Tanaman pada Upacara Kematian di Perkampungan Gunung Utara Situ Gintung Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan

Abstract

Upacara kematian merupakan suatu tradisi yang diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan terakhir oleh yang hidup terhadap kematian seseorang. Beberapa tanaman biasanya digunakan dalam pelaksanaan upacara kematian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis tanaman, cara pemanfaatan, dan bagian tanaman yang dimanfaatkan dalam proses pelaksanaan upacara kematian di Perkampungan Gunung Utara. Penelitian menggunakan deskriptif eksploratif dengan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling dengan 1 responden kunci dan 11 responden umum. Sembilan jenis tanaman yang digunakan dalam upacara kematian, yaitu daun bidara (Ziziphus mauritiana), kayu cendana (Santalum album), daun dadap (Erythrina subumbrans), daun pandan (Pandanus amaryllifolius), bunga kamboja (Plumeria alba), bunga kantil (Michelia alba), bunga mawar (Rosa hybrida), bunga kenanga (Cananga odorata), dan bunga melati (Jasminum sambac). Tanaman tersebut merupakan tanaman budidaya yang digunakan dalam semua tahap upacara kematian, yaitu tahap pemandian, pengkafanan, pengiringan jenazah, dan penguburan. Organ tanaman yang lebih banyak digunakan dalam upacara kematian adalah bunga (56%). Pemanfaatan tanaman paling banyak digunakan pada tahap pengiringan jenazah (40%). Fungsi tanaman yang lebih banyak adalah riasan ronce (43%). Masing-masing tanaman memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti pengharum (4 jenis), hiasan (6 jenis), dan bunga tabur (4 jenis).