Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Pada Ritual Turun Mandi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol2/371

Authors

  • Aulia Masyitoh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Ananda Widyaputri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Balqis Syifa Azahra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Davina Olivia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Inayatul Fauziah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Inayatul Fatia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Priyanti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Ardian Khairiah
  • Des M Universitas Negeri Padang

Abstract

Salah satu ritual adat kelahiran yang terdapat di Kabupaten Solok adalah ritual turun mandi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan masyarakat terhadap jenis tumbuhan ritual adat kelahiran yang digunakan oleh masyarakat etnis Minangkabau di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Metode yang dilakukan berupa metode deskriptif eksploratif dengan teknik wawancara terstruktur terhadap 13 responden dengan rentang usia 24-59 tahun dan 2 informan kunci yang terdiri atas masyarakat umum yang melaksanakan ritual turun mandi dan dukun bayi. Hasilnya terdapat 10 spesies dalam 10 famili tumbuhan yang digunakan pada prosesi upacara ritual turun mandi. Tahapan ritual turun mandi yang dilaksanakan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat antara lain tahap persiapan, memandikan bayi di sumur/sumber air bersih dan tahap setelah bayi dimandikan. Tahap persiapan menggunakan 3 jenis tumbuhan yaitu kelapa (Cocos nucifera), sirih (Piper betle) dan pinang (Areca catechu). Tahap memandikan bayi menggunakan 1 jenis tumbuhan yaitu pandan (Pandanus amaryllifolius). Tahap setelah bayi dimandikan menggunakan 6 jenis tumbuhan yaitu sicerek (Clausena Excavata), kunyit (Curcuma domestica), galundi (Vitex trifolia), mawar (Rosa sp.), melati (Jasminum sambac) dan kenanga (Cananga odorata). Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam upacara adat kelahiran adalah daun dengan presentase 50%, daun yang digunakan diantaranya daun pandan (Pandanus amaryllifolius), daun sirih (Piper betle), daun sicerek (Clausena Excavata), daun kunyit (Curcuma domestica) dan daun galundi (Vitex trifolia). Presentase penggunaan bunga 30% dan buah 20%. Seluruh tumbuhan yang digunakan dalam ritual turun mandi diperoleh dengan cara membeli dan hasil menanam.

Published

2022-09-15

How to Cite

Aulia Masyitoh, Ananda Widyaputri, Balqis Syifa Azahra, Davina Olivia, Inayatul Fauziah, Inayatul Fatia, Priyanti, Ardian Khairiah, & M, D. (2022). Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Pada Ritual Turun Mandi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2(1), 77–85. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol2/371

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 > >>