Etnobotani Tumbuhan Sirih Sebagai Tanaman Pekarangan Rumah Oleh Masyarakat Adat Minang

https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol3/581

Authors

  • Erlin Trisliani Mutia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Fridayani Rifqi Afifah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Khatibul Imam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Aulia Yunita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Ardian Khairiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Priyanti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Des M Universitas Negeri Padang

Keywords:

Adat Minang, Etnobotani, Sirih Hijau, Sirih Merah

Abstract

Sirih merupakan tanaman yang ditemukan tumbuh liar di hutan namun juga dapat ditanam dan tumbuh di kebun atau pekarangan rumah. Sirih ditanam dengan sengaja untuk kebutuhan tertentu seperti bahan dalam pengobatan tradisional. Penelitian dilakukan di Sumatera Barat, tepatnya di suku Minangkabau yang terdiri dari 16 kabupaten/kota secara deskriptif eksploratif dengan pendekatan etnobotani dengan teknik wawancara semi terstruktur dan menggunakan kuesioner. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data menggunakan metode kualitatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat etnis Minangkabau memanfaatkan 2 jenis sirih yang berada di pekarangan rumah, yaitu sirih hijau (77%) dan sirih merah (23%) di pekarangan rumahnya untuk upacara adat, ritual, pernikahan, bahan pangan, obat herbal, pestisida alami dan tanaman hias. Bagian yang banyak dimanfaatkan yaitu daun, tidak jarang juga bagian utuh tanaman sirih. Cara pengolahannya beragam seperti direbus, ditumis, dan digunakan langsung.

Published

2023-09-15

How to Cite

Erlin Trisliani Mutia, Fridayani Rifqi Afifah, Khatibul Imam, Aulia Yunita, Ardian Khairiah, Priyanti, & Des M. (2023). Etnobotani Tumbuhan Sirih Sebagai Tanaman Pekarangan Rumah Oleh Masyarakat Adat Minang . Prosiding Seminar Nasional Biologi, 3(1), 129–136. https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol3/581