Tingkat Maskulinitas Mahasiswa Biologi Laki-Laki Angkatan 2017-2019 Universitas Negeri Padang Melalui 2D:4D Ratio Dan BSRI Test

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/104

Authors

  • Syatila Baiduri Ouben Jurusan Biologi, Program Studi Biologi, Universitas Negeri Padang
  • Aisyah Nabila Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Lisna Khairiyah Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Afifatul Achyar Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang

Keywords:

Maskulinitas, Genetik, Testosteron, Rasio Angka, BSRI

Abstract

Dalam sains, maskulinitas dapat dikaitkan dengan anatomi tubuh seperti produksi hormon yang identik dengan pria, testosteron. Para ilmuwan terdahulu berteori bahwa jari manis pria umumnya lebih panjang dari jari telunjuk mereka (Rasio 2D:4D) yang bisa menentukan tingginya kadar testosteron pada manusia. Jari manis memiliki jumlah reseptor testosteron yang lebih banyak selama perkembangan awal janin (terutama tangan kanan). Dengan demikian, jari manis tangan kanan tumbuh sebanding dengan jumlah testosteron yang diproduksi (jari manis lebih panjang, semakin rendah rasio 2D:4D maka semakin maskulin). Inilah yang menjadi landasan kami meneliti kebenaran tingkat testosteron berdasarkan teori tersebut dan disandingkan dengan tes pembanding lain. Tes pembanding yang kami terapkan adalah BSRI (Bem Sex-Role Inventory) untuk mengukur maskulinitas mereka dalam pembiasaan. Kedua data terkumpul menggunakan survey formulir. Hasil penelitian kami dapat menilai berbagai tingkat maskulinitas laki-laki pada Mahasiswa Jurusan Biologi Tahun 2017-2019 dan berbagai tingkat maskulinitas berdasarkan kebiasaan mereka dari sisi psikologi yang beragam. Artinya, tes 2D:4D Maskulin, belum tentu menghasilkan tes BSRI juga dominan Maskulin. Ini menandakan bahwa pada kenyataannya komponen biologis gender sangat kompleks. Bukan hanya rasio testosteron yang terpapar pada mereka sebelum lahir yang dapat memengaruhi sifat gender, tetapi juga waktu dan durasi paparan setelah kelahiran yang juga berperan. Peran psikologis pada masa pubertas memiliki efek dramatis pada maskulinisasi tubuh secara dinamis, juga pengaruh lingkungan terhadap gender yang mereka semua alami dalam kehidupan, budaya, dan keluarga mereka.

Published

2021-09-01

How to Cite

Ouben, S. B. ., Nabila, A. ., Khairiyah, L. ., & Achyar, A. . (2021). Tingkat Maskulinitas Mahasiswa Biologi Laki-Laki Angkatan 2017-2019 Universitas Negeri Padang Melalui 2D:4D Ratio Dan BSRI Test. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1(1), 804–810. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/104

Most read articles by the same author(s)