Budidaya Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus Spp. ) Secara Hidroponik Menggunakan Sistem Nutrient Film Technique (NFT) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nanggalo

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol4/902

Authors

  • Lora Afrilisia Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Linda Advinda Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
  • Yose Rizal Dinas Pertanian BPP Nanggal Jl. parak Karakah, Kec. Padang Timur, Kota Padang

Keywords:

Bayam Hijau, Hidroponik, NFC

Abstract

Bayam hijau merupakan salah satu tanaman yang banyak digemari masyarakat karena
memiliki rasa yang enak dan empuk. Untuk mempertahankan rasa dan kandungan dari
tanaman bayam dibutuhkan pengolahan dan penanaman bayam yang tepat sehingga
mendapatkan kualitas bayam yang baik, salah satunya adalah pembudidayaan bayam
menggunakan metode hidroponik. Hidroponik merupakan suatu teknik menanam yang
menggunakan air, unsur hara dan oksigen sebagai medianya dengan beberapa sistem, salah
satunya adalah NFT (Nutrient Film Technique). NFT merupakan teknologi hidroponik
dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal yang
disirkulasikan secara terus menerus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai
bulan Februari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman
bayam hijau secara hidroponik dengan sistem NFT.Berdasarkan hasil Penelitian
menunjukkan bahwa hasil rerata tinggi tanaman, dan rerata jumlah daun, menunjukkan hasil
yang tidak berbeda nyata hal ini disebabkan oleh kurangnya unsur hara yang digunakan,
jumlah bibit perlubang terlalu banyak dan kualitas bibit yang kurang bagus sehingga
mengganggu pertumbuhan tanaman bayam hijau

Published

2024-11-30

How to Cite

Afrilisia, L. ., Advinda, L. ., & Rizal, Y. . (2024). Budidaya Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus Spp. ) Secara Hidroponik Menggunakan Sistem Nutrient Film Technique (NFT) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nanggalo. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 4(1), 42–50. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol4/902

Most read articles by the same author(s)