Pengaruh Perbedaan Masa Inkubasi terhadap Perkembangan Embrio Gallus gallus domesticus

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/69

Authors

  • Catherine Septianora Zulfa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Relsas Yogica Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Yusni Atifah Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Fauziah Azzahra D Jurusan Pendidikan Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala

Keywords:

Embrio, Gallus gallus domesticus, inkubasi

Abstract

Setiap makhluk hidup akan melalui fase pertumbuhan dan perkembangan. Begitupun pada hewan yang juga merupakan makhluk hidup. Perkembangan pada hewan tidak jauh bedanya dengan manusia, namun ada unsur tertentu yang membuat hewan berbeda dengan manusia. Pada penelitian ini, kita membahas bagaimana perkembangan pada embrio aves, aves yang kita gunakan adalah ayam kampung (Gallus gallus domesticus). Tidak banyak dari kita mengetahui bagaimana perkembangan embrio ayam pada peletakan 72 jam, 60 jam, 48 jam, 36 jam, dan 24 jam. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan embrio ayam dalam rentang waktu tersebut. Sampel yang kita gunakan adalah telur ayam kampung yang fertil, yang akan diinkubasi dengan suhu normal 37,5˚C. Embrio akan dipisahkan dari kuning telur dan membersihkannya menggunakan beberapa larutan sehingga perkembangan dari masing-masing embrio terlihat dengan jelas. Dapat disimpulkan bahwa struktur perkembangan pada Ghalus domestikus terlihat jelas pada embrio peletakan 72 jam organ organ sudah terlihat jelas, terbentuk 3 pasang somit dan mulai terbenuk bakal telinga, hidung, faring, serta bagian atriu dan ventrikel pada jantung.

Published

2021-09-01

How to Cite

Zulfa, C. S. ., Yogica, R. ., Atifah, Y. ., & Azzahra D, F. . (2021). Pengaruh Perbedaan Masa Inkubasi terhadap Perkembangan Embrio Gallus gallus domesticus. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1(1), 567–573. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/69

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>