemia di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat2024-03-22T13:43:01+00:00Rita Hartati Ramberitahartatirambe14@gmail.comAbdul Razakritahartatirambe14@gmail.comNirma Cahyanti ritahartatirambe14@gmail.com<p>Kucing merupakan hewan yang sering dipelihara baik dipelihara dalam rumah maupun dibiarkanbebas di pekarangan tempat tinggal. Kucing seringkali terkena serangan virus yang dapatmenyebabkan tubuh menjadi lemah dan lesu sehingga perlu dilakukannya pemeriksaan darah.<br>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil darah pasien kucing (Felis catus) yang terkena leukopenia dan anemia di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat. Metode<br>penelitian yang digunakan berupa pengumpulan data dari hasil pemeriksaan hematologi darah pasien-pasien kucing di Laboratorium Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat mulai dari tanggal 19 Juni – 21 Juli 2023. Sampel darah kucing yang diambil berasal dari berbagai ras dan jenis kelamin tanpa batasan umur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat 8 ekor kucing yang terkena leukopenia dan 8 ekor kucing yang terkena anemia. Penyakit ini disebabkan oleh virus, dimana anemia disebabkan virus Feline Infectious Peritonitis (FIP) dan virus yang menyebabkan leukopenia adalah Feline panleukopenia virus.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rita Hartati Rambe, Abdul Razak, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/818Identifikasi Perbedaan Sub-Ordo Megachiroptera dan Sub-Ordo Microchiroptera Berdasarkan Habitat2024-03-23T15:27:27+00:00Nia Daniatiniadaniati3112@gmail.comYusni Atifahniadaniati3112@gmail.com<p>Artikel ini bertujuan untuk menggali dan mengidentifikasi perbedaan dalam preferensi habitat antara dua sub-ordo kelelawar yang signifikan, yaitu Megachiroptera dan Microchiroptera. Melalui analisis komprehensif terhadap perilaku, adaptasi morfologi, dan pola distribusi keduanya, penelitian ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor ekologis yang mempengaruhi pemilihan habitat kedua sub-ordo kelelawar ini.Penelitian ini mencakup tinjauan morfologi yang khusus dari Megachiroptera dan Microchiroptera untuk mengidentifikasi perbedaan adaptasi morfologis yang dapat mempengaruhi preferensi habitat. Selanjutnya, analisis pola distribusi geografis keduanya akan dilakukan untuk mengeksplorasi perbedaan dalam ekosistem yang menjadi tempat tinggal utama.Selain itu, fokus pada perilaku makan, reproduksi, dan migrasi akan memberikan gambaran tentang kebutuhan ekologis keduanya dalam berbagai habitat. Dengan memahami perilaku ini, artikel ini bertujuan untuk menyusun profil habitat yang lebih spesifik untuk kedua sub-ordo.Artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting pada pemahaman kita tentang preferensi habitat Megachiroptera dan Microchiroptera. Selain itu, hasil penelitian ini memiliki potensi untuk mendukung upaya konservasi dengan memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana kelelawar dapat dijaga dan dilestarikan di berbagai lingkungan.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nia Daniati, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/844Deteksi Telur Cacing Pada Feses Sapi Dengan Metode Apung2024-03-24T15:45:43+00:00Dhean lubillahdheanlubillah13@gmail.comYuni Ahdadheanlubillah13@gmail.comNirma Cahyanti dheanlubillah13@gmail.com<p>Sapi merupakan hewan ruminansia, yang memiliki keunikan dalam sistem pencernaannya terutama lambung sehingga mereka dapat mensintesis asam amino. Tidak jarang system pencernaan sapi terganggu salah satunya oleh parasit. Parasit merupakan salah satu jenis penyakit hewan maupun manusia yang sangat merugikan peternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deteksi telur cacing pada feses sapi dengan menggunakan metode apung. Metode penelitian yang digunakan berupa pengumpulan data dari hasil pemeriksaan feses sapi dari daerah 50 Kota dan Sijunjung menggunakan Metode Apung di Laboratorium Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat mulai dari tanggal 19 Juni – 21 Juli 2023. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat 3 telur cacing dengan jenis Oeshopagostomum radiatum, Strongyloides sp., Ascaris sp. Pada feses sapi dari daerah 50 Kota dan Sijunjung</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dhean lubillah, Yuni Ahda, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/861Artikel Review: Kajian Perilaku Owa Jawa Di Kebun Binatang Dengan Yang Berada di Wilayah Hutan Konservasi2024-03-25T12:53:38+00:00Anugra Saputra anugrasaputra26@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Owa Jawa adalah salah satu primata endemik yang ada di Indonesia, yang wilayah persebarannya terbatas di bagian barat pulau Jawa hingga bagian tengah. Hutan pegunungan rendah, perbukitan, dan hutan tropis dataran rendah merupakan ekosistem yang menjadi habitat satwa ini. Owa Jawa jarang sekali ditemukan di hutan pegunungan tinggi, karena keterbatasan tumbuhan yang menjadi pakan mereka (Supriatna & Ramadhan, 2016).. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi literatur dengan menganalisis atau mereview beberapa jurnal dengan menggunakan tiga database yaitu Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed. Ulasan ini memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana perbedaan perilaku Owa yang hidup di dalam kebun binatang dengan yang hidup di kawasan hutan konservasi. Serta lama pelatihan juga mempengaruhi perilaku owa. Penulis berharap ulasan ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terkait perilaku Owa di dalam kebun binatang dengan yang hidup di wilayah hutan konservasi. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Anugra Saputra https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/878Pengaruh Pendekatan STEM Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di Padang Pada Pembelajaran Biologi2024-03-25T13:32:57+00:00Henny Riris Pakpahanjellykumala23@gmail.comJelly Kumala Sarijellykumala23@gmail.comMutia Ramadinajellykumala23@gmail.comMutiara Salsabila Warmanjellykumala23@gmail.comRahmadhani Fitrijellykumala23@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan teknologi yang semakin pesat disebabkan oleh adanya revolusi industri yang kini telah memasuki revolusi industri 4.0 yang menyebabkan berbagai perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan yang harus membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan yang dikenal dengan istilah 21. keterampilan berabad-abad. Salah satu gerakan yang muncul adalah pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan STEM yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran biologi.Tujuan dari metode penelitian deskriptif adalah untuk mengumpulkan informasi dari hasil wawancara dengan guru biologi dari sekolah menengah atas sekolah. Dari Padang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah menengah Padang telah menerapkan pendekatan pembelajaran STEM yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan yang berdampak besar pada pembelajaran siswa yang dapat berkolaborasi, aktif dalam pembelajaran, menemukan masalah dan memberikan solusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan STEM dapat meningkatkan berpikir kritis siswa dengan belajar melalui ide-ide yang siswa temukan dalam permasalahan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Henny Riris Pakpahan, Jelly Kumala Sari, Mutia Ramadina, Mutiara Salsabila Warman, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/711Pengaruh Perbedaan Rasio Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Amaranthus tricolor2024-03-15T08:12:12+00:00Dea Ameliasitisoleha@radenfatah.ac.idSepti Hayatunsitisoleha@radenfatah.ac.idTria Nofitasitisoleha@radenfatah.ac.idSiti Solehasitisoleha@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Kandungan gizi pada </span><em><span style="font-weight: 400;">Amaranthus tricolor</span></em><span style="font-weight: 400;"> serta kandungan nutrisi pada kotoran kambing menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan rasio pupuk kendang terhadap pertumbuhan </span><em><span style="font-weight: 400;">Amaranthus tricolor</span></em><span style="font-weight: 400;">. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dari tiga perlakuan terdiri dari T0 (kontrol/tanpa pupuk kandang), T1 (25% pupuk kandang), dan T2 (50% pupuk kandang). Dengan pengulangan tiga kali pada tiap perlakuan. Parameter yang diamati pada pertumbuhan </span><em><span style="font-weight: 400;">A. tricolor</span></em><span style="font-weight: 400;"> adalah panjang akar (cm), jumlah daun (helai), dan tinggi tanaman (cm). Pengamatan parameter tersebut dilakuan dalam interval 2 hari selama 14 hari kecuali pada parameter panjang akar diamati setelah penelitian selesai utuk diamati. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan SPSS Statistics 22. Hasil analisis yang berbeda akan diuji dengan Uji Duncan pada significan level 0,05. dengan konsentrasi 25% pupuk kandang. Kosentrasi 25% pupuk kandang menghasilkan panjang akar 13,67 cm, banyak daun 14 helai dan tinggi tanaman 15,33 cm. Perbedaan perbandingan pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan </span><em><span style="font-weight: 400;">A. tricolor</span></em><span style="font-weight: 400;">. Pengaruh yang signifikan ditunjukkan pada perlakuan Tl.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dea Amelia, Septi Hayatun, Tria Nofita, Siti Solehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/728Struktur Komunitas Arthropoda di Wilayah Banyuasin: Analisis Indeks Keanekaragaman, Evaluasi Kekayaan Jenis, Kemerataan, serta Dominansi Jenis2024-03-16T02:33:56+00:00M. Rafli Ramadhanmrafliramadhan48@gmail.comLathy Okta Ramandhamrafliramadhan48@gmail.comRahma Annisamrafliramadhan48@gmail.comIrham Falahudinirhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.idTito Nursehairhamfalahudin_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Di Sumatra Selatan, perkebunan sawit, karet, dan hutan alami merupakan sumber daya ekonomi dan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman dan evaluasi kekayaan Jenis, kemerataan, serta dominansi jenis hewan tanah di tiga lokasi berbeda: hutan alami, kelapa sawit, dan karet. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">Pitfall Trap</span></em><span style="font-weight: 400;"> dalam praktiknya digunakan untuk menangkap dan memeriksa arthropoda, rayap, kumbang, atau serangga bergerak lainnya yang menggali tanah. Hasil penelitian keanekaragaman dan struktur komunitas Arthropoda di kawasan Banyuasin III terdapat 79 individu dari 9 ordo dan 18 spesies. Nilai indeks keanekaragaman (H’) keseluruhan habitat di wilayah Banyuasin III termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 2,00. Nilai 1,17-2,51 indeks kekayaan dan nilai 0,15-0,43 indeks dominansi kesuluruhan habitat tergolong rendah sedangkan nilai 0,48-0,66 indeks kemeratan termasuk kemerataan jenis yang tinggi dan sedang dengan komunitas yang stabil. Kesimpulannya kawasan Banyuasin III memiliki stabilitas ekosistem yang cukup layak untuk kehidupan arthropoda permukaan tanah</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 M. Rafli Ramadhan, Lathy Okta Ramandha, Rahma Annisa, Irham Falahudin, Tito Nursehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/746Identifikasi Jenis, Tekstur dan Struktur Tanah Di Komplek Jaka Permai Jakabaring Kota Palembang 2024-03-16T05:16:52+00:00Riska Febriyantiriskapebriyanti0@gmail.comHanifah Nur Rahmifitri_uin@radenfatah.ac.idFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Komplek Jaka Permai Jakabaring Kota Palembang adalah perumahan yang terletak di Jakabaring Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, tekstur dan struktur tanah apa saja yang ada dalam Komplek Jaka Permai Kota Palembang. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan dua titik, dimana titik pertama diambil di depan Komplek Jaka Permai sedangkan titik kedua diambil di daerah belakang Komplek Jaka Permai Kota Palembang. Parameter yang diamati adalah jenis tanah, tekstur tanah, dan struktur tanah yang berada di daerah Komplek Jaka Permai Kota Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah di Daerah Komplek Jaka Permai memiliki variasi karakteristik. Secara umum, tanah di wilayah ini didominasi oleh tekstur tandus dan berpasir. Namun, beberapa lokasi tertentu menunjukkan perbedaan dalam tekstur tanah, seperti adanya tanah humus yang berada di bagian depan Komplek Jaka Permai Jakabaring Kota Palembang</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Riska Febriyanti, Hanifah Nur Rahmi, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/763Analisis Sampel Darah Kerbau (Bubalus Bubalis) Melalui Pemeriksaan Hematologi Lengkap di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumatera Barat2024-03-20T08:02:22+00:00 Nur Annisaannisajks16@gmail.comYuni Ahdaannisajks16@gmail.comNirma Cahyanti annisajks16@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Kerbau (</span><em><span style="font-weight: 400;">Bubalus bubalis</span></em><span style="font-weight: 400;">) merupakan salah satu jenis ternak unggulan di Sumatera Barat. Ternak ini sudah berabad tahun yang lalu dipelihara masyarakat dan telah menjadi bagian dari adat istiadat dan usaha tani. Namun populasi ternak kerbau di Indonesia mengalami penurunan 10 tahun terakhir. Sehingga beberapa peternakan kerbau di sumatera barat melakukan pemeriksaan kesehatan pada kerbau dengan melakukan uji hematologi darah lengkap. Uji hematologi lengkap ini dilakukan di laboratorium UPTD rumah sakit hewan Sumatera barat dengan menggunakan alat </span><em><span style="font-weight: 400;">hematologi analyzer. </span></em><span style="font-weight: 400;">Pemeriksaan darah lengkap merupakan salah satu parameter pokok dalam menunjang diagnosis terhadap suatu penyakit. Uji Hematologi darah lengkap dilakukan pada saat kerja praktek lapangan atau magang pada tanggal 24 Juli sampai 24 Agustus 2023 dengan hasil analisis uji hematologi lengkap yang dilakukan pada sampel darah kerbau sebanyak 12 sampel, dimana pada uji hematologi didapat beberapa sampel darah kerbau yang mengalami leukositosis berjumlah 2 kerbau, limfositosis berjumlah 1 kerbau, limfositopenia berjumlah 4 kerbau, dan yang terakhir trombositopenia berjumlah 1 kerbau. Dimana rata-rata sampel yang terkena limfositopenia terdapat parasit </span><em><span style="font-weight: 400;">Anaplasma</span></em><span style="font-weight: 400;"> Sp. yang dapat menyerang kekebalan tubuh kerbau.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nur Annisa, Yuni Ahda, Nirma Cahyanti https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/771Pemanfaatan Nematoda Entomopatogen Steinernema sp. dan Heterorhabditis sp. Pada Pertanian2024-03-21T03:27:07+00:00Annisa Luthfi Insaniannisaluthfiinsani@gmail.comArisa Ramaliaannisaluthfiinsani@gmail.comBella Amandaannisaluthfiinsani@gmail.comRia Anggriyaniannisaluthfiinsani@gmail.com<p>Nematoda entomopatogen, kelompok nematoda parasit yang menyerang dan menyebabkan kematian pada serangga, telah sukses dikomersilkan sebagai agen pengendalian biologis untuk berbagai jenis hama. Kelompok Steinernematid, seperti Steinernema feltiae, telah berhasil diaplikasikan dalam berbagai spesies hama dengan keunggulan dalam kecepatan tindakan terhadap inang, kemudahan aplikasi, serta keamanan terhadap mamalia dan tanaman. Nematoda ini memiliki kesesuaian dan kualitas sebagai agen pengendalian biologis dengan cakupan inang yang luas, kemampuan pencarian inang yang baik, kematian inang yang cepat, serta sifat aman terhadap lingkungan, yang terbukti dengan pendaftaran di US Environmental Protection Agency (EPA). Diterapkan sebagai agen pengendalian biologis inundatif untuk serangga hama yang menyebar melalui tanah pada berbagai tanaman pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan nematoda pada pertanian dan menggunakan metode literature review dengan memanfaatkan database Google Scholar.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Annisa Luthfi Insani, Arisa Ramalia, Bella Amanda, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/789Peran Morfogen FGF Dan MITF Pada Proses Pembentukan Mata Sebagai Upaya Pencegahan Kerusakan Lensa Dan Retina Mata2024-03-22T07:03:01+00:00Midratul Fardilladila140719@gmail.comShalliy Azharadila140719@gmail.comDinda Aprimonikadila140719@gmail.comLisa Safitridila140719@gmail.comSiska Alicia Farmadila140719@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pembentukan mata melibatkan sejumlah proses kompleks yang dikontrol oleh berbagai faktor, termasuk morfogen seperti FGF (Fibroblast Growth Factor) dan MITF (Microphthalmia-Associated Transcription Factor). Dalam konteks ini, peran FGF dan MITF dalam pencegahan kerusakan lensa dan retina mata menarik untuk dipertimbangkan. FGF memainkan peran penting dalam proliferasi sel dan diferensiasi, berpotensi mempengaruhi pembentukan lensa dan retina. MITF, di sisi lain, mengatur perkembangan melanosit dan terlibat dalam spesifikasi sel-sel pigmen retina. Pemahaman mendalam tentang regulasi dan interaksi keduanya dapat memberikan wawasan yang berharga dalam upaya pencegahan kerusakan mata, termasuk perlindungan terhadap lensa dan retina dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan. Penelitian lanjutan terfokus pada mekanisme interaksi FGF dan MITF dapat membuka jalan bagi pengembangan strategi pencegahan yang lebih efektif terhadap kerusakan mata</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Midratul Fardilla, Shalliy Azhara, Dinda Aprimonika, Lisa Safitri, Siska Alicia Farmahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/807Studi Literatur Pemanfaatan Sampah dan Limbah Padat Menjadi Produk Kreatif Yang Bermanfaat2024-03-22T14:15:27+00:00Friti Sintapritisinta@gmail.comNurul hamdiah BTRpritisinta@gmail.comWandra Apriyozapritisinta@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Sampah dan limbah padat telah menjadi masalah lingkungan serius di banyak negara. Volume sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan konsumsi masyarakat. Pengelolaan sampah yang buruk berpotensi mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mendaur ulang dan memanfaatkan kembali sampah menjadi produk bernilai ekonomi dan bermanfaat, seperti kerajinan tangan, furnitur, hingga pupuk kompos. Selain mengurangi sampah, daur ulang sampah dapat membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja baru. Namun, transformasi sampah menjadi produk inovatif membutuhkan teknologi, kreativitas, dan kerjasama multisektor untuk mengatasi berbagai tantangan. Dukungan terintegrasi dari seluruh pemangku kepentingan diperlukan agar upaya daur ulang sampah dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan lingkungan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Friti Sinta, Nurul hamdiah BTR, Wandra Apriyozahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/825Perbanyakan Tanaman Durian (Durio Zibethinus Murr.) dengan Teknik Sambung Pucuk di Balai Benih Induk Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat2024-03-24T04:15:40+00:00Husnul Khatimahhsnlkhtmh29@gmail.comViolitahsnlkhtmh29@gmail.comYuli Suprayitnohsnlkhtmh29@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini mengulas proses perbanyakan tanaman durian (</span><em><span style="font-weight: 400;">Durio zibethinus</span></em><span style="font-weight: 400;">, Murr.) melalui metode sambung pucuk dengan penekanan pada teknik penyungkupan, pemilihan batang, dan pembentukan kalus. Penyungkupan dilakukan setelah 21 hari, diikuti dengan pembukaan sungkup kecil setelah 10 hari, dan penungguan selama sebulan di luar sungkup untuk persiapan pemasaran bibit durian. Hasil pengukuran di tempat penakar menunjukkan produksi sambung pucuk antara 300 hingga 500 bibit dalam 8 jam kerja, dengan beberapa sambungan dilengkapi sungkup hitam untuk mengatasi kondisi panas. Keberhasilan sambungan dinilai dari warna hijau pada </span><em><span style="font-weight: 400;">entres</span></em><span style="font-weight: 400;"> setelah 3-4 bulan. Selain itu, faktor kesulitan di lapangan, seperti pengikatan batang dan ketergantungan pada daya gabung serta hubungan kekerabatan. Implementasi yang tepat dapat menghasilkan bibit durian berkualitas.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Husnul Khatimah, Violita, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/852Perbandingan Metoda Ekstraksi DNA Saliva 2024-03-25T06:57:47+00:00Yani Putri Utamayaniputriutama07@gmail.comAfifatul Achyaryaniputriutama07@gmail.comIra Wahyuniyaniputriutama07@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan bagian dari sel yang dapat dipakai sebagai alat identifikasi suatu organisme termasuk manusia. atau isolasi DNA adalah metode pemurnian DNA dengan menggunakan metode fisik dan/atau kimia dari sampel yang memisahkan DNA dari membran sel, protein, dan komponen seluler lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metoda atau perlakuan yang terbaik untuk mendapatkan kemurnian DNA terbaik. Metode yang dilakukan yaitu membandingkan volume saliva yang digunakan dan elution buffer yang dipanaskan atau yang tidak dipanaskan. Hasil yang didapat pada penelitian ini ialah kemurnian DNA terbaik diperoleh pada perlakuan volume saliva tertinggi dan elution buffer dipanaskan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yani Putri Utama, Afifatul Achyar, Ira Wahyunihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/868Perbandingan Metoda Pewarnaan Elektroforesis Dengan Menggunakan Gel Red (Pre-Cast, Direct-Staining dan Post-Staining)2024-03-25T13:11:42+00:00Salsa Novela alAzaliasalsanvla18@gmail.comAfifatul Achyarsalsanvla18@gmail.comIra Wahyunisalsanvla18@gmail.com<p>Metode pemisahan molekul berdasarkan panjang maupun besar molekul dengan arus listrik disebut dengan elektroforesis. Prinsip dasar elektroforesis adalah pergerakan molekul bermuatan atau ion melalui medium semi solid di bawah pengaruh suatu medan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metoda pewarnaan elektroforesis yang terbaik dalam menggunakan GelRed dalam pewarnaannya. Metode yang dilakukan adalah membandingkan metoda Pre-Cast, Direct-Staining dan Post-Staining. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah metode yang menghasilkan pita DNA yang jelas yaitu metode direct-staining.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Salsa Novela alAzalia, Afifatul Achyar, Ira Wahyunihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/885Analisis Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran Biologi2024-03-25T13:54:42+00:00Eby Restudilaebyyyrstdl@gmail.com Fanni Ochtaviana Marselebyyyrstdl@gmail.comMiftahul Shalsya Aulia Putriebyyyrstdl@gmail.com Rahmadhani Fitriebyyyrstdl@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Sistem pendidikan yang bermutu dianggap sebagai kunci utama dalam membentuk generasi yang berkualitas. Namun, evaluasi terhadap pendidikan saat ini menunjukkan adanya kekurangan, terutama terkait dengan model pembelajaran yang diterapkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap efektif adalah Problem Based Learning (PBL), di mana pembelajaran dilakukan melalui pemecahan masalah nyata atau situasi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di SMA Negeri 7 Sijunjung. Metode observasi, wawancara dengan seorang guru Biologi di SMA Negeri 7 Sijunjung, dan studi literatur digunakan sebagai pendekatan penelitian. Hasil wawancara dengan guru tersebut menunjukkan bahwa sekolah telah memilih menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran. Guru tersebut melaporkan bahwa model ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di SMA Negeri 7 Sijunjung. Melalui PBL, peserta didik dapat mengasah keterampilan analitis, kemampuan berkomunikasi, dan keterampilan merumuskan hasil dari data yang mereka peroleh dalam kelompok. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SMA Negeri 7 Sijunjung memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Model ini membuka ruang untuk pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam analisis, komunikasi, dan formulasi hasil, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan interaktif.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Eby Restudila, Fanni Ochtaviana Marsel, Miftahul Shalsya Aulia Putri, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/719Pemanfaatan Etnobotani Pinang (Areca catechu L) di Perum Griya Asri Kecamatan Gandus Palembang2024-03-16T01:41:01+00:00Fretifretiazarah@gmail.comDelia Yusfaranifretiazarah@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Areca catechu L dikenal sebagai pinang, merupakan tanaman monokotil. Pinang tanaman ini memiliki akar serabut dan merupakan anggota keluarga palmae. Pohon pinang bisa tumbuh setinggi 25 meter, batangnya tegak lurus dan agak licin. Diameter jarak antar ruas batang adalah 15 cm. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat pada umumnya berkaitan dengan kombinasi bioaktif yang dihasilkannya. Flavonoid, alkaloid, dan terpenoid adalah berbagai macam metabolit bebas yang berubah dalam siklus biosintetiknya. Etnobotani dapat digunakan untuk mendokumentasikan tujuan penelitian ini. Alat dan bahan yang digunakan wawancara untuk responden terpilih yaitu handphone, serta alat tulis. Adapun objek dalam penelitian ini yaitu masyarakat sekitar Perum Griya Asri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi yang jelas yang ditujukan untuk menggambarkan dan menyelidiki peristiwa, keyakinan, aktivitas sosial, kekhasan dan wawasan secara individu maupun kelompok atau sebaliknya pada tempat dan area penelitian. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Perum Griya Asri, Gandus Palembang didapatkan bahwa masyarakat memanfaatkan pinang sebagai obat, khususnya menginang, obat luka, dan obat gatal. Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah batang, buah dan biji pinang, namun ada manfaat lain yang belum masyarakat Perum Griya Asri ketahui yaitu buah pinang bisa dibuat jamu</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Freti, Delia Yusfaranihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/736Kajian Etnobotani Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Di Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin2024-03-16T03:48:27+00:00Nurul Pajria Aprilianinurulfajriapriani@gmail.comDelia Yusfaraninurulfajriapriani@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan dan pemanfaatannya dalam sehari-hari pada suatu adat suku bangsa. Tumbuhan obat erat hubungannya dengan pengobatan-pengobatan tradisional, karena sebagian besar penggunaan tumbuhan obat tidak didasarkan pada pengujian klinis laboratorium langsung, melainkan berdasarkan pada pengalaman penggunaan. Penelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan kajian etnobotani Daun Pandan Wangi (</span><em><span style="font-weight: 400;">Pandanus amaryllifolius</span></em><span style="font-weight: 400;">) di Desa Sedang Kab. Banyuasin. Melalui survey yang melibatkan beberapa masyarakat Desa Sedang Kab. Banyuasin yang masih memanfaatkan tanaman Daun Pandan Wangi (</span><em><span style="font-weight: 400;">Pandanus amaryllifolius</span></em><span style="font-weight: 400;">). Dan analisis data menggunakan observasi wawancara langsung. Ditemukan bahwa sebagian masyarakat masih memanfaatkan tanaman tersebut Sebagai pewangi makanan, pewarna alami, produk busana, kerajinan dan masker kulit kering. Namun belum mengetahui ada manfaat lain yang terdapat pada tanaman Daun pandan wangi (</span><em><span style="font-weight: 400;">Pandanus amaryllifolius</span></em><span style="font-weight: 400;">) contohnya sebagai larvasida alami bagi aedes aegypti dan sebagai daya hambat terhadap bakteri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada 5 manfaat Daun pandan wangi (</span><em><span style="font-weight: 400;">Pandanus amaryllifolius</span></em><span style="font-weight: 400;">) yang sampai sekarang masih digunakan masyarakat Desa Sedang Kec. Suak Tapeh Kab. Banyuasin.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurul Pajria Apriliani, Delia Yusfaranihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/753Inventarisasi Jenis Rempah-Rempah di Pasar Modern Kota Palembang2024-03-16T09:55:46+00:00Suci Rahmadanisucirahmadani611@gmail.comOlivia Nabila Riskiolivia85211@gmail.comMeta Yulianaolivia85211@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pasar modern adalah pasar yang pengelolaannya dikelola secara modern seperti supermarket atau swalayan, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen. Rempah merupakan bagian dari tanaman yang pemanfaatannya berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis rempah yang ada di pasar modern beserta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan langsung di enam pasar modern yang ada di kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data di lapangan dilakukan melalui observasi, studi literatur dengan melakukan pengamatan secara langsung. Data yang diperoleh dari hasil observasi di lapangan dianalisis secara deskriptif. Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik persentase ketersediaan rempah. Hasil yang didapatkan dari penelitian terdapat 53 jenis rempah yang diperjual belikan di pasar modern Kota Palembang. Rempah-rempah tersebut diperjual belikan dalam beberapa bentuk yaitu rempah kering dan dalam bentuk kemasan. Rempah-rempah tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda satu sama lainnya antara lain sebagai bumbu, penguat cita rasa, pengharum, pengawet makanan, obat tradisional, maupun kias.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Suci Rahmadani, Olivia Nabila Riski, Meta Yulianahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/779Literatur Riview : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Spina Bifida Pada Bayi Baru Lahir2024-03-22T02:30:05+00:00Mutiara Sarimutiarasarri93@gmail.comLidya Eka Putrimutiarasarri93@gmail.comElviona Heafizmutiarasarri93@gmail.comYusni Atifahmutiarasarri93@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Spina bifida adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Penyakit ini merupakan suatu bentuk kelainan tuba neural. Tuba neural tidak menutup dengan sempurna, sehingga tulang belakang yang melapisi dan melindunginya tidak terbentuk dan menutup sebagaimana mestinya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan kerusakan pada kedua komponen tersebut (sumsum tulang belakang dan tulang belakang).Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi </span><em><span style="font-weight: 400;">spina bifida</span></em><span style="font-weight: 400;"> pada bayi baru lahir . Metode yang digunakan dalam penulisan literature review adalah metode literature review artikel yang didapatkan melalui publikasi atau database yang diterbitkan antara tahun 2010 sampai 20223 dengan menggunakan kriteria inklusi dengan sumber artikel dan jurnal yang sesuai dengan literature. Berdasarkan hasil literature review ada beberapa faktor yang menyebabkan spina bififda pada bayi yang baru lahir diantaranya Kurang asupan asam folat, kurangnya nutrisi saat kehamilan, penyakit diabetes, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi epilepsi atau gangguan mental seperti asam valproate dan carbamazepine membuat bayi menderita Spina Bifida. Genetik dan riwayat keluarga, dan obesitas pada masa sebelum kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu hamil memiliki bayi cacat tabung saraf, termasuk Spina Bifida</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Mutiara Sari, Lidya Eka Putri, Elviona Heafiz, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/797Dampak dan Pencegahan Polusi Udara Yang Terjadi Akibat Kebakaran Lahan Terhadap Kesehatan Masyarakat di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat2024-03-22T13:24:47+00:00Airin Sapnalativaqolbi260217@gmail.comLativa Qolbilativaqolbi260217@gmail.comRifaa Salsabillalativaqolbi260217@gmail.comArdilativaqolbi260217@gmail.comRia Anggriyanilativaqolbi260217@gmail.com<p>Kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, memberikan dampak serius terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak polusi udara yang dihasilkan oleh kebakaran lahan dan menyelidiki upaya pencegahan yang dapat diimplementasikan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Studi ini juga mengidentifikasi beberapa strategi pencegahan, termasuk perencanaan tata ruang yang berkelanjutan, peningkatan pengelolaan lahan, serta peningkatan kesadaran masyarakat terkait bahaya kebakaran lahan dan polusi udara. Penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dampak polusi udara akibat kebakaran lahan di Kota Padang dan menekankan urgensi penerapan langkah-langkah pencegahan yang berkelanjutan guna melindungi kesehatan masyarakat.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Airin Sapna, Lativa Qolbi, Rifaa Salsabilla, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/815Pertumbuhan Tanaman Salam (Syzygium polyanthum) Di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat2024-03-22T14:41:02+00:00Fadilla Lesminafadillalesmina01@gmail.comAzwir Anharfadillalesmina01@gmail.comEra Sulastrifadillalesmina01@gmail.com<p>Pertumbuhan tanaman adalah peristiwa bertambahnya ukuran tanaman yang dapat diukur dari bertambah besar dan tingginya organ tumbuhan. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan jumlah dan ukuran sel. Salah satu tanaman yang dipilih untuk melihat pertumbuhan tanamannya adalah tanaman salam (Syzygium polyanthum). Tanaman salam merupakan tanaman dari family Myrtaceae. Daunnya memiliki aroma yang khas, sehingga aroma dari daun ini dimanfaatkan untuk memberikan rasa pada makanan. Tanaman salam memiliki potensi sifat antioksidan dan antiinflamasi. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan salam, diantaranya suhu, kelembaban, media tanam, intensitas cahaya, dan lain sebagainya. Tahapan kegiatan untuk menumbuhkan tanaman salam dimulai dari persiapan biji, penyemaian biji, dan penyapihan bibit, hingga pendistribusian tanaman yang telah mencapai usia yang cukup kepada masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman salam di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dari 26 Juli sampai 26 Agustus 2023, di Persemaian Dinas Kehutanan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti penggunaan sungkup, paranet, campuran sekam padi sebagai media tanam, dan lain sebagainya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman salam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sungkup pada bibit tanaman salam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dengan rata-rata biomassa bibit yang menggunakan sungkup mencapai 4,8 gram, berbanding 0,5 gram pada bibit tanpa sungkup</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fadilla Lesmina, Azwir Anhar, Era Sulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/842Analisis Variasi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Pada Budidaya Hidroponik: Literature Review 2024-03-24T15:09:50+00:00Lidya Eka Putrirestifevria@fmipa.unp.ac.idDesvita Rahmarestifevria@fmipa.unp.ac.idAulia Insyani Syahfitrirestifevria@fmipa.unp.ac.idResti Fevriarestifevria@fmipa.unp.ac.id<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Bayam merah adalah salah satu tanaman budidaya dengan kandungan antosianin. Seiring perkembangan teknologi, budidaya bayam merah dapat dilakukan dengan kondisi lahan yang sempit. Hidroponik merupakan metode sistem tanam untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman dengan kondisi lahan yang terbatas. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengetahui variasi media tanam yang cocok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah pada budidaya hidroponik. Metode yang digunakan dalam penulisan literature riview adalah metode literature review artikel yang didapatkan melalui publikasi atau database yang diterbitkan antara tahun 2013 sampai 2023 dengan menggunakan kriteria inklusi dengan sumber artikel dan jurnal yang sesuai dengan literature. Berdasarkan hasil literature riview diketahui bahwa rerata tinggi tanaman bayam merah terdapat pada media tanam rockwool dan serabut kelapa, jumlah rerata tertinggi daun bayam merah dengan media tanam arang sekam dan rockwool, dan berat basah tertinggi tanaman bayam merah pada media tanam arang sekam.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Lidya Eka Putri, Desvita Rahma, Aulia Insyani Syahfitri, Resti Fevriahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/859Artikel Review: Analisis Keberadaan Bakteri Coliform dan Escherichia coli Pada Es Batu2024-03-25T12:51:41+00:00Melsi Afrilianamelsiafril@gmail.comDwi Hilda Putrimelsiafril@gmail.com<p>Es batu merupakan produk makanan yang sudah sangat dikenal di masyarakat, es batu dianggap aman untuk dikonsumsi dan sering digunakan sebagai cara untuk mempertahankan kesegaran atau memperpanjang umur simpan makanan. Kontaminasi bakteri dapat terjadi karena tercemarnya bahan baku pembuatan es, kontaminasi pangan dapat berasal dari mikrobilogis, fisik maupun kimiawi. Kontaminasinya dapat menimbulkan penyakit terutama gangguan saluran pencernaan seperti diare, disentri, demam tifoid, kolera dan gastroenteritis. Metode penelitian menggunakan literature review dengan database Google scholar, Sciencedirect dan Lens.org. Hasil penelitian menunjukkan cemaran es batu banyak yang mengandung bakteri Coliform terutama E. coli. Cemaran ini disebabkan oleh lingkungan tempat menjual yang tidak higienis, bahan baku yang tidak baik dan lainnya.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Melsi Afriliana, Dwi Hilda Putrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/876Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Literasi Sains Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi2024-03-25T13:31:23+00:00Sandra Evhan Nisaevhannisasandra@gmail.comNurul Izza Az Zahraevhannisasandra@gmail.comAldora Irwantoevhannisasandra@gmail.comRabiatul Adawwiyahevhannisasandra@gmail.comRahmadhani Fitrievhannisasandra@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing berbasis literasi sains terhadap pembelajaran materi keanekaragaman hayati. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan literatur review beberapa artikel terkait pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis literasi sains terhadap hasil belajar siswa selain itu juga dengan melakukan observasi kepada guru biologi di SMAN Bukittinggi dengan memberikan lembar observasi menggunakan Google Form. Hasil penelitian ini didapatkan penerapan model pembelajaran inquiry terbimbing berbasis literasi sains memiliki pengaruh terhadap pembelajaran materi keanekaragaman hayati. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep, berpikir kritis, dan hasil belajar mereka. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan literasi sains yang diperlukan dalam memahami konsep keanekaragaman hayati.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sandra Evhan Nisa* ,, Nurul Izza Az Zahra, Aldora Irwanto, Rabiatul Adawwiyah, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/709Kualitas Air Sungai Tambangan Kelekar Sebagai Air Domestik Bagi Masyarakat Muara Enim, Sumatera Selatan2024-03-15T07:56:23+00:00semnas semnassemnas@fmipa.unp.ac.idAtina Qurba Hanifasitisoleha@radenfatah.ac.idDwi Pusvitasitisoleha@radenfatah.ac.idSiti Solehasitisoleha@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Standar baku mutu air Sungai Tambangan Kelekar harus diperhatikan karena peranannya sebagai sumber air domestik bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kualitas air pada Sungai Tambangan Kelekar harus diketahui melalui parameter biologi, kimia dan fisika. Tahapan penelitian terdiri dari pengambilan sampel dan pengujian kualitas air sungai. Kualitas air sungai diuji dengan menggunakan pendekatan biologi (MPN), kimia (TSS dan TDS) dan fisika (pH). Analisis MPN sampel hulu sungai menunjukkan bakteri koliform sebanyak 33 per 100 mL pada uji penduga dan 12 per 100 mL pada uji penguat. Pada sampel hilir sungai, uji penduga memperlihatkan 12 bakteri koliform per 100 mL dan 9 bakteri koliform per 100 mL pada uji penguat. TSS pada hulu sungai sebesar 10 mg/L, dan pada hilir sungai sebesar 4,4 mg/L. Nilai TDS pada hulu dan hilir sebesar 30 mg/L dan 4 mg/L ssecara berturut-turut. Nilai pH pada hulu dan hilir sungai adalah 9,6 dan 8,5 secara berturut- turut. Parameter biologi, kimia dan fisika memperlihatkan bahwa air Sungai Tambangan Kelekar tidak memenuhi kriteria sebagai sumber air domestik</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 semnas semnas; Atina Qurba Hanifa, Dwi Pusvita, Siti Solehahttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/726Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi SMA Boarding School Di Kalimantan Selatan2024-03-16T02:21:46+00:00Khairunnisa2110119120010@mhs.ulm.ac.idNurul Hidayati Utami2110119210009@mhs.ulm.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh individu di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Pembelajaran Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang melibatkan pemahaman fakta, hukum dan prinsip yang didapatkan melalui proses ilmiah, yang seringkali melibatkan pemecahan masalah dan memerlukan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran Biologi SMA </span><em><span style="font-weight: 400;">Boarding School</span></em><span style="font-weight: 400;"> Kalimantan Selatan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran Biologi di SMA Boarding school di Kalimantan selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket yang sudah divalidasi. Adapun Populasi merupakan peserta didik SMA </span><em><span style="font-weight: 400;">Boarding School</span></em><span style="font-weight: 400;"> Kalimantan Selatan pada kelas X, XI dan XII tahun ajaran 2023/2024 yang telah mengikuti pembelajaran Biologi, pengambilan sampel dilakukan secara random dilakukan secara acak. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik berada pada kategori sedang, hal ini didukung oleh setiap aspek kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam pengambilan data yaitu kemampuan menganalisis, kemampuan menyimpulkan, kemampuan mensintesis, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan mengevaluasi berada ada kategori yang sama. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Biologi yang dilakukan telah berkontribusi terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Khairunnisa, Nurul Hidayati Utamihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/744ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN DI KAWASAN HUTAN TANAM PADA KHDTK KEMAMPO KABUPATEN BANYUASIN2024-03-16T04:52:05+00:00 Raka Setiadidwitantoahmad4@gmail.comAhmad Dwitantodwitantoahmad4@gmail.comNovin Teristiandidwitantoahmad4@gmail.com<p> </p> <p><span style="font-weight: 400;">Hutan Tanam merupakan salah satu hutan yang terdapat di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Kabupaten Banyuasin, hutan ini mempunyai keanekaragaman vegetasi yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Line Transect dengan area berukuran 10x10 meter yang didalamnya terdapat sub-plot line transect 5x5 meter, dan 2x2 meter untuk mengukur pohon, pancang, dan semak, Komposisi spesies tumbuhan yang terdapat di Hutan Tanam terdiri dari 13 spesies dari 38 individu. Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan yang tertinggi dimiliki oleh Gaharu (Aquilaria sp) dengan nilai Indeks Nilai Penting (INP) 196,69% Sedangkan spesies tumbuhan yang memiliki INP terendah adalah Lidah Biru (Melastoma offine) dengan nilai penting sebesar 31,23. </span><span style="font-weight: 400;">Hutan Tanam Memiliki Indeks Nilai penting yang tinggi</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Raka Setiadi, Ahmad Dwitanto, Novin Teristiandihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/760ANALISIS SIKAP DISIPLIN PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS2024-03-16T10:38:15+00:00Yulina Safitri2110119320012@mhs.ulm.ic.idNurul Hidayati Utami2110119210009@mhs.ulm.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Disiplin adalah suatu tindakan manajemen untuk mendorong agar para peserta didik dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam sekolah , yang di dalamnya mencakup, tata tertib, atau ketentuan- ketentuan, adanya kepatuhan para peserta didik , dan sanksi bagi pelanggar. Disiplin dalam pembelajaran Biologi terkait dengan keadaan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran Biologi </span><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap disiplin melalui hasil belajar pada siswa Kelas XII SMA Negeri Banjarmasin.</span> <span style="font-weight: 400;">Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan </span><span style="font-weight: 400;">tujuan menggali dan mengkaji data dari kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. </span><span style="font-weight: 400;">Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIPA disebuah SMA Negeri di kota Banjarmasin. Sampel penelitian diambil dari kelas XII MIPA secara acak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan pengisian angket oleh peserta didik mengenai kedisiplinan belajaran Biologi. Dari hasil penelitian diatas disimpulkan bahwa sikap kedisiplinan melalui hasil belajar kognitif pada peserta didik di SMA Negeri Banjarmasin berkategori sedang, hal ini membuktikan bahwa Peserta didik memiliki tanggung jawab dalam pembelajaran Biologi. </span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yulina Safitri, Nurul Hidayati Utamihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/769Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Miopia Pada Mahasiswa Kimia Angkatan 2021 Universitas Negeri Padang2024-03-21T03:05:16+00:00Rita Hartati Ramberitahartatirambe14@gmail.comNiken Ayu Prachelia Putriritahartatirambe14@gmail.comYusni Atifahritahartatirambe14@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Miopia merupakan suatu kelainan refraksi, yaitu berkas sinar sejajar yang masuk ke dalam mata, pada keadaan tanpa akomodasi, dan dibiaskan disuatu titik fokus di depan retina. Miopia ini sering dialami oleh mahasiswa yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi terjadinya miopia pada mahasiswa kimia angkatan 2021. Penelitian ini termasuk dalam penelitian </span><em><span style="font-weight: 400;">explanatory research</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan pendekatan </span><em><span style="font-weight: 400;">cross sectional</span></em><span style="font-weight: 400;">. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden dengan teknik total sampling. Hasil penelitian ini terdapat 8 orang (20%) responden menderita miopia dari total 40 orang responden pada penelitian ini. Adapun faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya miopia pada mahasiswa kimia angkatan 2021 yaitu faktor keturunan/parental dan juga faktor lamanya penggunaan Hp/laptop lebih dari 2 jam sebanyak 18 orang (70%), serta faktor jarak membaca buku pada mahasiswa kimia angkatan 2021</span> <span style="font-weight: 400;">< 30 cm sebanyak 29 orang (72,5%).</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rita Hartati Rambe, Niken Ayu Prachelia Putri, Yusni Atifahhttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/787Studi Literatur Pemanfaatan Cangkang Telur Menjadi Pupuk Organik Yang Baik Untuk Tanaman2024-03-22T05:13:50+00:00Dinda Nurhasanahdindanurhasanah261@gmail.comNovriska Fitridindanurhasanah261@gmail.comSyafiq Ayadidindanurhasanah261@gmail.comArdidindanurhasanah261@gmail.comRia Anggriyanidindanurhasanah261@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Cangkang telur merupakan salah satu sampah organik yang banyak ditemukan dan berasal dari rumah tangga. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masyarakat umumnya belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik seperti pemisahan sampah organik dan anorganik. Namun untuk pemanfaatan sampah rumah tangga yang berupa cangkang telur belum banyak dilakukan oleh masyarakat. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan pelatihan bagi masyarakat untuk memanfaatkan sampah yang berupa cangkang telur untuk dimanfaatkan baik untuk tempat persemaian dan pengolahan lebih lanjut sebagai pupuk organik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Vertisol merupakan tanah yang memiliki kandungan liat yang tinggi dan umumnya memiliki kandungan bahan organik dan hara N tersedia yang rendah. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan penambahan pupuk organik cair (POC), salah satunya adalah POC berbahan dasar cangkang telur. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan, pemahaman dan wawasan terhadap manfaat cangkang telur.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dinda Nurhasanah, Novriska Fitri, Syafiq Ayadi, Ardi, Ria Anggriyanihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/805Pertumbuhan Tanaman Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Sebagai Pengganti Bahan Bakar Batu Bara2024-03-22T14:13:11+00:00Tiara Febrianatiarafebriana252@gmail.comIrma Leilani Eka Putritiarafebriana252@gmail.comEra Sulastritiarafebriana252@gmail.com<p>Tanaman Kaliandra merupakan tanaman perdu yang mempunyai batang berkayu, bertajuk lebat, dapat mencapai tinggi hingga 20 meter dan mempunyai perakaran yang dalam hingga 1,5 meter sampai 2 meter. Kaliandra merupakan salah satu leguminosa pohon atau semak yang memiliki beberapa spesies yang termasuk dalam famili Leguminoseae. Kaliandra telah dimanfaatkan dan dikembangkan untuk bahan energi biomassa. Kurangnya bahan bakar fosil salah satunya batu bara sebagai sumber energi menjadi alasan mengapa kaliandra digunakan sebagai alternatif. Kaliandra dipercaya memiliki 4.800 kkal per kilogram kayunya sehingga dipercaya mampu menggantikan batu bara. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan kayu Kaliandra adalah PT. Semen Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan tanaman kaliandra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan dari 26 Juli 2023 sampai 26 Agustus 2023, di Persemaian UPTD Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. Adapun hasil penelitian ini membahas terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kaliandra yang meliputi faktor internal seperti genetik dan hormon sedangkan faktor eksternal berupa suhu, cahaya, kelembaban dan media tanam.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Tiara Febriana, Irma Leilani Eka Putri, Era Sulastrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/823Teknik Perbanyakan Tanaman dengan Metode Sambung Pucuk (Grafting) Tanaman Durian (Durio zibenthinus) Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Benih Induk Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat2024-03-24T04:06:42+00:00Rahmatul Huda Asrarahmatulasra@gmail.comViolitarahmatulasra@gmail.com Yuli Suprayitnorahmatulasra@gmail.com<p><em><span style="font-weight: 400;">Grafting</span></em><span style="font-weight: 400;"> atau sambung pucuk merupakan teknik umum dalam memperbanyak tanaman dengan menggabungkan bagian batang atas dan batang bawah. Setelah pengombinasian senyawa antara kedua tanaman, regenerasi jaringan terjadi pada bekas tautan atau sambungan, membentuk tanaman baru. Dalam konteks penyambungan, istilah-istilah seperti 'stock' atau 'rootstocks' (batang bawah), 'scion' atau 'enris' (batang atas), dan 'interstock' (batang perantara) memiliki peran penting. Sambung pucuk banyak dipilih karena produksi yang cepat, berasal dari klon unggul, akar tunggang, pertumbuhan seragam, dan ketahanan terhadap hama serta penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pertumbuhan sambung pucuk pada tanaman durian sukun (</span><em><span style="font-weight: 400;">Durio zibenthinus</span></em><span style="font-weight: 400;">), melibatkan eksperimen untuk mengevaluasi hasil dari teknik ini. Hasil eksperimen dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang efektivitas dan potensi sambung pucuk pada tanaman durian sukun.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rahmatul Huda Asra, Violita, Yuli Suprayitnohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/849Perbandingan Homogenisasi Hati Mencit dengan Metode Penggerusan, Freeze Thawing, dan Sonikasi dengan Menggunakan Human Foxp3 Elisa Kit2024-03-25T02:44:50+00:00Hafizah Fadhilahhafizahfadhilah746@gmail.comAfifatul Achyarhafizahfadhilah746@gmail.comIra Wahyunihafizahfadhilah746@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Homogenisasi adalah proses penyeragaman ukuran partikel dalam upaya mempertahankan kestabilan dari sebuah campuran yang terbentuk dari 2 fase yang tidak dapat menyatu atau biasa disebut emulsi. Ada tiga jenis homogenisasi penggerusan, sonikasi dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Freeze Thawing</span></em><span style="font-weight: 400;">. Kemajuan bioteknologi menghadirkan salah satu teknik baru dalam bidang molekuler. Salah satunya adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">Enzyme-Linked Immunosorbent Assay</span></em><span style="font-weight: 400;"> (ELISA). Alat dan bahan yang digunakan adalah sonikator, heater, mikropastel, sedangkan bahan adalah hati mencit dan Human FOXP3 (Forkhead Box Protein P3) ELISA Kit. Berdasarkan hasil yang didapatkan metode penggerusan merupakan metode paling sesuai untuk sampel hati karena dapat menghasilkan homogenate yang baik. Jika menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Freeze Thawing</span></em><span style="font-weight: 400;"> molekul atau struktur dapat rusak selama proses pembekuan dan pencairan berulang. Begitu juga dengan metode sonikasi diperlukan peralatan sonikasi yang sesuai. Terlalu intens dapat menyebabkan pemanasan sampel sehingga sampel mengalami kerusakan.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Hafizah Fadhilah, Afifatul Achyar, Ira Wahyunihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/883Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Peningkatan Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran Biologi2024-03-25T13:49:36+00:00Atharina Muchtiaatharinamuchtia@gmail.comAisyah Rafdinaatharinamuchtia@gmail.comRahmindaatharinamuchtia@gmail.comRosi Ramadhaniatharinamuchtia@gmail.comRahmadhani Fitriatharinamuchtia@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pembelajaran biologi memuat teori kompleks yang perlu dijelaskan secara efektif. Pada abad ke-21, siswa memerlukan keterampilan ilmiah untuk memahami permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Realitanya dari hasil observasi salah satu sekolah di Provinsi Sumatera Barat didapatkan rendahnya hasil literasi sains siswa.</span> <span style="font-weight: 400;">Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model </span><em><span style="font-weight: 400;">blended learning</span></em> <span style="font-weight: 400;">terhadap peningkatan literasi sains siswa </span><span style="font-weight: 400;">dalam pembelajaran biologi. Data penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur dengan menelaah artikel yang relevan dari jurnal nasional dan internasional melalui </span><em><span style="font-weight: 400;">Google Scholar</span></em><span style="font-weight: 400;"> untuk memperoleh informasi dan data.</span><span style="font-weight: 400;"> Berdasarkan analisis didapatkan bahwa model </span><em><span style="font-weight: 400;">blended learning</span></em><span style="font-weight: 400;"> berpengaruh terhadap peningkatan literasi sains siswa dalam pembelajaran Biologi.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Atharina Muchtia, Aisyah Rafdina, Rahminda, Rosi Ramadhani, Rahmadhani Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/717Uji Formalin Dan Boraks Pada Tahu Yang Dijual Di Pasar Polresta Jakabaring, Kota Palembang2024-03-15T09:00:27+00:00Dea Ajeng Saputrifitri_uin@radenfatah.ac.idHanifah Nur Rahmifitri_uin@radenfatah.ac.idFitrifitri_uin@radenfatah.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Tahu merupakan makanan lunak yang dibuat dengan mengolah kedelai (Glycine Spesies) melalui pengendapan protein. Boraks adalah kristal lunak dengan nama kimia Sodium Tetraborate. Formalin adalah larutan tidak berwarna dengan bau yang menyengat. Ini mengandung sekitar 37 persen formaldehida dalam air, biasanya penambahan 15 persen metanol sebagai pengawet. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar formalin dan boraks dalam tahu. Pengujian formalin dilakukan dengan menggunakan larutan KMnO</span><span style="font-weight: 400;">4</span><span style="font-weight: 400;">. Uji asam boraks digunakan untuk melakukan pengujian, yang meliputi uji nyala api dengan penambahan larutan HCl pekat dan metanol. Metode pengujian yang digunakan adalah analisis kualitatif dan dilakukan dengan teknik random sampling terhadap enam pedagang tahu di Pasar Polresta Jakabaring untuk menguji keberadaan formalin dan boraks pada sampel tahu. Penelitian menemukan enam sampel tahu positif mengandung formalin. Hal ini ditunjukkan dengan hilangnya atau memudarnya warna pink pada tahu. Dan untuk uji formalin tidak ada sampel tahu yang positif mengandung boraks</span><span style="font-weight: 400;">.</span></p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dea Ajeng Saputri, Hanifah Nur Rahmi, Fitrihttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/733Analisis Vegetasi Metode Transek: Keanekaragaman Jenis Vegetasi di Hutan Sekunder KHDTK Kemampo Kabupaten Banyuasin2024-03-16T03:26:14+00:00Nurrahmi Rahmadaninurrahmi0811@gmail.comDhita Mulia Kartikasitisoleha@radenfatah.ac.idM Fikri Pratama Noer sitisoleha@radenfatah.ac.idLedis Heru Saryono Putrositisoleha@radenfatah.ac.id<p>Analisis vegetasi merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Analisis vegetasi sangat penting dilakukan karena bermanfaat untuk mengetahui suatu komunitas tumbuhan dari suatu area, mendeskripsikan komunitas tumbuhan yang dikaji serta memastikan keadaan dari ekosistem hutan alami maupun hutan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susunan komposisi vegetasi yang ada pada kawasan hutan KHDTK Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode transek (<em>line transect</em>), yaitu dengan berjalan menyusuri hutan disepanjang garis transek yang telah ditentukan. Garis transek dibuat dengan petak berukuran 20m x 20m untuk kategori tingkat pohon, kemudian di dalam petak tersebut dibuat petak yang lebih kecil 10m x 10m untuk kategori tingkat tiang. Untuk kategori pancang berukuran 5m x 5m dan kategori tingkat semai berukuran 2m x 2m. Parameter yang diukur adalah jumlah dan jenis tumbuhan, diameter batang pohon (DBH), luas bidang dasar (LBDS) pohon, dominansinya, dan mencari indeks nilai penting (INP). Hasil dari penelitian menunjukan Indeks nilai penting (INP) tertinggi pada kategori pohon yaitu Gmelina (<em>Gmelina arborea</em>) 135,084%, tingkat tiang yaitu Tembesu (<em>Fagraea fragrans</em> Roxb) 102,690%. Kategori pancang spesies yang memiliki INP tertinggi adalah jenis Plangos (<em>Acacia leucophloea</em>) 69,697%. Untuk tingkat semai, spesies dengan INP tertinggi yaitu Seduduk lanang (<em>Clidemia hirta</em>) dan Lembiday (<em>Paspalum conjigatum</em>) 38,384%.</p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nurrahmi Rahmadani, Dhita Mulia Kartika, M Fikri Pratama Noer , Ledis Heru Saryono Putrohttps://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/view/751Kajian Etnobotani Jagung (Zea Mays L) Di Desa Karang Anyar Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin2024-03-16T09:35:33+00:00Sindi Aprianisindiapriani36@gmail.comDelia Yusfaraninurulfajriapriani@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Etnobotani merupakan pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku-suku terpencil, yang saat ini menjadi perhatian banyak pakar karena keberadaanya dan statusnya. Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan kajian etnobotani tumbuhan jagung (</span><em><span style="font-weight: 400;">Zea mays L</span></em><span style="font-weight: 400;">.) adalah tanaman yang banyak fungsinya untuk masyarakat lokal yaitu bisa menjadi bahan pangan, bahan obat-obatan, bahan pakan ternak dan bahan kerajinan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkap pengetahuan masyarakat, sistem pengelolaan dan pemanfaatan jagung di Desa Karang Anyar. Penelitian dilaksanakan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Lawang Wetang, Kab. Musi Banyuasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif interaktif, Data penelitian akan dianalisis menggunakan observasi wawancara langsung. Ditemukan bahwa masih sebagian masyarakat memanfaatkan jagung sebagai pembuatan tepung, susu, pakan ternak,obat cacar, obat kolesterol, pupuk organik. Namun belum mengetahui ada pemanfaatan lain yang tedapat pada jagung yaitu sebagai pembuatan minyak dan kerajinan anyaman. Hasil penelitian memaparkan terdapat 5 manfaat jagung (</span><em><span style="font-weight: 400;">Zea mays L</span></em><span style="font-weight: 400;">) yang masih digunakan Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.</span></p> <p> </p>2024-03-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sindi Apriani, Delia Yusfarani