Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale) Terhadap Siklus Estrus Mencit Betina (Mus musculus)

Abstract

Estrus, atau yang sering disebut birahi, adalah suatu periode dimana betina menerima pejantan secara perilaku. Seperti pada mamalia lainnya, siklus estrus pada hewan pengerat terdiri dari beberapa fase, yaitu proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Hewan pengerat termasuk dalam kategori poliestrus, artinya mereka mengalami lebih dari dua siklus estrus dalam setahun. Pada tikus dan mencit, siklus estrus terjadi secara berulang dengan jarak waktu sekitar 4-5 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak jahe merah dalam dosis 0,2 ml dan 0,3 ml terhadap siklus estrus pada hewan uji, yaitu mencit betina (Mus musculus) berusia sekitar 3 bulan dengan berat 20-25 gram. Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu T0, T1, dan T2. Untuk melihat siklus estrus, gunakan teknik apusan vagina yang kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil penelitian ini memiliki potensi untuk menyajikan informasi penting mengenai dampak ekstrak jahe merah terhadap siklus estrus pada pria betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe merah dengan dosis 0,2 ml dan 0,3 ml tidak menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam siklus estrus mencit betina. Meskipun ada variasi dalam durasi dan intensitas siklus estrus antar kelompok, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam fertilitas antara kelompok yang menerima ekstrak jahe merah dan kelompok kontrol.