Hubungan Asupan Zat Gizi Terhadap Resiko Stunting Pada Balita
Keywords:
Balita, Stunting, Zat GiziAbstract
Indonesia merupakan negara yang termasuk salah satu negara dengan masalah kurang gizi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021 menyatakan bahwasanya prevalensi Stunting Indonesia mencapai 24,4% hal ini telah melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh WHO yaitu sekitar 20%. Stunting merupakan masalah kurang gizi yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan yang disebabkan oleh permasalahan gizi yang tidak berimbang. Stunting juga disebabkan karena ketidakcukupan asupan zat gizi jangka panjang yang berpotensi pada kebutuhan gizi yang kurang. Stunting memilki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat, termasuk penurunan perkembangan kognitif dan fisik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Data yang diperoleh mengacu pada hasil penelitian sebelumnya dan dari jurnal-jurnal terkait. Didapat bahwasanya asupan zat gizi memiliki hubungan terhadap resiko stunting, seperti: asupan protein, seng dan zat besi yang rendah berhubungan dengan kejadian stunting. Asupan protein menjadi asupan yang paling berpengaruh pada stunting (OR=6,495; p=<0,001). Simpulan beberapa literatur terkait menunjukkan prevalensi stunting pada beberapa wilayah mengalami resiko yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita, artinya terdapat hubungan asupan zat gizi terhadap resiko stunting pada balita.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Kaprian Alsyah K, Nia Ramadhanti, Rani Wulandari, Salsa Novela A, Resti Fevria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution and reproduction in any medium