Antimicrobial Test of Betel Leaf Extract Formulation (Piper betle L.) with Yam Bean (Pachyrhizus erosus L.) to Staphylococcus aureus Bacteria of Acne Caused

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/259

Authors

  • Mardhiyah Universitas Negeri Padang
  • Resty Pevita Universitas Negeri Padang
  • Linda Advinda Universitas Negeri Padang
  • Mades Fifendy Universitas Negeri Padang

Keywords:

Antibakteri, Ekstrak, Sirih, Bengkoang, Staphylococcus aureus.

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada remaja. Jenis mikroba yang terlibat dalam patogenesis jerawat adalah Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman tradisional yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tanaman Piper betle yang mengandung senyawa phenol sebagai agen antibakteri. Selain sirih, tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tanaman bengkoang (Pachyrhizus erosus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi ekstrak daun sirih dengan sari bengkoang untuk mencegah bakteri Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019, di Laboratorium Penelitian FMIPA UNP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap yang akan dianalisis ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf nyata 5%. Aktivitas antimikroba diuji dengan menggunakan metode difusi kertas cakram dengan konsentrasi ekstrak daun sirih 70%, 50%,30%,10% yang masing-masing dengan penambahan sari bengkoang, kontrol positif (ekstrak daun sirih 70%), dan kontol negatif (sari bengkoang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat pada konsentrasi 70% yaitu 2,64 cm, 50% 1,94 cm, 30% 1,36 cm, 10% 1,22 cm. Konsentrasi 70% ekstrak daun sirih + sari bengkoang merupakan konsentrasi terbaik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih dan sari bengkoang maka semakin besar zona hambat yang terbentuk.

Author Biography

Mardhiyah, Universitas Negeri Padang

Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada remaja. Jenis mikroba yang terlibat dalam patogenesis jerawat adalah Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman tradisional yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tanaman Piper betle yang mengandung senyawa phenol sebagai agen antibakteri. Selain sirih, tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tanaman bengkoang (Pachyrhizus erosus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi ekstrak daun sirih dengan sari bengkoang untuk mencegah bakteri Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019, di Laboratorium Penelitian FMIPA UNP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap yang akan dianalisis ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf nyata 5%. Aktivitas antimikroba diuji dengan menggunakan metode difusi kertas cakram dengan konsentrasi ekstrak daun sirih 70%, 50%,30%,10% yang masing-masing dengan penambahan sari bengkoang, kontrol positif (ekstrak daun sirih 70%), dan kontol negatif (sari bengkoang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat pada konsentrasi 70% yaitu 2,64 cm, 50% 1,94 cm, 30% 1,36 cm, 10% 1,22 cm. Konsentrasi 70% ekstrak daun sirih + sari bengkoang merupakan konsentrasi terbaik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih dan sari bengkoang maka semakin besar zona hambat yang terbentuk.

Published

2022-05-31

How to Cite

Mardhiyah, Resty Pevita, Linda Advinda, & Mades Fifendy. (2022). Antimicrobial Test of Betel Leaf Extract Formulation (Piper betle L.) with Yam Bean (Pachyrhizus erosus L.) to Staphylococcus aureus Bacteria of Acne Caused. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1(2), 1420–1426. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/259

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>