The Effect of the Rizosphere Bacteria Consortium on As a result of Bacterial Blood Disease (BDB) Causes Banana Plant Blood Disease (Musa paradisiaca L.)

Abstract

Pisang (Musa sp.) merupakan komoditas penting di Indonesia yang dapat menunjang ketahanan pangan, menyediakan kalori, bahkan dapat mendatangkan devisa negara. Produksi pisang di Sumatera Barat mulai menurun dari tahun ke tahun, hal ini dapat disebabkan oleh Bakteri Penyakit Darah (BDB). Pemanfaatan isolat tunggal dari agens hayati fluorescent pseudomonads dapat mengendalikan BDB. Namun penggunaan konsorsium mikroba cenderung memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan isolat tunggal, karena campuran populasi mikroba agen hayati membentuk sinergi untuk memaksimalkan potensi antar sesama agen hayati. Konsorsium bakteri dapat diisolasi di rizosfer tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsorsium bakteri terhadap pertumbuhan BDB dan mendapatkan konsorsium bakteri terbaik dalam menghambat pertumbuhan BDB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Data deskriptif ditampilkan dalam bentuk gambar, dan data eksperimen berupa diameter zona hambat. Analisis data menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh konsorsium bakteri rizosfer dapat menghambat pertumbuhan BDB. Dari 6 konsorsium bakteri rizosfer, 3 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam membentuk zona hambat, yaitu RC, RH dan RR.