Deskripsi Potensi Kandungan Daun Pepaya dan Daun Putri Malu Terhadap Daya Hidup Hama Kutu Beras

Abstract

Beras merupakan makanan utama penduduk Indonesia. Lembaga khusus yang mengurusi tentang beras, yaitu Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang ada di setiap provinsi. Kecukupan pangan khususnya beras, dijamin oleh pemerintah melalui lembaga tersebut. Selama ini tersedia dan disimpan di kantor Bulog sebelum didistribusikan ke masyarakat untuk orang miskin (raskin). Namun, kualitas dari beras raskin sering dikeluhkan masyarakat penerima jatah raskin, seperti beras mulai busuk karena terdapat ulat dan beras banyak yang hancur jadi tepung karena banyak kutu. Kutu beras (Sitophylusoryzae L.) merupakan jenis hama gudang yang banyak merusak persediaan beras di tempat penyimpanan dan menyebabkan butiran beras menjadi berlobang kecil-kecil sehingga mudah pecah, remuk, rasanya tidak enak dan berbau apek. Selama ini pengendalian hama kutu beras menggunakan insektisida sintetik. Padahal insektisida ini memiliki dampak negative bagi lingkungan. Tujuan dari artikel ini untuk mengkaji potensi senyawa daun pepaya dan daun putri malu sebagai bahan pembuatan insektisida alami yang ramah lingkungan. Metode pengkajian dalam artikel ini didasarkan pada 21 literature hasil penelitian tentang daun papaya dan daun putri malu yang berupa skripsi, tesis, jurnal nasional terindeks, dan jurnal internasional bereputasi. Hasil dari pengkajian menunjukkan adanya potensi dari kandungan daun papaya dan daun putri malu apabila dijadikan sebagai insektisida alami.