Etnobotani Tanaman Pada Ritual Kematian di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Abstract

Ritual kematian merupakan salah satu bentuk tradisi kebudayaan yang saat ini masih dilakukan di Indonesia. Tanaman ritual kematian adalah tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman, cara pemanfaatannya serta persentase bagian tanaman yang digunakan dalam ritual adat kematian di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling dengan 4 responden kunci dan 16 responden umum. Responden yang dipilih merupakan masyarakat setempat yang mengetahui pemanfaatan tanaman dalam ritual kematian. Sebanyak 10 jenis tanaman dari 10 suku yang digunakan, yaitu Mawar (Rosa sp.), Melati (Jasminum sp.), Kenanga (Cananga odorata), Kantil (Michelia sp.), Kamboja (Plumeria sp.), Pisang (Musa sp.), Pandan (Pandanus amaryllifolius), Cendana (Santalum album), Dadap (Erythrina subumbrans), dan Bidara (Ziziphus mauritiana). Jenis tanaman tersebut didapatkan dari toko sekitar dan digunakan pada beberapa tahap upacara adat kematian, yaitu tahap memandikan, mengkafani, dan menguburkan. Penggunaan bagian tanaman dalam ritual kematian lebih banyak digunakan pada bagian bunga (63%). Masing-masing tanaman memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti sebagai bunga tabur (2 jenis), pengharum (6 jenis), hiasan (6 jenis), dan alas
untuk memandikan jenazah (1 jenis).