Etnotaksonomi Jenis Bambu Pada Masyarakat Etnis Jawa di Wilayah Semanggi II, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur
Keywords:
Pring, Etnotaksonomi, JawaAbstract
Etnotaksonomi bambu merupakan suatu sistem klasifikasi tanaman bambu yang didasarkan pada pengetahuan lokal atau masyarakat setempat. Pengetahuan ini diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman yang diperoleh secara turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan melakukan kajian etnotaksonomi pada masyarakat etnis Jawa di wilayah Semanggi II, Ciputat Timur. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan observasi dan wawancara terstruktur yang diambil dengan 10 responden umum dan 1 responden kunci. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah Semanggi II terdapat 4 jenis bambu yang dikenali dan sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, jenis bambu yang ditemukan antara lain pring gading, pring hijau, pring petung, dan pring tali. Penamaan bambu pada masyarakat etnis Jawa terdiri atas nama dasar (basic name) yaitu pring dan attribute name yang bersifat spesifik dan berkaitan erat dengan ciri morfologi yang dimiliki bambu ataupun pemanfaatan dari bambu tersebut. Attribute name dari bambu menurut etnis Jawa diantaranya adalah gading yang berasal dari primbon Jawa yang berarti memiliki nilai dan bersifat mahal sehingga dianggap sebagai pembawa hal baik, keberuntungan, dan pembuka pintu rezeki. Kata hijau berasal dari warna batang yang hijau cerah serta bambu yang biasa dijadikan kerajinan bahkan dijadikan hiasan didalam rumah menjadikan rumah lebih bagus. Kata petung dalam etnis Jawa dapat dimaknakan hidup selalu dipenuhi masalah, dan terkadang masalah membuat kita semakin suntuk suwung. Dan kata tali bermakna bambu tersebut tidak mudah patah, dan memiliki sifat yang elastis seperti sebuah tali. Sebagian besar bambu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga dan kerajinan tangan. Masyarakat etnis Jawa yang tinggal di wilayah Semanggi II telah mengetahui dan tetap membawa pengetahuan mengenai etnotaksonomi bambu walaupun tidak berada pada daerah asal atau daerah yang memiliki kultur lebih kental.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Indah Khairunnisa Al Aini, Rifati Khairunnisa, Siti Raisa Qurrata Ayuni, Siti Vanessa Aisyah, Priyanti, Ardian Khairiah, Des M

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution and reproduction in any mediumÂ