Proses Fermentasi Vinegar dan Potensinya Sebagai Obat Saluran Pencernaan

Abstract

Fermentasi adalah suatu proses pengubahan suatu zat menjadi zat lain yang dilakukan oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, dalam keadaan tertentu, dan yang dapat terjadi dalam kondisi aerob dan/atau anaerob. Indonesia memiliki potensi makanan fermentasi yang sangat bervariasi dan dapat dimanfaatkan pengembangannya kearah makanan fungsional yaitu makanan yang memiliki fungsi primer, sekunder dan tersier. Salah satu makanan fermentasi tersebut ialah cuka. Cuka atau vinegar adalah suatu bahan penyedap kodimen yang dihasilkan dengan cara fermentasi dari bahan dasar yang mengandung gula atau pati. Salah satu bahan dasar tersebut ialah buah apel. Cuka apel (Apple Cider Vinegar) merupakan hasil cairan dari fermentasi buah apel dengan bantuan khamir dan bakteri asam asetat. Cuka apel dari hasil fermentasi memiliki pH 3,13 dengan kadar gula sisa (1,5% Brix). Proses pembuatan cuka apel dimulai dari persiapan buah apel, kemudian difermentasikan selama dua minggu, baru setelah itu dikemas. Cuka apel memiliki manfaat dalam membantu proses pencernaan, dikarenakan mengandung asam asetat, flavonoid, tanin, dan fenol. Asam asetat ini membantu membunuh bakteri serta jamur yang ada pada saluran pencernaan, sehingga proses pencernaan membantu proses pencernaan terbantu menjadi lebih optimal serta penyerapan nutrisi makanan oleh usus. Cuka apel juga mengandung pectin yang merupakan jenis serat yang baik mudah larut dalam air, sehingga dapat membantu penyerapan air, lemak, racun dan kolesterol dari saluran pencernaan, pectin ini juga dapat membuang sisa makanan dan mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkan dari tubuh.