Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Gula Terhadap Uji Organoleptik Sauerkraut dari Kubis Ungu (Brassica oleracea var. capitata L.)
Keywords:
kubis ungu, sauerkraut, gula, uji organoleptikAbstract
Sauerkraut merupakan bahan makanan yang biasanya terbuat dari kol dan diawetkan dengan cara fermentasi dengan menggunakan garam. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah pembusukan, sehingga bahan makanan akan tahan lebih lama, dan akan menghasilkan cita rasa yang lebih disukai. Penelitian ini dilakukan pada 15 November sampai dengan 18 November 2021 di Lubuk Begalung, Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan empat perlakuan. Perlakuan tersebut adalah pemberian gula dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. Parameter pengujian adalah uji organoleptik yang dilakukan terhadap 25 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berbanding lurus dengan waktu fermentasi. Semakin tinggi konsentrasi gula, maka fermentasi akan berlangsung semakin cepat. Dan berdasarkan uji organoleptik yang sudah dilakukan pada 25 orang panelis, sauerkraut yang paling diminati adalah pada perlakuan konsentrasi gula 10%.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Adelisha Altatri, Nadila Aulya Putri, Radhiatur Rahma, Sarah Melinda, Zhafira, Resti Fevria, Afifatul Achyar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution and reproduction in any mediumÂ