Kajian Etnobotani Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Di Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin
Abstract
Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan dan pemanfaatannya dalam sehari-hari pada suatu adat suku bangsa. Tumbuhan obat erat hubungannya dengan pengobatan-pengobatan tradisional, karena sebagian besar penggunaan tumbuhan obat tidak didasarkan pada pengujian klinis laboratorium langsung, melainkan berdasarkan pada pengalaman penggunaan. Penelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan kajian etnobotani Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) di Desa Sedang Kab. Banyuasin. Melalui survey yang melibatkan beberapa masyarakat Desa Sedang Kab. Banyuasin yang masih memanfaatkan tanaman Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius). Dan analisis data menggunakan observasi wawancara langsung. Ditemukan bahwa sebagian masyarakat masih memanfaatkan tanaman tersebut Sebagai pewangi makanan, pewarna alami, produk busana, kerajinan dan masker kulit kering. Namun belum mengetahui ada manfaat lain yang terdapat pada tanaman Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) contohnya sebagai larvasida alami bagi aedes aegypti dan sebagai daya hambat terhadap bakteri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada 5 manfaat Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) yang sampai sekarang masih digunakan masyarakat Desa Sedang Kec. Suak Tapeh Kab. Banyuasin.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Nurul Pajria Apriliani, Delia Yusfarani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution and reproduction in any medium