Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Acetobacter xylinum terhadap Kualitas Nata de Banana dari Limbah Pisang Ambon (Musa acuminata) The Effect of Different Concentrations of Acetobacter xylinum on the Quality of Nata de Banana from Ambon Banana Waste (Musa acum

Abstract

Tanaman pisang tumbuh subur di Indonesia yang memiliki iklim tropis, selama ini orang hanya memanfaatkan daging buahnya saja, sedangkan kulitnya belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit pisang biasanya hanya dijadikan sampah organik atau makanan ternak, padahal kulit pisang merupakan sampah yang masih mengandung karbohidrat, vitamin, mineral dan sejumlah bahan organik lainnya. Pemanfaatan kulit pisang sesuai dengan kandungan nutrisinya yakni dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam beberapa produk olahan diantaranya nata de banana. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi Acetobacter xylinum terhadap kualitas nata de banana dilakukan penelitian eksperimen dengan pendekatan kualitatif, yang terdiri dari 4 perlakuan konsentrasi Acetobacter xylinum yaitu masing-masing 25 ml, 50 ml, 75 ml, dan 100 ml. Parameter yang diamati meliputi tekstur, aroma, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan nata optimal pada konsentrasi 100ml, sedangkan tekstur nata terbaik diperoleh oleh konsentrasi 50 ml dan 75 ml, nata de banana beraroma asam segar dan berwarna krem transparant, lama fermentasi nata de banana terbaik yaitu 14 hari hingga selanjutnya nata de banana siap diolah menjadi produk olahan pangan yang bergizi.