Kemampuan Mikroba Rizosfir dalam Menghasilkan Biolistrik

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia dan dunia umumnya terus meningkat karena adanya
pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pengaruh pola konsumsi akan
energi. Fuel cell merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
peningkatan energi tersebut. Prinsipnya adalah substrat organik dirusak oleh mikroorganisme
menjadi ion proton dan elektron. Karena perbedaan potensial, ion-ion tersebut dapat
menghasilkan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi mikroba rizosfir
dalam menghasilkan biolistrik pada kacang tanah (Arachis hypogaea) dan sawit (Elaeis
guinensis Jacq). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan terdiri dari kontrol, 2 jam, 4 jam,
6 jam, 8 jam, 10 jam, 12 jam dan 14 jam secara duplo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bakteri pada rizosfir kacang tanah dan sawit yang berhasil diisolasi yaitu mikroba rizosfir
kacang tanah termasuk bakteri gram positif, dengan bentuk basil dan coccus, dengan jumlah
koloni yaitu 19 x10
5
CFU/ml dan 20 x10
5
CFU/ml. Sedangkan mikroba rizosfir sawit
termasuk bakteri gram negatif dengan bentuk basil, dengan jumlah koloni yaitu 6 x10

CFU/ml dan 8 x10
5
CFU/ml. Mikroba rizosfir kacang tanah dan sawit memiliki potensi yang
cukup besar dalam menghasilkan energi listrik yang ditandai dengan pengujian tegangan
mikroba rizosfir tersebut yang menghasilkan nilai tertinggi yaitu mikroba rizosfir kacang tanah
pada perlakuan 14 yaitu 496 mV dan sawit pada perlakuan 10 yaitu 180,5 mV